Jazz Aula Barat #9 Legacy in Motion hadirkan Salamander Big Band dan Yoes JF, Ermy Kullit, Margie Segers, Sandhy Sondoro, Imelda Rosalin, Nicho Benito dan Mahanada serta ITB Jazz
Jazz adalah kisah tentang pergerakan bunyi, manusia dan gagasan-gagasan. Berakar dari musik blues dan swing, jazz telah mengusung suara-suara dari banyak generasi, merajut cerita-cerita kehidupan tentang pergumulan, harapan dan kebebasan. Ia telah melintasi batas, menyerap berbagai latar budaya dan berkembang seiring zaman, namun tak pernah kehilangan roh-nya.
Jazz Aula Barat adalah sebuah perhelatan jazz nasional yang diawali pada tahun 2013 oleh alm. Riza Arshad (Ija), seorang alumnus Seni Rupa ITB 81 sekaligus musisi jazz papan atas Indonesia yang membentuk kegiatan ini sebagai pengembangan kebudayaan. Sepeninggal ija, penyelenggaraan JAB terus berlanjut dibawah kepemimpinan Imelda Rosalin, AR89 dan sejumlah pemusik jazz alumni ITB yang turut membesarkan JAB sejak awal berdiri.
Sejak tahun 2019, Jazz Aula Barat (JAB) mulai melebarkan apresiasi musik melalui penganugerahan Jazz Aula Barat Award, sebuah penghargaan yang diberikan oleh ITB kepada para seniman musik jazz, tokoh musik penggerak jazz maupun tokoh publik yang telah berjasa dalam pengembangan kemajuan musik jazz di tanah air.
Di penghujung tahun 2025 ini, Jazz Aula Barat Award akan diberikan kepada Ermy Kullit, seorang penyanyi wanita senior yang telah turut mengukir sejarah musik jazz dan bossanova di Indonesia yang ditandai dengan pergelaran ITB JAZZ #9 dengan tema LEGACY IN MOTION.
Acara yang digelar pada 22 November 2025 bertempat di Aula Barat ITB, Jl. Ganesa No.10, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung ini akan menampilkan Ermy Kullit, Margie Segers, Sandhy Sondoro, Imelda Rosalin, Nicho Benito dan Mahanada serta ITB Jazz dengan iringan Salamander Big Band dan Yoes JF dan konduktor Devy Ferdianto.
***
Ermy Kullit merupakan salah satu diva musik Indonesia yang dikenal lewat suara lembut dan bening dengan sentuhan bossa nova yang khas. Lahir di Manado, ia mulai bernyanyi sejak muda dan mencapai puncak popularitas pada era 1980–1990-an melalui lagu-lagu seperti Kasih, Yang Ada di Hatiku, dan Rindu Itu Berat.
Dikenal sebagai “First Lady of Bossa Nova Indonesia,” Ermy memadukan jazz, pop, dan bossa nova dengan gaya vokal yang intim dan penuh penghayatan. Ia kerap tampil di berbagai festival jazz dan berkolaborasi dengan banyak musisi ternama.
Selama lebih dari empat dekade berkarya, Ermy telah merilis lebih dari 20 album dan menjadi ikon penting musik Indonesia, tetap relevan lewat penampilan di panggung nostalgia dan festival seperti Jazz Gunung Bromo, Summer Jazz, dan Sparkling Kalimas Jazz.
Ia bakal tampil membawakan beberapa nomor lagu andalan yang telah sukses melambungkan namanya, selain berkolaborasi dengan sejumlah musisi muda dan senior.
Sementara Margie Segers akan kembali mewarnai panggung JAB 9 ini dengan dua lagu hits-nya; sedangkan mewakili generasi muda penerus Jazz Indonesia, Nicho Benito yang juga merupakan alumnus Arsitektur ITB dan Mahanada akan tampil membawakan sejumlah repertoir jazz klasik dan karya orisinal mereka.
Selain nama diatas masih ada Sandhy Sondoro yang punya gaya khas gabungan pengaruh pop, soul, blues dan jazz. Sandhy menyatakan bahwa musik adalah cara dia mengekspresikan dirinya: karena suaranya sangat “berkarakter”, dia mampu menyanyikan sebuah lagu dengan gaya yang sangat personal. Sosok Sandhy bukanlah “penyanyi biasa” — suaranya soulful, sangat personal dan kaya nuansa. Cerita hidupnya inspiratif: mulai dari kisah perjalanan sebagai mahasiswa arsitektur hingga jadi musisi sukses internasional.
***
Merayakan tradisi yang hidup itu dengan penghormatan dan apresiasi diberikan
kepada para maestro yang telah membentuk pondasi, dan kepada para seniman yang senantiasa
membawa semangat tersebut sampai hari ini. Disini, masa lalu dan masa kini bertemu – jalinan melodi
dikenang, irama ditemukan kembali berbalut improvisasi yang mengingatkan kita bahwa jazz adalah
sesuatu yang ‘hidup’ dan terus bergerak, seperti disampaikan Imelda Rosalin, kurator Jazz Aula Barat, seorang akademisi dan praktisi perencanaan wilayah cum musisi jazz menjelaska.
Jazz Aula Barat #9 merupakan program bersama antara ITB, Indonesia Jazz and Blues Club dan terselenggara atas dukungan Medco Energi dan Radio KLCBS dan media partner WartaJazz.com

