Interview

WAWANCARA DENGAN ELLERY ESKELIN

Ellery Eskelin dalam membentuk sebuah grup sering memunculkan ide-ide yang baru dimana dia membentuk grup dengan memakai musisi-musisi dengan instrumen-instrumen yang tidak lazim dan juga rhythm section yang tidak standard dan hal ini menawarkan sesautu yang lain dari musiknya. Bahkan album solo saxophonenya yang diproduksi sendiri yaitu “Premonition” sekarang sudah menjadi pencarian dan incaran para kolektor. Kami mewawancarai saxophonis ini untuk mengenalnya lebih intens. Berikut petikan wawancara yang dilakukan oleh Ceto Mundiarso dari WartaJazz:

Warta Jazz (WJ) : Bagaimana pada awalnya anda tertarik ke musik jazz dan memainkannya?

Ellery Eskelin (EE) :Ibu saya yang mempengaruhi saya. Dia bermain organ Hammond B3 dan dia adalah seorang mususi professional di Baltimore ketika saya masih sangat muda.

WJ : Apa alasan anda memilih bermain tenor saxophone sebagai instrumen utama dan siapa musisi yang paling berpengaruh terhadap anda ?

EE : Saya suka gaya-gaya R&B pada awalnya. Kemudian saya mendengarkan musisi-musisi jazz dan pemain saxophone seperti Gene Ammons, Sonny Stitt, Lee konitz, stan Getz, John Coltrane dan banyak lainnya.

WJ : Hal apakah yang membuat anda beralih menjadi musisi professional dan apa visi anda dalam bermain musik ?

EE : Saya mengetahui dengan segera ketika pertama kali saya mencoba bermain saxopnone saat berusia 10 tahun bahwa saya menginginkan menjadi musisi professional. Saya tidak mempunya sesuatu visi khusus alasan saya bermain musik sungguh-sungguh dari minat semata-mata.

WJ : Anda pernah banyak bermain dengan beberapa musisi jazz terkemuka seperti misalnya Paul Smoker di album Joint Venture, apa pengalaman yang anda dapat dari hal ini ?

EE : Saya sudah beruntung bermain bersama dengan beberapa musisi hebat. Saya belajar sesuatu dari setiap musisi dimana saya ikut bermain dengan mereka. Setiap musisi mempunyai sesuatu untuk saya pelajari, sekalipun jika itu hanya sesuatu yang kecil atau sedikit.

WJ : Bagaimana anda bertemu dengan Andrea Parkins ( pemain accordion dan sampler -red) dan Jim Black (pemain drums dan perkusi -red) ? saya lihat anda selalu bermain bersama mereka dalam pryek-proyek anda, dan mereka seperti “dream team” dalam grup-grup anda.

EE : Saya bertemu dengan Jim melalui musisi lain di new York. Dia biasa datang untuk mendengarkan saya bermain di Knitting Factory (sebuah club music di New York -red) ketika saya bermain bersama Joey Baron (pemain drum dan perkusi -red). Saya tidak tahu pertamakali dengan Andrea Parkins,, saya pada waktu itu memang mencarinya. Band ini menjadi “dream team” bagi saya selama beberapa tahun karena kami sekarang sudah bersama-sama selama tujuh tahun.

WJ : Anda mempunyai beberapa proyek dan grups seperti Trio, Duo dan Quintet, apakah anda memiliki konsep yang berbeda untuk masing-masing proyek atau grups ?

EE : Setiap grups yang dimana saya bermain didalamnya membuat saya bermain sedikit berbeda. Saya harus merespon pada setiap instrumen yang berbeda dan musikalitas dari masing-masing pemain yang berbeda. Saya tidak mencoba untuk selaliu bermain sama dalam setiap situasi.

WJ : Saya lihat anada punya pendekatan yang berbeda dalam musik anda, tidak hanya jazz tetapi juga memasukkan gaya-gaya musik lain, dan saya pikir musik anda lebih mendekati bentuk free improvisation !

EE : Saya kira banyak musisi saat sekarang ini memasukkan atau mengabungkan gaya-gaya lain sebagai ide-ide ke dalam improvisasi musik yang dapat disebut jazz. Saat ini kami lebih banyak kebebasan untuk mengambil banyak sumber dan banyak ide menggabungkan sesuatu yang lama dengan yang akan datang.

