FestivalJak Jazz Festival

Pagelaran Jazz dari Palembang Jazz Community, Geliat Para Jazzer dari Kota Empek-Empek

LA Musi Jazz Night

Perkembangan musik jazz di Palembang semakin menggairahkan saja, setelah beberapa waktu lalu menggelar ngejazz di mall, Palembang Jazz Community kali ini bekerjasama dengan Pertamina Unit Pengolahan III dan Radio TRIJAYA 87.6 FM menggelar “LA MUSI JAZZ NIGHT”. Acara ini berlangsung Senin, 10 November 2008 mulai jam 19.00-23.00 di Gedung La Musi UP III Plaju Palembang.

 Tempat berlangsungnya acara La Musi Jazz Night sendiri cukup unik karena lokasi gedung berada di ujung yang langsung berhadapan dengan laut, bahkan disamping gedung kita bisa melihat beberapa kapal sedang bersandar dengan kerlap kerlip lampunya sehingga menambah eksotis suasana malam itu ditambah terdengarnya alunan musik jazz. Acara dibuka dengan penampilan New Orleans , band yang para pemainnya menjadi musisi pengisi tetap di beberapa hotel berbintang di Palembang ini membawakan beberapa nomer instrumental sambil menunggu kedatangan para penonton dan tamu undangan.

 Yang spesial di acara La Musi Jazz Night, hadir Kapolda Sumatera Selatan yaitu Bapak Ito Sumardi yang memang penggemar berat jazz , sekaligus beliau menjadi Penasehat/Pelindung dari Palembang Jazz Community. Berikutnya para penonton terkesima dengan penampilan solo piano yang dimainkan oleh murid-murid dari Priskila Music Student. Ada Gebi dan Janet , 2 bocah kembar yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP kemudian Leni dan Wahyudi serta Alvin beberapa nomer instrumental jazz mereka mainkan dengan banyak sentuhan permainan piano klasik .

 Berikutnya penampilan 4 musisi yang tergabung dalam “ Erchink “ Grup jazz yang satu ini sudah tidak asing buat publik jazz Palembang, mereka para personilnya adalah Rico (piano), Eko (guitar) , Naryo (bass), Budi (drum) beberapa komposisi swing dimunculkan selain ada lagu milik Michael Frank juga Lake.

 Musisi jazz senior Palembang Zaenal Hanani yang sekaligus Ketua Palembang Jazz Community tampil bersama teman-temannya yang tergabung dalam Hanani and Friend dengan komposisi jazz fusion dan bossanova. Pengunjung acara La Musi Jazz Night sangat surprise dengan tampilnya Bapak Ito Sumardi (Kapolda Sumsel) yang mau bernyanyi beberapa komposisi jazz diiringi oleh Hanani and Friend. Lagu ‘Fly To The Moon’ terdengar, suara vokal dan improvisasi Bapak Kapolda cukup impresif ketika membawakan lagu ‘Misty’ yang mana disini muncul permainan scat singing yaitu menirukan suara bunyi saxophone dengan improvisasi suara vokal dari Bapak Ito Sumardi.Tidak disangka-sangka ternyata ada juga penonton yang mau ikut bernyanyi dan ternyata wanita ini adalah isteri dari Bapak Danrem yaitu Ibu Edi Sunarto yang menunjukkan olah vokalnya dalam lagu ‘Autum Leave’ yang diiringi oleh Hanani and Friend lebih cenderung ke aransemen musik swing dan balutan sisipan permainan saxophone.

 Session terakhir di acara La Musi Jazz Night adalah Jam session, di acara ini menarik karena Hanani bermain bersama Rico secara bersamaan pada piano, juga Bakar (drum) dan Hengky (saxophone) dan Doli (biola) .Beberapa komposisi seperti ‘Spain’, ‘New York Rio Tokyo’ , ‘Feel Like Making Love’ , ‘This Masquerade’ dibawakan , yang menarik pada lagu ‘ All Night Long ‘ diaransemen dengan kental warna paduan swing dan fusion. Kolaborasi yang menonjol terjadi antara Hengky dengan tiupan saxophone serta Doli dengan biola geseknya yang memainkan beberapa komposisi samba.

Nge-Jazz di Mall Bareng Palembang Jazz Community

     Sabtu, 1 November 2008 suasana malam di PIM-Palembang Indah Mall terasa beda. Begitu memasuki ruangan dalam mall kita sayup-sayup mendengar suara musik instrumental terdengar.Ternyata di sela-sela banyak pengunjung mall  berbelanja,perhatian mereka banyak terfokus pada sebuah layar TV besar yang menampilkan gambar sebuah kelompok jazz sedang memainkan beberapa komposisi fusion.Inilah ilustrasi awal acara Greatest Jazzy Time yang diadakan oleh Palembang Jazz Community yang memutar vcd/dvd sebuah konser jazz dengan maksud agar publik Palembang semakin mengenal dan mencintai musik jazz.

     SUNSET inilah grup yang pertama kali tampil, dengan formasi Drum,Gitar,Bass dan Bongo/Perkusi mereka lebih cenderung memainkan lagu-lagu jazzy. Salah satu komposisi yang cukup mendapat applaus adalah sebuah lagu ‘Kopi Dangdut’ yang diaransemen dalam bossanova. Putri vokalis dari Sunset membawakan lagu ini cukup impresif, sesekali disela-sela membawakan lagu-lagu jazzy lainnya mencoba berinteraksi dengan pengunjung mall.

