Enrico Rava New4et: Persembahan Maestro Kelas Dunia asal Italia di Java Jazz Festival 2016
“…one of the finest trumpeters in all modern jazz, …” adalah salah satu komentar tentang pemain trumpet asal Italia Enrico Rava dari pengamat jazz terkemuka Michael G Natos, dan tanpa publikasi yang heboh sebetulnya para penggemar jazz di Java Jazz beruntung kedatangan dan dapat menikmati permainan seorang maestro yang sangat disegani di kancah jazz dunia. Pada Java Jazz kali ini ia hadir dengan Quartet-nya yang terdiri dari Gabriele Evangelista (Double-Bass), Enrico Morello (Drums), Fransesco Diodati (Guitar), serta Enrico Rava sendiri pada Trumpet.
Pada penampilannya kali ini, Enrico Rava memulainya dengan spesial. Ia tak memainkan Trumpet, instrumen yang melambungkan namanya di dunia Jazz, namun memainkan Flugelhorn terlebih dahulu. Meskipun kesan karakter instrumen yang suaranya lebih lembut ketimbang Trumpet, Enrico Rava tetap membawakan lagu-lagunya dengan tegas dan melengking. Bisa dibilang cukup spesial karena tak banyak pemain brass yang membawakan Flugelhorn, terutama pada Java Jazz Festival kali ini.
Keseluruhan komposisi yang mereka bawakan pada malam itu didominasi oleh 2 album terakhir Enrico Rava Quartet, yaitu Wild Dance dan Tribe. Beberapa lagu seperti Improvisation dibawakan juga pada penampilannya kali ini. Ada juga lagu yang ia persembahkan untuk Astronot Samantha Christopher yang bernuansa atmospheric yang didominasi oleh permainan trumpet Enrico Rava yang tenang dan cool.
Enrico Rava yang sudah berumur 76 tahun ini tampak masih aktif dan selalu maksimal pada tiap lagu yang ia bawakan. Didominasi dengan solo yang panjang pada tiap instrumen dari Quartet ini, Enrico Rava dan Quartet ini tampak ingin membawakan kembali rasa Jazz Bebop tahun 40an yang bertempo cepat dan dipenuhi oleh syncope yang dilakukan seragam.
Tapi tidak hanya itu, kita juga disuguhi reinkarnasi gaya music era Miles Davis tahun 70an dan harmolodic era avant jazz Ornette Coleman yang memukau di panggung. Rava juga menunjukkan kelasnya sebagai seorang leader, dia tetap membagi perang untuk para anggota quartet lainnya sehingga ketrampilan mereka juga menonjol dan memberi warna secara keseluruhan.
Tak hanya syncope yang banyak dan dilakukan seragam, sering kali juga pada beberapa lagu yang mereka mainkan malam itu diisi oleh melodi yang dilakukan secara unison dan saling bersahutan oleh Enrico Rava dan Diodati pada gitar, sehingga aksi panggung mereka juga tampak asik. Rava yang merupakan Ambassador dari Kedutaan Besar Italia pada hari yang sama juga melakukan Jamming dengan musisi-musisi Jazz Indonesia pada Italian Institute of Culture, sehingga tak heran juga banyak musisi Jazz yang menontonnya pada malam itu. Menikmati Enrico Rava Quartet seolah menikmati bagian-bagian dari sejarah perkembangan musik jazz, sayang dengan waktu yang terbatas grup ini bahkan tidak sempat memberikan encore bagi penonton, bagaimanapun ini salah satu pertunjukan terbaik yang ada di Java Jazz 2016. (Taufiq Alkatiri/WartaJazz.com)