Festival

Barry (Likumahuwa) Menggila di Putaran Kedua – Pra-Bekasi Jazz Festival 2010!

Barry Likumahuwa
Barry Likumahuwa

“Gokil man, ini orang makanannya apa ya, bisa kayak gitu main bassnya?”, ujar seorang penonton meluapkan takjub atas manuver basis pentolan Barry Likumahuwa Project (BLP) malam itu. Penonton merangkap panitia tadi hanyalah salah satu dari ratusan pasang mata yang tersihir oleh ampuhnya performa BLP.

Acara tersebut adalah yang kedua dari empat rangkaian pre-event Bekasi Jazz Festival (BJF) 2010 pada tanggal 25 dan 26 September mendatang. Pihak penyelenggara memang menjadwalkan BLP sebagai bintang tamu di perhelatan bertajuk “Jazz on the Pool”, berlokasi di Teratai Swimming Pool, Hotel Horison Bekasi, Sabtu (5/6/2010). Uniknya, acara itu benar-benar berakhir pada hampir jam 11 malam, padahal menurut jadwal tertulis pukul 15.00 – 21.00 WIB. Hujan adalah alibi utama panitia mengapa panggung baru mulai on jam 6 sore, mundur selama 3 jam dari patokan waktu yang ditetapkan. Hal ini menyebabkan banyak pihak, terutama pengisi acara, mengeluh. Tapi untunglah segala keluhan itu terobati oleh hadirnya BLP dengan penampilan yang atraktif, enerjik, penuh spontanitas, dan pastinya menghibur.

Minat publik Bekasi terhadap jazz cukup besar, terlihat dari banyaknya pengunjung yang membanjiri venue, dan sebagian besar adalah kalangan remaja dengan beragam polahnya. Acara dibuka oleh penampilan Y2K Power Percussion, ansambel perkusi beranggotakan siswa/siswi sekolah musik Y2K Bekasi yang relatif masih belia. Mereka menyajikan musik instrumental dengan irama rampak lewat pukulan-pukulan bertenaga yang cukup menghangatkan suasana. Suguhan berikutnya datang dari band-band lolos audisi seperti D’GAV & Friends, Gum Gum Fruit, Confeito, The Soulmezation serta Galaxi Fussion yang rata-rata membawakan lagu pop beraransemen jazzy, atau lagu jazz easy listening dan sepertinya cocok dengan preferensi remaja penikmat jazz di Indonesia yang cenderung tak mau ambil pusing dengan genre jazz lainnya yang seringkali dicap sebagai “jazz berat”.

Barry Likumahuwa & Benny Likumahuwa
Barry Likumahuwa & Benny Likumahuwa

Performer lainnya adalah Y2K Sweet Voices, grup vokal yang digagas oleh Yoyok CR selaku ketua panitia BJF 2010. Terdiri dari enam pria dan lima wanita, kelompok ini melipur dengan lagu “No More Blues”, versi bahasa Inggris dari “Chega de Saudade”. Walikota Bekasi, Mochtar Mohamad, yang hadir malam itu turut menyumbang satu buah lagu, “Buka Hatimu” dari Armada Band diiringi oleh grup rock dengan personil empat wanita berbusana pinky, Delilah sembari memasarkan album perdana mereka. Pada hari yang sama, kota Bekasi meraih prestasi dengan mendapatkan piala Adipura. Salah satu highlight pertunjukan adalah ketika audiens dikejutkan dengan atraksi bocah berusia 7 tahun yang berdomisili di Bogor, Nathan Gulo lewat gebukan drumnya yang dahsyat namun kontras dengan profilnya yang menggemaskan.

Barry Likumahuwa
Barry Likumahuwa

Tak dapat dipungkiri bahwa magnet acara “Jazz on the Pool” adalah BLP, dengan Barry Likumahuwa selaku basis dan komandan. Alasan mengapa band ini begitu digandrungi oleh kalangan muda ialah kemasan yang menarik, terwujud melalui melodi catchy, beat funky, lirik yang menggambarkan kisah cinta remaja secara representatif, serta musikalitas antar personil yang sangat mumpuni. Di samping itu, kepiawaian Barry untuk memberikan ilustrasi naratif atas lagu yang dibawakan juga patut dipuji, dengan gaya santai dan candaan segar membuat penggemarnya langsung jatuh hati. “Sekarang gue mau undang ke atas panggung, seorang musisi jazz senior Indonesia dan gue biasa makan satu meja bareng dia. So guys, please welcome, Benny Likumahuwa!”, ucap Barry memanggil ayahnya untuk jam session bersama BLP. Bersenjatakan trombone sebagai instrumen andalannya, Benny tak sedikitpun canggung untuk melancarkan aksinya yang memikat. Sebagian besar penonton sepertinya sudah sangat akrab dengan lagu-lagu BLP, terdengar mereka kompak menyanyikan lirik ketika sang vokalis, Matthew Sayersz mulai angkat suara pada tembang “Saat Kau Milikku”, “Aku & Hadirmu”, serta “Mati Saja”. Suasana semakin memanas waktu Nathan Gulo dan Benny Likumahuwa kembali naik ke atas panggung, bersama BLP mengusung “Chameleon” milik Herbie Hancock, sarat dengan irama funk yang menghentak.

Secara keseluruhan, acara malam itu cukup memuaskan. Tiket yang terjual habis dan maraknya aksi band-band yang tampil lewat olah kreatifitas yang afiat, dapat menjadi indikasi bahwa kota Bekasi tidak ketinggalan dalam kancah jazz di tanah air. Salah satu hal yang mengganggu adalah soal tata suara, terasa timpang dan menusuk tajam di telinga serta mengurangi kenyamanan auditori. Semoga pada putaran ketiga Juli mendatang (Yovie Widianto Fusion Band dan Idang Rasjidi Hip Hop sebagai bintang tamu), panitia lebih kapabel untuk mempersiapkan segala aspek. Maju terus jazz Indonesia!

Thomas Y. Anggoro

Lulusan ISI Yogyakarta. Telah meliput festival di berbagai tempat di Indonesia dan Malaysia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker