DARI PENAMPILAN ZARRO DI DJI SAM SOE SUPER PREMIUM JAK JAZZ FESTIVAL 2006
Penampilan Zarro di Java Jazz 2007 memberikan dua fakta. Pertama adalah Zarro sebagai solois yang dari ekspresi bermusiknya lahir Kaili Jazz, sebagai padanan latin jazz dengan menggunakan bahasa Khaili [Palu], bahasa ibu Zarro.Sosok Zarro sisi ini dapat diperdengarkan ulang di rilis album yang berjudul ‘Ananta’. Kedua, tidak secara kebetulan, Zarro adalah vokalis, pencipta, aranjer sebagian lagu-lagu grup Clorophyl, yang mana sebagian besar personel grup itu; Bagus [piano & keyboard], Mardi [synth], Kiko [bass], Timur [drum] tampil sebagai player di band pendukung Zarro bendera pertama. Ketika keduanya digabungkan, maka musik yang diperdengarkan adalah musik Clorophyl dengan bahasa Khaili. Sehingga untuk sementara waktu harus meyimpan dulu harapan menyimak kombinasi instrumen konvesional dengan tradisi [La Love misalnya] yang mungkin digunakan dalam crossover latin jazz dan musik tradisi Palu. Kerinduan pada kampung halaman menjadi sentral tema lagu pembuka yang berjudul ‘Voce…Voce’. Perkusionis Kenzi membagun intro lagu pada suasana riang. Nuansa bossas menjadi kekuatan di lagu kedua Zarro, ‘Papitu Mpaemo’, yang dilanjutkan dengan ‘Dade’ka Komiu’ dimana intronya dimulai dengan permainan gitar Jeffrey, sebagaimana ia mainkan juga di awal lagu’Riantara’. Gaya Clorophyl sangat kental di lagu ‘Mangge’, ‘E…E…E’ dan ‘Palaisimo’. Sebagai penutup, Zarro membawakan ‘Ananta’ yang menegaskan bahwa dengan penggalan kata yang pendek-pendek dalam bahasa Khaili membuat ia mudah dan enjoy menyanyikannya serta bebas bereksplorasi.