Jak Jazz Festival

IRENG MAULANA & FRIENDS FEAT. ANDIEN & WARNA: GENERATIONS MEETING

Posisinya sebagai chairman di ajang JakJazz Festival 2007 ini tidak lantas menutup kemungkinan untuk tampil sebagai musisi jazz senior di atas panggung. Tentu hal ini juga memerlukan “stamina” yang prima. Mengingat kesibukannya mengurusi jalannya festival tersebut, beliau juga masih bisa meluangkan waktunya untuk bermain bersama rekan – rekan musisi jazz. Bahkan kehadirannya di atas panggung pun termasuk salah satu musisi yang ditunggu – tunggu penonton.

Sembari santai duduk di puluhan bangku panjang yang tersedia di depan Big Stage 2 atau pun sembari menikmati makanan yang dijajakan oleh food stalls di balkon lantai 2 gedung Istora atau sekedar berdiri saja karena kehabisan tempat duduk, para penonton terasa lebih santai ketika menikmati penampilan Ireng Maulana & Friends bersama Didik SSS (saxophone), Harry Toledo (bass), Sam Panuwon (keyboard) dan Rudy Subekti (drum). Selain bersama para musisi tersebut, om Ireng juga menghadirkan penyanyi idola para remaja Andien dan vocal group Warna. Mereka tampil dalam beberapa tembang.

Penampilan mereka dibuka dengan tembang fusion instrument yang ringan dan rilek. Para penonton lebih bersemangat lagi ketika Andien hadir dengan tembang standard ‘Cheek To Cheek’ dan langsung diteruskan dengan ‘No More Blues’. Sayangnya, penampilan Andien kali ini agak keteteran dan terpleset – pleset ketika menghadapi “singa – singa” jazz di Indonesia tersebut.  Untung saja Didik masih bisa menarik perhatian penonton dengan tiupan saxophonenya yang mendayu – dayu dan atraksinya meniup saxophone dengan tiupan yang panjang.

Sedikit berbeda ketika Warna yang tampil. Barangkali performing mereka lebih mirip dengan The Manhattan Transfer atau New York Voices. Di mana nafas dan harmoni jazznya terasa lebih mantap. Mereka berangkat dari tradisi vocalese. Vokal group yang terdiri dari 4 orang tersebut tampil dengan tembang ‘Open Invitation’ dari New Voices. Tidak lupa juga mereka mengajak komunikasi dengan penonton secara langsung dalam ‘Jodoh Tak Lari Ke Mana’.

Ireng Maulana sendiri dalam kesempatan tersebut bermain gitar akustik yang terkadang disampling dengan suara lain. Sementara Harry Toledo dengan tubuhnya yang subur tersebut menghentak – hentak musiknya dengan cabikan bass elektriknya dan terkadang mengikuti melodi lagu yang sedang dibawakan. Rudi dan Sam tampil cenderung “low profile”, namun manis. Secara umum, penampilan mereka lebih banyak porsi hiburannya. Tidak ada yang salah juga dengan hal ini, memang musik jazz juga mempunyai banyak sisi yang bisa dimasuki setiap pendengarnya. Termasuk sisi hiburan yang mengasyikan

Ceto Mundiarso

Pencinta buku yang banyak menelisik filosofi. Pernah menghadiri Konferensi Ekonomi Kreatif di Inggris. Merupakan bagian penting pada riset di WartaJazz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker