Nusa Dua International (NuDIZZ) Jazz Festival 2004
REVITALISASI CITRA INDONESIA LEWAT JAZZ
![]() |
foto: dokumentasi WartaJazz.com |
Jika tak ada aral melintang, sebuah perhelatan jazz kembali di gelar di Pulau Dewata, Bali. Acara yang digagas oleh Star Enterprise ini bertajuk, Nusa Dua International Jazz Festival 2004, dan akan mengambil setting Amphitheatre Nusa Dua, Bali pada hari Selasa dan Rabu, tanggal 28-29 Desember 2004 mendatang.
Sejumlah musisi dalam dan luar negeri yang dipastikan tampil dalam acara perdana ini antara lain, Eldad Yarmu Trio (USA, Japan), Aksan Sjuman Quintet (Indonesia, Jepang, Hongkong, USA), Saharadja, I Wayan Balawan & Batuan Ethnic Fusion feat Dewa Budjana, Tropical Transit (Bali). Kemudian dari Jakarta akan tampil Funky Thumb yang akan mengiringi Andien dan Glenn Fredly, lalu ada Harvey Malaiholo, Tomorrow People Ensemble serta gitaris Ireng Maulana.
Seperti yang diungkapkan oleh panitia dalam sebuah jumpa pers yang digelar di Nine Muses Restoran pada kamis (16/12) lalu, festival ini bertujuan untuk menciptakan citra yang baik tentang Indonesia selain juga menjadi semacam perhelatan para musisi jazz dalam dan luar negeri dengan menyelenggarakan kegiatan di minggu ke-52 (rencananya) disetiap tahunnya.
Lebih jauh lagi panitia menjelaskan bahwa, NuDIZZ juga menjadi semacam acara tahunan dimana para musisi dengan berbagai spektrum dapat tampil dan unjuk kebolehan. Diharapkan tempat ini menjadi ajang improvisasi, apresiasi dan kolaborasi sehingga dapat menghasilkan karya musik jazz baru.
Panitia menetapkan harga tanda masuk / HTM sebesar Rp. 125.000,- per hari. Untuk anda yang tertarik menonton acara ini dapat menghubungi sejumlah nomor berikut ini :
- Jazz Cafe Ubud +62 361 976594
- Jazzy Cafe Sanur +62 361 289138
- Wien Pro +62 361 227872
- Hardrock FM Bali +62 361 750205
- Warung Bendega +62 361 249555
- Seluruh hotel di Nusa Dua, Bali
***
Salah satu penampil yakni Aksan Sjuman Quartet, merupakan pertunjukan yang sayang untuk dilewatkan. Seperti diungkapkah oleh Mutiara Marthalena yang bertindak selaku Ass. Festival Director kepada WartaJazz.com bahwa, ini merupakan penampilan pertama Aksan dan Quartetnya dihadapan publik.
Sekedar informasi saja, Quartet yang musisinya berasal dari negeri berbeda ini akan terlebih dahulu berkumpul dan latihan di Bali. Aksan yang didampingi istrinya Titi Handayani yang juga seorang jazz drummer, saat ditemui disela-sela kegiatan JGTC 2004, mengungkapkan bahwa ia akan melakukan pemanasan terlebih dahulu dengan anggota Quartetnya.
***
Acara festival ini bisa dikatakan sebagai festival ketiga yang diselenggarakan di Bali dalam format International Festival. Sebelumnya, Jakarta Jazz Society juga telah menggelar Bali Valentine Rendesvous Jazz Festival pada bulan Februari lalu. Lantas Bali Jazz Forum juga menggelar Jazz Merah Putih 2004 dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada bulan Agustus silam.
Jika kita perhatikan, nampaknya gairah menyelenggarakan pertunjukan jazz mulai kembali semarak. Walau masih banyak kekhawatiran disana-sini, terutama pada soal keamanan selain persoalan klasik mengenai dana dan sponsor. Juga ada persoalan lain (menurut penulis, red) pada ‘stock’ pemain lokal yang dirasakan kurang.
Tengok saja penyelenggaraan Jazz Goes to Campus di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia kemarin (19/12). Sejumlah musisi tampil berulang-ulang dengan grup band yang berbeda. Tentu tidak serta merta karena kekurangan pemain, tapi diakui atau tidak, sulit buat kita mencari Trombonis sekelas Benny Likumahua atau penyanyi jazz seperti Margie Segers.
Sebuah harapan kembali digantungkan pada acara jazz festival yang (kali ini) digelar di Nusa Dua, Bali. Semoga bisa menjadi salah satu alternatif tontonan ditengah budaya pop yang makin deras menerpa kita