FestivalJava Jazz Festival

LIMA WANITA, MEMBAWA MISI SOSIAL WANITA

Kalau beberapa waktu lalu kita sering mendengar ‘Tiga Diva’ dengan hits-hitsnya baik diradio maupun televisi, kali ini muncul lagi grup vokal sejenis beranggotakan lima wanita cantik yang sudah punya nama dalam dunia tarik suara di Indonesia. Mereka diantaranya Rieka Roeslan, Iga Mawarni, Andien, Yuni Shara dan Nina Tamam, menamakan diri mereka ‘Lima Wanita’. Hal yang berbeda dari ‘Tiga Diva’ adalah, karena mereka hadir dengan membawa misi sosial mewakili dunia wanita mereka.

Penampilan mereka diiringi the troubadour pada ajang Dji Sam Soe Super Premium Java Jazz Festival 2008 di panggung Cendrawasih 2 & 3 hari ketiga (09/03) cukup mengundang keingintahuan banyak pengunjung festival tahunan ini. Terbukti dengan penuhnya suasana ruangan tersebut oleh penonton yang hadir. Keriuhan penonton yang asik menikmati kehadiran lima wanita ini, terlebih lagu-lagu  yang mereka bawakan adalah merupakan hits dari masing-masing personel. Seperti Andien yang membawakan hitsnya ‘Menjelma’, lalu Nina Tamam yang membawakan lagu ciptaan Rieka Roeslan ‘Cinta Setia’ dilanjutkan Rieka Roeslan yang juga membawakan lagu berjudul ‘Sipantun’ yang akan dikeluarkan pada album solo selanjutnya. Pada lagu ini, Rieka mengajak penonton untuk ikut bergoyang mengikuti lirik refrain “kuberputar kiri kanan.. tangan diawang tepukkan…” dan irama lagu. Tetapi karena situasi ramainya penonton, sehingga tidak memungkinkan untuk bergoyang dan berputar mengikuti ajakan Rieka, lalu penonton hanya menggoyang dan memutar tangannya keatas saja. Tetapi tidak mengurangi keriuhan antusiasme penonton menikmati lagu.

Terakhir, mereka membawakan lagu yang diciptakan Rieka Roeslan sebagai single dari ‘Lima Wanita’ ini, berjudul ‘Wanita’. Pada lagu ini, layar dipinggir panggung yang biasanya menampilkan gambar yang sedang terjadi dipanggung, diganti untuk memutar video klip dari lagu ini. Rieka sengaja menciptakan lagu ini, agar para wanita Indonesia bangga dengan profesinya. Walaupun sebagai ibu rumah tangga, kadang mereka malu mengakui profesinya. Padahal profesi itu sulit dan tidak semua orang bisa melakukannya.

Kehadiran mereka dibawah bendera ‘Lima Wanita’ juga merupakan kampanye sosial dalam rangka memberikan perhatian lebih kepada para wanita. “Ada banyak penindasan atau ancaman terhadap perempuan, seperti masalah kanker, penjualan wanita dan masih banyak lagi. Kita ingin mengingatkan pemerintah terhadap masalah ini dan kita juga ingin membantu menyelamatkan mereka,” begitu tutur Iga sewaktu konferensi pers festival ini (04/03) di The Sultan Hotel. Kedepan rencananya mereka akan melakukan aksi sosial seperti membuka klinik gratis untuk wanita berkaitan dengan aksi penyelamatan wanita ini. Klinik ini akan dibuka untuk wanita yang menderita kangker dan penyakit lainnya, tetapi tidak mampu membiayai perawatan rumah sakit yang begitu mahal, disamping juga memberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan hal-hal serupa yang berkaitan dengan kewanitaan lainnya. Hal serupa juga diamini keempat personel lainnya yang juga mempunyai misi yang sama.

Sungguh suatu misi sosial yang mulia. Dimana selain sebagai sarana hiburan, musik juga tidak hanya dibuat, dinyanyikan, direkam, lalu dijual dan selesai. Melainkan juga bisa dijadikan sebagai sarana kampanye sosial kepada masyarakat, dalam hal ini wanita khususnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker