News

NICHOLAS PAYTON – PAYTON’S PLACE


Verve Records

Komposisi:
1 Zigaboogaloo 5:53
2 The Three Trumpeteers 5:26
3 Back to the Source 6:27
4 A Touch of Silver 5:12
5 Concentric Circles 7:08
6 Li’l Duke’s Strut 5:06
7 Time Traveling 5:36
8 With a Song in My Heart 5:35
9 Paraphernalia 9:39
10 Brownie À la Mode 4:17
11 People Make the World Go Round 5:21
12 The Last Goodbye 5:25

Musisi :
Nicholas Payton: trumpet
Roy Hargrove: trumpet
Wynton Marsalis: trumpet
Joshua Redman: tenor sax
Reuben Rogers: bass
Adonis Rose: drums
Tim Warfield: tenor sax
Anthony Wonsey: piano
Sebagai leader, album ini adalah album yang ketiga dari trumpeter yang pada dekade 1990an sering disebut-sebut sebagai “singa muda”. Dikeluarkan sekitar tahun 1998an dengan mengetengahkan para pemain populer serta 2 trumpeter terkemuka lainnya dalam era post-bop sekarang ini.

Dengan latar belakang yang hampir sama dengan pendahulunya Wynton Marsalis –yang juga ikut tampil dalam album ini dan trumpeter kelahiran 1973 ini memang pernah menjadi “anak asuh” Wynton Marsalis, Payton membawa tradisi gaya pemain trumpet dari New Orleans sebagai tanah kelahirannya dibawa ke dalam sebuah wacana permainan musik jazz yang lebih segar. Meskipun pada dasarnya Payton cukup kuat dalam mempertahankan sisi konservatifnya.

‘Zigaboogaloo’ mengingatkan kita kepada kepopuleran dan sesuatu yang khas dari produk-produk label Blue Note pada tahun 1950an – 1960an. Di mana unsur R&B ataupun soul diramu dalam masakan jazz yang segar. Ada 3 pendekar pemain trumpet yang barangkali ingin disampaikan dalam komposisi ‘The Three Trumpeteers’, ataupun dalam ‘With a Song in My Heart’ di mana Payton, Hargrove dan Marsalis mendemonstrasikan keahlian mereka sebagai trumpeter. Salah satu pengaruh kuat yang ada dalam gaya permainan Payton dari Wynton Marsalis adalah kejernihan nada yang keluar. Dengan sedikit memperlihatkan tebal/tipis nadanya juga. Dari karya Wayne Shorter ‘Paraphernalia’, Payton terasa lebih tercurahkan ekspresinya meskipun terasa kurang maksimal jika dengan sudut pandang pada para pemain muda. Satu komposisi yang sedikit berbeda dengan yang lainnya adalah ‘People Make the World Go Round’ yang bernafas lebih ringan.

Sebagian besar komposisi dalam album ini adalah karya Payton sendiri dengan ada beberapa tambahan dari Shorter dan beberapa lagu standard. Kekuatan hard bop pada masa lalu masih tajam tercium. Di antara para trumpeternya yang hadir, musisi yang sempat mencuri perhatian adalah Joshua Redman yang bermain tenor saxophone. Sayang, sampai pertengahan dekade 2000an ini Payton kurang aktif membuat provokasi dalam blantika musik jazz. Album terakhirnya berjudul “Sonic Trance” pada tahun 2003 di mana ternyata dia juga tidak bertahan lama dalam anggapan young lion yang konservatif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker