Laporan hari kedua: Harvey Mason, Pat Martino & Tony Monaco
Menjelang tengah malam, pecinta musik jazz masih dihibur dengan berbagai pertunjukan menarik lainnya. Salah satunya adalah drummer terkenal Harvey Mason, salah satu personil dari smoothjazz supergroup Fourplay. Meski Harvey kali ini tidak tampil bersama rekan-rekannya dari Fourplay. Namun line up musisi yang akan tampil bersamanya sangatlah menarik bagi para pecinta jazz. Kali ini Harvey Mason tampil bersama Tony Monaco (organ) dan Pat Martino (gitar).
Pat Martino, nama yang tidak asing lagi bagi para pecinta jazz. Dia adalah salah satu gitaris jazz handal angkatan 1960an yang sampai sekarang masih bertahan. Meski beberapa tahun lalu sempat menderita semacam penyakit kanker otak yang hampir merenggut nyawanya, Pat Martino masih mampu menghasilkan beberapa album yang bagus. Seperti “Think Tank” (2003) dan “Remember: A Tribute To Wes Montgomery” (2006). Keduanya dikeluarkan di bawah label Blue Note.
Pertunjukannya dimulai dengan sebuah komposisi terkenal karya Wes Montgomery ‘Four On Six’. Dengan berdiri tegap di tengah panggung, penampilan Pat Martino masih bisa memukau para penonton dengan kalimat-kalimat improvisasinya yang panjang. Gaya permainannya sebenarnya cukup orisinil. Nada-nada yang keluar bersifat tegas dan artikulasinya bagus. Sepertinya juga dia lebih cocok bermain dalam komposisi-komposisi yang bertempo cepat dari pada ballad. Terlihat ketika dia bermain ballad, gitaris kelahiran Philadephia 25 Agustus 1944 ini lebih senang menggunakan ketukan double time. Komposisi kedua masih dari Wes Montgomery ‘West Coast Blues’ yang ditampilkan secara manis oleh Pat Martino.
Cukup menarik juga untuk disimak adalah penampilan Tony Monaco. Dia adalah salah satu penerus dari style permainan pemain organ legendaris Jimmy Smith. Seperti dalam penampilannya di JJF tahun lalu, Tony Monaco tampil dengan mimik muka yang lucu, seolah mengikuti irama dan dinamika solo improvisasinya. Gaya improvenya sendiri masih cukup menggigit.
Justru yang terlihat keteteran atau kurang terbiasa dengan format standar organ trio (organ, gitar, drum) adalah leadernya sendiri, Harvey Mason. Dia tampil kurang sensitif dan terkesan agak kaku. Untungnya, dua orang lainnya tampil lebih maksimal.
Secara keseluruhan, penampilan mereka cukup memikat. Terbukti para penonton secara kompak masih memberi penghormatan standing ovation dan memintanya untuk tampil kembali ke atas panggung setelah koleksi terakhir selesai (encore). Dari beberapa penonton yang sempat ditemui WartaJazz merasa puas setelah bisa mendapatkan kesempatan langsung menyaksikan Pat Martino. Barangkali, bintangnya kali ini bukanlah Harvey Mason, tetapi malah Pat Martino.