Meski terlambat hampir 30 menit dari jadwal yang ditentukan panitya seharusnya pukul 19.45, akhirnya pukul 20.15 penampilan bertiga David Garfield (keyboard), Abraham Laboriel (bass) dan Walfredo Reyes Jr (drum) di Semeru Garuda Indonesia Hall – Pusat Niaga Building lantai 6 – JIExpo Kemayoran Jakarta berlangsung juga. Tepuk tangan meriah sekitar 500-an penonton Java Jazz Festival 2011 ketika sapa pertama untuk kemudian duduk dengan tenang menyimak permainan apik mereka. Tampak sekali para penonton sangat mengenal lagu-lagu yang dibawakan pada malam itu.
Sudah tidak usah diragukan lagi permainan keyboard seorang David Garfield, pencet-an pada tuts serta harmonisasi menjadi kekuatannya. Kelebihan lain David dalam hal berprestasi selain pemain keyboard adalah sebagai seorang produser, komposer, arranger serta music director. Bisa jadi hal tersebut di mulai dengan permainan piano. Diperlukan kesatuan hati, pikiran dan tindakan tangan untuk mengaktualisasikannya, jadilah sebuah komposisi yang enak didengar telinga. Tidak sedikit David berada di balik kesuksesan para musisi dunia.
Pertunjukan semakin semarak ketika si Abraham Laboriel mencabik-cabik senar bass di timpali dengan gerakan atraktifnya, sungguh perpaduan yang pas antara penglihatan dan pendengaran. Puas. Meski usia tidak bisa dikatakan muda lagi tapi gerakan jari mempermainkan 5 senar bass nggak kalah dengan pemain muda bahkan mungkin lebih merata menjelajahi “fred” gitar daripada pemain muda.
5 lagu sudah tanpa terasa mengalir bagitu cepat dalam waktu 60 menit, terakhir Walfredo berganti posisi dari drum ke bongo, mengalirlah lagu terakhir mereka. Tidak kalah dengan permainan drum-nya, Walfredo prima juga mempermainkan alat tabuh itu.
Rasanya tidak terlalu kecewa penonton malam itu dengan permainan mereka bertiga meski harus menunggu sekitar 30 menit.