Dancing on the Bay sambut peserta Ambon Jazz Plus Festival 2011

Semburat kuning diufuk barat perlahan menjadi merah yang berangsur-angsur menjadi gelap dengan kerlap-kerlip lampu malam yang terpancar dari rumah-rumah penduduk. Itulah pemandangan yang menyambut kami para Jurnalis yang meliput kegiatan Ambon Jazz Plus Festival 2011 bersama sejumlah musisi Nasional dan Mancanegara yang telah hadir di Ambon pada Kamis petang (06/10).
Kapal Motor Ferry KM. Teluk Ambon yang bersandar di Galala yang biasa melayani kendaraan roda dua dan empat dihias beberapa kain putih disisi kanan dan kiri dinding sementara bagian lantai ditutup karpet merah. Beberapa nyong dan nona Ambon menyambut hangat sebagai bagian dari Opening Ceremony Ambon Jazz Plus Festival.
Perlahan Ferry bergerak menuju Teluk Ambon, Maluku, iringan lagu-lagu Ambon bahkan Batak menghiasi perjalanan selama kurang lebih dua jam dengan suasana yang santai.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Kadis Budpar) Provinsi Maluku Florence Sahusilawane menyambut para musisi seperti Jessica Manuputty (Belanda), Donny Suhendra, Gugun Blues Shelter maupun Shandy Sondoro yang turut serta.

Andy ‘Atis’ Eric Manuhutu, executive director Ambon Jazz Plus Festival (AJPF) 2011 dalam sambutannya menyampaikan bahwa Ferry yang dinaiki tersebut biasanya hanya melayani rute Galala-Poka di siang hari. Ia mengusulkan agar Ferry yang tak beroperasi malam hari bisa dimanfaatkan sebagai restaurant terapung untuk menikmati suasana Teluk Ambon dimalam hari.

Tampak para audience menikmati Dancing on the Bay, terbukti mereka berbaur dan ikut menari dan bernyanyi bersama. Lagu wajib “Poco-poco” dikumandangkan dan sontak seisi kapal berubah seperti kelas dansa. Pada bagian akhir seluruh hadirin berpegangan tangan sebagai bagian dari Hands of the World, bahwa kebersamaan dapat menjadi pemersatu atas segala perbedaan.