WJ : Sekarang kita bicara tentang album “Ramification” yang sedang kami resensi di warta Jazz, saya kira setiap musisi yang bermain di album ini memberikan warna dan suasana yang indah dan bagus dalam musiknya. !

EE : Terima kasih. Ini adalah pertama kali saya melakukan bermusik untuk lima musisi. Biasanya saya melakukan Trio dengan ide bahwa itu lebih banyak ruang untuk setipa musisinya. Saya mencoba untuk tetap dengan ide yang sama dengan sebuah quintet, memberikan setiap musikalitas dari masing-masing personal musisi ruang untuk meperlihatkan kecemerlangannya (dalam bermain musik -red).

WJ : Dalam quintet anda yang pertama anda menarik Erik Friendlander yang bermain cello dan Joe Daley untuk bermain bersama. Apa alasan anda menaruh cello dan tuba dalam musik anda, mengapa tidak instrumen yang lain ?

EE : Saya memilih cello dan tuba karena suaranya. Saya juga tertarik dalam bergabung bersama band yang mempunyai ketertarikan menggunakan instrumen lebih daripada orientasi kepada kelompok rhythm section yang standar.

WJ : Apa pendapat kamu tentang musik jazz sekarang ini ? saya lihat beberapa musisi tidak hanya bermain jazz, tetapi mereka menggabungkan dengan pengaruh-pengaruh dari musik masa kini seperti hardcore, heavy metal, hip-hop dan lain-lain. Apakah perlu untuk saat sekarang ini mengajukan pertanyaan “Apakah Jazz itu” ?

EE : Jazz sangat indah apapun yang ingin orang lakukan terhadapnya. Saya tidak memerlukan definisi yang tepat, saya lebih suka konsep yang luwes yang dapat diaplikasikan ke dalam bermacam-macam situasi. Saya kira jazz mempunyai banyak pengaruh dari musik lain hingga ketika saya menyebut sesuatu itu jazz seringkali karena saya mengakui pengaruh itu. Beberapa orang boleh tidak berpikir bahwa musik saya adalah jazz tapi saya merasa bahwa saya berhutang budi kepada pemain-pemain jazz hebat di masa lalu.

WJ : Bagaimana tentang label independent (indi label) ? saya lihat anda banyak rekaman dengan label independen seperti hatOLOGY !

EE : Label independen membuat hal tersebut memungkinkan untuk musik ini dapat survive. Mereka lebih berdedikasi kepada musik daripada perusahaan rekaman besar yang hanya menginginkan menjadi tertarik pada sesuatu yang tidak lain daripada uang.

WJ : Pernahkah anda ditawari dari label besar (major label) untuk merekam musik anda ?

EE : Tidak. Itu akan menjadi sesuatu yang tidak biasa untuk major label menjadi tertarik pada musik seperti musik saya. Jika saya mendapat tawaran, saya akan menjadi sangat perhatian sejak beberapa waktu major label akan mengeluarkan atau merilis satu atau dua album rekaman oleh artis dan kemudian membatalkan mereka.. saya harus mempunyai kebebasan untuk membuat musik yang saya percaya betul. Tentu saja, major label sering hanya tertarik pada musik yang lebih komersial dan itu selalu menjadi masalah antara arts dan perusahaan rekaman besar.

WJ : Siapa musisi favorit anda khususnya musisi-musisi muda sekarang ?

EE : Saya mendengar apa saja dan segalanya saat ini. Itu tidak memungkinkan saya untuk memilih siapa musisi favorit saya. Andrea Parkins dan Jim Black adalah dua dari musisi-musisi favorit saya.

WJ : Apa rencana anda ke depan ?

EE : Saya ingin melanjutkan band ini (bersama Andrea dan Jim) bersama sementara mengerjakan proyek-proyek lain. Saya sudah merekam CD baru untuk hatOLOGY bermain bersama strings section dan vibraphone dan kami sedang mendiskusikan kemungkinan untuk proyek baru. Saya biasanya sudah menyelesaikan sebuah ide sebelum saya melanjutkan dengan sesautu yang baru jadi sangat sulit bagi saya untuk mengatakan apa yang akan saya inginkan untuk ke depan. Jadi hanya untuk selalu bergerak dan berkembang…..

WJ : Terima kasih atas waktunya

EE : Dengan senang hati…

Ceto Mundiarso

Pencinta buku yang banyak menelisik filosofi. Pernah menghadiri Konferensi Ekonomi Kreatif di Inggris. Merupakan bagian penting pada riset di WartaJazz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker