Cover album Dira Sugandhi - Something about the Girl
Dira Sugandhi, mojang asal Bandung ini memukau pecinta musik (Jazz) Indonesia karena penampilannya bersama Bluey dan Incognito-nya beberapa tahun lalu. Kini bekerjasama dengan musisi asal Inggris itu ia meluncurkan Dira – Something about the Girl. WartaJazz mewawancarai seputar album perdananya tersebut. Berikut petikannya:
WartaJazz (WJ): Apa konsep album Something about the Girl?
Dira Sugandhi (DS): Konsepnya ya Dira…judulnya juga kan Something About The Girl (SATG) 🙂
WJ: Jadi Dira banget gitu?
Dira Sugandhi:Bukan Dira banget…tapi maksudnya sifatnya personal semua lagu yang ada di album Something About The Girl kecuali yang covers khusus ditulis untuk saya based on my personal experience.
WartaJazz: Gimana prosesnya?
Dira Sugandhi: Prosesnya cukup panjang dan seru karena bolak balik London-Jakarta-Bandung-Bali-London :). Aku ke London 2x, Bluey ke Jakarta 2x sisanya kita bareng ke Bandung dan Bali utk rekaman lagu Kami Cinta Indonesia cipt Alm Harry Roesli. Ya kurang lebih 2 tahunan.
WartaJazz: Koq cukup lama baru masuk pasar Indonesia?
Dira Sugandhi: Butuh proses untuk mencari label di sini, mentransfer semua data dari Inggris ke Indonesia, dan menyesuaikan artwork album. Menunggu moment yang tepat juga siih…
WartaJazz: Gimana ceritanya bisa kerja bareng dg Bluey (Pentolan Incognito – red)?
Dira Sugandhi:Aku kenal Bluey udah lama dari tahun 2001. Butuh proses sampai akhirnya dia memproduseri albumku. It all started from friendship. Kita juga nunggu sampe aku beres kuliah.
WartaJazz: Ada dua lagu berbahasa Indonesia. Bisa diceritakan soal itu?Cover album Dira Sugandhi – Something about the Girl
Dira Sugandhi: Untuk yang beredar di Indonesia ada 2 lagu Indonesia: Kami Cinta Indonesia cipt Alm Harry Roesli, almarhum sahabat papa saya hubungan keluarga kami sangat dekat. Sebelum dia meninggal dia pernah suruh saya pilih lagu almarhum, pilihan saya jatuh pada lagu itu. Lalu Kucemburu cipt Rieka Roslan, lagu itu khusus Teh Rieka ciptain buat saya based on my personal experience
WartaJazz: Apa ada lagu yg diselipkan untuk pasar internasional? Beredar dimana aja sih?
Dira Sugandhi: Untuk pasar international cuma ada 11 tracks ga ada lagu berbahasa Indonesia. Di UK dan Jepang. Sementara [publik] di Amerika sama Eropa masih imported
WartaJazz: Gmn rasanya menjadi next ‘big thing’ setelah Jocelyn dan Maysa Leak?
Dira Sugandhi: Wow! The next ‘big thing’ terdengar berat yah! Yang pasti aku selalu bersyukur akan apa yg aku dapatkan dalam hidup dgn berusaha menjadi lebih baik lagi…it is a total bless to be able to work with Bluey and all other great musicians!
Agus Setiawan Basuni: Di album ini track mana yg paling spesial menurutmu?
Dira Sugandhi: Semua punya arti sendiri buat aku, tp Inside Love liriknya sangat dalam setiap aku menyanyikan lagu itu aku selalu ingat Bluey and how close we are, juga ingat akan perjalanan suka duka yang telah kita lewati bersama dlm proses pembuatan album SATG
Sama lagu Kami Cinta Indonesia…I’m very proud of the song and the arrangement. Setiap orang yang denger pasti muji termasuk musisi-musisi di luar. Also reminds me a lot of Harry Roesli dan keadaan negara [ini, red]
Agus Setiawan Basuni: Gimana kamu mendeskripsikan Dira ?
Dira Sugandhi: I’m very passionate about life…and I’m also a very determined person. I have ambitions but I’m not ambitious, I just go with the flow. Everything I do, I do it with love and passion.
Agus Setiawan Basuni: Are you romantic type of person?
Neng Dira: I’m desperately romantic!!
Agus Setiawan Basuni: Balik soal album SATG. Siapa aja yang bermain di album ini?
Dira Sugandhi: Untuk musisi luar ada Matthew Cooper, Jim Mullen, Ski Oakenfull, Richard Bull, Randy Hope-Taylor, Karl Vandenbosche, Incognito brass section: Sid Gauld, Trevor Mires, Finn Peters, London strings conducted by Simon Hale and of course Bluey!. Untuk musisi dalam ada Tohpati, Indro Hardjodikoro, Barry Likumahuwa, Imam Pras, Ari dan Rudi ‘Aru, Rio Sidik, backing vocals: Mila, Bowo dan Ade ‘Soulmate’ .
Oh dan ada track duet sama Omar Lyefook di lagu ‘Let’s Go Back’
WartaJazz: Dira sekolah dimana?
Neng Dira: S1 Musik majoring Vocal Performance, di Universitas Pelita Harapan
WartaJazz: Musik seperti apa yang Dira suka dengerin dari kecil? Dira Sugandhi: Mama Papa suka nyetel Stevie Wonder, Earth Wind And Fire, Frank Sinatra, Nat King Cole dan Michael Jackson.
WartaJazz: Waktu menggarap album apakah ada tantangan yang dihadapi?
Dira Sugandhi: Banyak karena aku arrange semua sendiri spt studio, booking musisi, akomodasi dan transportasi utk bluey dll. Sama waktu pertama kali take vocal di studio besar agak susah dapetin emosinya…tp untungnya Bluey sabar sekali
WartaJazz: Emang ada bedanya dengan studio kecil?
Dira Sugandhi: Ya jelas dr ukurannya saja udah beda…hehe…
Sebelum2nya saya hanya suka mengisi di home studio itupun utk proyek orang lain sbg featuring saja
WartaJazz: Maksudnya dari sisi teknis? Atau hal lain? Yg bikin jadi susah?
Dira Sugandhi: Tp ini kan buat album sendiri di studio professional yg ukurannya sangat besar. Otomatis pressure itu pasti ada
WartaJazz: Jd semacam stage fever tp distudio gt?
Dira Sugandhi: Yep
WartaJazz: Waktu kerja bareng dengan Bluey ada ekspektasi ga sih? Bakal gini gitu?
Dira Sugandhi: Adaa… pastinya bakal seru, dan memang seru! Aku banyak dapat pelajaran berharga dr dia bukan ttg musik saja tp juga ttg kehidupan.
WartaJazz: Kita bicara soal lain. Dira terlibat dengan Dwiki WPO dan sekarang ikutan juga di LLW [Indra Lesmana, Barry Likumahuwa & Sandy Winarta red) ?
Dira Sugandhi: Iya betul
WartaJazz: Sejauh apa keterlibatannya pada dua proyek tsb?
Dira Sugandhi: Hanya sebagai featured singer saja
WartaJazz: Selain itu apa ada proyek lain?
Dira Sugandhi: Sekarang lagi persiapan untuk peform di Konser Masterpiece Erwin Gutawa tgl 26 Februari dan bermain di Musikal Laskar Pelangi.
Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.