     Potensi muda pemusik jazz Palembang ternyata luar biasa, ini dibuktikan dengan tampilnya duet unik, karena mereka ini 2 orang cewek kembar yang masih duduk kelas 2 SMP. Nama mereka adalah GEBI & JANET, duo kembar ini duduk berdampingan memainkan 1 buah piano secara bersama. 2 buah lagu terdengar dari permainan jari-jemari memencet tuts-tuts piano, berturut-turut lagu itu adalah ‘Jazz Walk’ dan ‘Jazz A Live’ yang dominan pada patron permainan piano klasik. Dan ini diakui oleh Agus ayah dari si kembar Gebi dan Janet kalo anaknya sudah les piano klasik mulai SD.

     Pianis muda usia dengan talenta bagus tercermin dalam penampilan berikutnya yaitu AYU TRIO, beranggotakan 3 orang yaitu piano,bass dan drum. Yang unik adalah  pemain piano dan bass adalah ayah dan anak yaitu Daniel dan Ayu, Daniel sendiri memang musisi senior Palembang yang ternyata darah seni musiknya mengalir pada putrinya yang punya nama lengkap Ayu Felisia masih klas 2 SMP.Mereka bertiga memainkan 2 buah lagu yang pertama berjudul ‘Blues’ dan lagu kedua ‘Pergi Untuk Kembali’ pada lagu kedua yang diaransemen instrumental, terlihat improvisasi permaianan Ayu dengan jemarinya di tuts piano cenderung ke warna swing jazz.

     Session dialog ngobrol ringan seputar jazz ,diisi oleh Adji (Radio Trijaya 87.6 FM Palembang) ,Zaenal Hanani (Ketua Palembang Jazz Community),Arvan Zulhandi (PIM-Palembang Indah Mall) dan Rico (Pianis Erchink). Inti dialog adalah bagaimana agar rutinitas kegiatan kumpul sesama musisi dan pecinta jazz di Palembang dapat terus berlangsung dengan peran serta beberapa mitra pendukung.Seperti pihak PIM yang mau memfasilitasi event jazz ini dengan ikut mensosialisasi pertunjukan jazz di mall.Harapan kedepan tentunya akan makin berkembang tingkat musikalitas musisi-musisi jazz Palembang agar dapat tampil juga di event jazz skala besar di Jakarta, seperti Java Jazz 2009 mendatang.

     Palembang Jazz Community Band dengan formasi drum,bass,gitar,dan piano yang dimainkan oleh Zaeanl Hanani tampil dengan tingkat musikalitas yang sudah mapan dan menonjol dari sisi harmonisasi permainan tiap personilnya. Dari 5 buah lagu yang dimainkan, lagu dangdut ‘Permohonan’ menjadi menarik dengan balutan aransemen jazz terutama pada improvisasi permainan piano sekaligus keyboard synthezesier yang dimainkan Zaenal Hanani. Selain itu vokalis Cika juga mampu memberikan nafas sentuhan jazzy dalam lagu ‘Englishman In New York’.

     Mungkin inilah grup muda yang ditunggu publik jazz Palembang , yakni perfomance dari ERCHINK. Total 15 lagu dimainkan mulai dari ‘Route 66’, ‘Satin Doll’ , ‘One Note Samba’ , ‘Blue Moon’ , ‘ Spain ’ dan lainnya. 3 buah komposisi fusion banyak mendapat respon dari pengunjung mall yaitu ‘Take Me’ , ‘Friend & Stranger’ dan ‘Flying East’ disinilah nampak betul kepiawaian permainan jari jemari Rico sang pianis dalam improvisasinya. Kecepatannya dalam improve tuts-tuts piano mengingatkan pada pianis jazz beken Chick Corea yang menjadi idolanya. Rico yang punya nama lengkap Pedro Valentinus Febrico sendiri saat ini masih klas 3 SMP Xaverius I Kamboja Palembang, bakat main piano sudah terlihat sejak kecil didukung kedua orang tua yang juga pecinta jazz membuat potensi musik Rico semakin terarah dengan berguru pada musisi jazz  senior Palembang Erching.

     Acara ditutup dengan Jam Session yang memang ditunggu oleh musisi-musisi Palembang yang datang di acara ini, diantaranya ada kolaborasi Ari (piano) dan Yudi (gitar) yang masing-masing menunjukkan skill musiknya dalam komposisi ‘Just The Two Of Us’ dan ‘Misty’. Audience juga cukup terhibur dan terkesima dengan permainan saxophone dari Hengky dengan beberapa komposisi jazz-nya dibantu seorang gitaris serta menggunakan perangkat midi computer program.

     Aroma jazz di mall begitu kental, ngejazz di mall memberikan warna lain hiburan dan apresiasi musik di Palemabng dan tentunya sebagai tempat ngumpul para musisi dan pecinta jazz yang tergabung dalam Palembang Jazz Community. Hasil rekaman acara Greatest Jazzy Time ini akan disiarkan di Radio Trijaya 87.6 FM Palembang , Minggu 2 November 2008 jam 19.00-21.00 . Selain itu pihak TVRI Palembang juga akan menayangkan acara ini dalam programnya. (Eko Adji S/Palembang Jazz Community)

Ceto Mundiarso

Pencinta buku yang banyak menelisik filosofi. Pernah menghadiri Konferensi Ekonomi Kreatif di Inggris. Merupakan bagian penting pada riset di WartaJazz

One Comment

  1. woi sayang nian aku dak nonton… festival jazz Palembang…
    dak papolah..tapi saya terus ngikuti jazz di Yogya
    terakhir nonton festival Ngayogyajazz di Tembi…
    … hidup kota palembang salut buat younger jazzy palembang…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker