Java Jazz Festival

Djarum Super Mild Java Jazz Festival 2012 : Tribute To Utha Likumahuwa, Sebuah Kenangan Yang Indah

 

Peter F Gontha, founder Java Jazz Festival yang langsung bertindak sebagai MC di Tribute To Utha Likumahuwa didampingi Benny Likumahuwa (kakak Utha) dan barry Likumahuwa (keponakan Utha). (Photo by Arief Sukardono/WartaJazz))

Ketika pembawa acara (langsung dibawakan sendiri oleh Peter F Gontha) mengumumkan bahwa malam itu adalah panggung tribute to Utha Likumahua, sontak penonton bersorak seakan benar-benar yang akan tampilan adalah sang penyanyi. Yang dikenalkan oleh pak Peter adalah Benny Likumahua (kakak kandung Utha Likumahua) dan keponakannya Barry Likumahua, pencabik bass masa depan Indonesia.                                                                

Lagu pertama Puncak Asmara dibawakan oleh Ivan Handojo, penonton sudah tidak sabar untuk bernyanyi bersama dengan sang penyanyi. Lagu yang dipopulerkan pada tahun 1988 ternyata juga banyak dihafal oleh penonton yang usianya masih 20 tahunan yang tentunya pada saat lagu itu terkenal, mereka belum lahir.

Utha Likumahua, yang terlahir 1 Agustus 1955 atas nama Doa Putra Ebal Johan Likumahua di Ambon Maluku dan meninggal dunia di Jakarta dalam usia 56 tahun pada 13 September 2011, telah mengeluarkan 11 Album dan 2 Album Kompilasi sejak tahun 1982 sampai 2007. Dan dalam masanya merupakan penyanyi kelas atas di Indonesia bersama Fariz RM, Mus Mudjiono, Odie Agam, Adjie Soetama dan almarhum Christ Kayhatu.

Lagu kedua Tersiksa Lagi dibawakan dengan manis oleh penyanyi muda Monita Tahalea. Penonton terpesona dengan penampilan Monita malam itu.  Sepertinya lagu ini melekat di hati penonton sehingga sekali lagi semua ikut bernyanyi bersama Monita.

Harvey Malaiholo tampil di Tribute To Utha Likumahuwa, Java Jazz Festival 2012. (Photo by Arief Sukardono/WartaJazz)

Penyanyi kawakan dan pernah menjadi Bintang Radio dan Televisi, Harvey Malaiholo mendapat giliran berikutnya dengan menyanyikan lagu Akira. Salah satu lagu yang mengisi album penyanyi Dodo Zakaria dan Mallisa tahun 1986. Ditengah lagu muncullah kumpulan penyanyi Boys II Boys yang mendapat aplaus dari penonton khususnya yang cewek. Disambung penampilan keren dengan lagu Aku Pasti Datang yang dinyanyikan penyanyi jebolan Indonesian Idol Mike Hohede. Lagi-lagi penonton ikut bernyanyi. Mike memanggil Monita untuk bersama-sama menyanyi Bersatu Dalam Damai tapi ternyata bukan hanya Monita saja yang bernyanyi tapi seluruh penonton di D2 Djarum Super Mild Hall, JIExpo Kemayoran Jakarta ikut menyanyi pula.

Mus Mudjiono bersama Boys II Boys tampil di Tribute To Utha Likumahuwa Java Jazz festival 2012. (Photo By Arief Sukardono/WartaJazz)

Lagu selanjutnya berturut-turut Mungkinkah Terjadi dibawakan oleh teman seangkatan almarhum Utha Likumahua, Mus Mudjiono tetap dengan gayanya membawa gitar dan  selalu ikut dinyanyikan penonton. Penyanyi muda usia Matthew Sayersz kebagian membawakan lagu Esok Kan Masih Ada.

Benny Likumahua dengan flute-nya dan Barry Likumahua dengan bass-nya dengan sangat manis membawakan melodi Engkau Datang yang kemudian dinyanyikan oleh Boys II Boys. Akhirnya malam itu semua penonton berdiri dan bernyanyi bersama lagu Rame Rame meskipun tidak banyak yang tau bahwa itu adalah lagu yang pernah dibawakan Utha Likumahua. Benar-benar mengenang sebuah keindahan Utha Likumahua.

Hee rame-rame, mari katong badansa rame-rame

Hee rame-rame, badansa goyang badan manise

(Adji Prasetyo/WartaJazz)

Ajie Wartono

Memimpin divisi Projects & Event Management. Pernah mengikuti Dutch Jazz Meeting di Amsterdam, Belanda. Selama dua tahun dipercaya menjadi Ketua Festival Kesenian Yogyakarta (2007, 2008) selain sebagai Program Director, Bali Jazz Festival dan Ngayogjazz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker