Album smooth jazz bertebaran dalam skala sirkulasi yang luas di luar sana. Kalau Anda butuh filter, rangking ulasan tiga bintangkah atau empat bintangkah, mungkin rekomendasi tangga lagu Billboard bisa berbicara jujur. Rilis 2010 Chris Standring memuat "Blue Bossa" yang jadi contemporary jazz track of the year dan sempat bertahan sembilan minggu di posisi puncak.
Maret 2012, pada panggung Djarum Super Mild Java Jazz Festival (JJF), adalah saat yang tepat untuk kembali memperkenalkan komposisi baru. "Heart Of The Matter", "Castle In The Sky", dan "All That Glitters" adalah trek-trek dari album yang sedang dalam hitungan mundur menuju rilis tanggal 20 dalam titel "Electric Wonderland".
Standring terdengar nyaman dengan gitar elektrik model strat yang ia pergunakan untuk keseluruhan warna suara di akhir pekan itu (03/03/'12). Mulai dari melodi adem dengan petikan jari, suara tengah honky tonk pantulan khas strat, hingga bunyi tebal octava yang agak provokatif menggunakan pick. "Constellation" dari album "Soul Express" (Trippin 'n Rhythm, 2006) adalah etalase perpindahan-perpindahan yang disebutkan barusan.
Di tengah fakta kuatnya aransemen, yang bahkan simfonik pada "Blue Bolero" (Ultimate Vibe Recordings, 2010), justru timbul kesan pertunjukkan live ini terlalu preset. Kibordis Brian Simpson terlihat memutar-ulang kanal orkes gesek dan loop lainnya yang diumpankan dari keluaran iPhone. Pemain bas Andre Berry pun tak terlihat menonjol dalam solo. Namun, memang tim yang digenapi Judge William Jr. (drum) itu terdengar sangat seimbang. Panggung C1 bersponsor First Media itu memang punya reputasi baik sepanjang tiga kali JJF, strukturnya ramah suara.
Bicara ramah, penonton yang memadati ruangan terlihat cukup adem menikmati musik enak dengan enteng. Secara sukarela seorang bapak-bapak ikuti irama dengan tepukan tangannya pada "Please Mind The Gap". Nyaris tak banyak yang beranjak hingga nomer yang juga judul album, "Love and Paragraphs" (Ultimate Vibe Recordings, 2008), dimainkan. (Arif Kusbandono/WartaJazz)
