INTERVIEW WITH OLIVER LAKE
Berikut ini adalah wawancara kami dengan Oliver Lake, seorang musisi yang memainkan Saxophone dan sangat peduli dengan Perkembangan Musik Jazz.
WartaJazz (WJ) : Pertama-tama, kenapa kamu tertarik pada musik Jazz dan alat musik apa yang kamu pergunakan?
Oliver Lake (OK): Saya memulai karir saya dengan memainkan drum, yang kemudian saya bertemu dengan Aspiring Jazz Musician dan itulah pertama kalinya saya tertarik dengan Jazz. Namun saya baru mempelajari Saxophone mulai tahun kedua saya di ‘high school’.
WJ : Apa alasan anda memainkan alat musik Saxophone sebagai alat musik utama?, Siapa saja yang memberikan pengaruhnya pada permainan anda?
OK : Seorang musisi yang memainkan drum memberikan beberapa rekaman jazz, dan sejak mendengarnya, saya jadi langsung tertarik dengan Jazz. Saya terkagum-kagum mendengar suara tinggi dari Alto Sax. Selanjutnya saya mendengarkan permainan Charlie Parker, Eric Dolphy dan Jackie MacLean, yang kemudian memberikan pengaruh pada permainan saya.
WJ : Apa yang anda kerjakan dengan Black Artist Group di St. Louis dan sebenarnya apa sih visi dari kelompok tersebut?
OK : Black Artist Group merupakan sebuah kelompok yang hebat, dan merupakan tempat yang menyenangkan untuk belajar dan bereksperimen, karena disana ada penari, musisi, aktor dan penyair. Saya menciptakan karya-karya untuk mereka ini, dan hal itu menjadi sebuah basis bagi perkembangan karir saya. Misi Black Artist adalah membawa musik ke komunitas/masyarakat dan menentukan arah mereka sendiri.
WJ : Bagaimana perkembangannya dengan The World Saxophone Quartet?
OK : Kami mengawalinya ditahun 1976, New Orleans merupakan tempat penampilan pertama kali kami dimana kami bermain dengan pemain rhytm section setempat. Penampilan kami disana berkat saxophonist Kidd Jordan. Karena sambutan yang luar biasa, kami memutuskan untuk mempertahankan kelompok ini. Lalu kami kembali ke NY, dan mulai mencari rhythm section, namun akhirnya kami memutuskan melanjutkan Quartet ini minus rhythm section, itulah pertama kalinya, dan tak terasa sekarang sudah 25 tahun.
WJ : Bagaimana kondisi WSQ sepeninggalnya Julius Hemphill?
OK : Julis, adalah komposer utama di WSQ. Kami sangat kehilangan musisi terbaik. Sekarang John Purcell adalah anggota ke empat dari kelompok kami ini dan ia juga merupakan musisi sekaligus komposer yang hebat.
WJ : Apa yang anda kerjakan di Passin Thru?
OK : Passin Thru merupakan gairah saya, dan saya sangat berharap bahwa ini akan menjadi perusahaan rekaman yang sukses. Tahun ini kita akan merilis 4 CD dimana Encounter Trio Three yang akan menampilkan Reggie Workman(bass), Andrew Cyrille(drum) serta saya akan rekaman. Dan lagi-lagi saya menggunakan Black Artist Group untuk menentukan kemana rekaman ini akan dibawa. Kami juga akan merilis sebuah CD untuk anak saya, Gene Lake yang memainkan drum. Semuanya dapat anda lihat di situs kami www.passinthru.org
WJ : Anda memiliki beberapa proyek musik seperti String dan Quartet, apakah ada perbedaan visi dari masing-masing proyek?. Dan apa rencana anda selanjutnya?
OK : Saya sangat senang bisa ikut dan berperan diberbagai proyek, misalnya The Steel Pan Project masih berjalan, kami akan ke Greece, selama satu minggu Desember mendatang dan juga akan rekaman dibawah label Justin Time. Saya pribadi juga mengerjakan solo project, poetry dan musik, dan sebuah big band dengan 17 orang personil akan bermain dari New York mulai dari 14 hingga 19 November di Klub Sweet Basil Jazz.
WJ : Kira-kira apakah ada kemungkinan musisi dari Indonesia untuk merekam musik mereka di Passin Thru?
OK : Kirimkan sample dalam kaset, saya akan sangat senang mendengarkannya.
WJ : Terakhir, apa saran anda untuk musisi Jazz muda, khususnya di Indonesia?
OK : Saran saya hanya satu, “Jangan pernah menyerah, karena nanti musik akan peduli dengan anda”.