Interview

Wawancara dengan NonaRia, Nesia Ardi, Nanin Wardhani dan Yasintha Pattiasina

NonaRia terdiri dari Nesia Ardi (vokal), Nanin Wardhani (piano) dan Rieke Astari yang memainkan akordeon. Pada tahun 2016 Rieke Astari pindah domisili ke luar kota dan digantikan oleh Yasintha Pattiasina pada biolin hingga saat ini. WartaJazz mewawancara tiga orang personil NonaRia terkait album yang mereka rilis Januari lalu. Berikut petikannya:

WartaJazz: Ceritain dong proses terbentuknya NonaRia.

Nesia Ardi: Proses terbentuk NonaRia, dari tahun 2013 awal mula formasi adalah Nanin Wardhani, Nesia Ardi dan Rieke Astari. Dibentuk atas dasar kami senang bermusik, dan banyak yang bilang bahwa muka kami mirip.. Lama kelamaan, bermusiknya jadi serius. Awalnya kami memainkan lagu lagu jazz standard dan beberapa lagu indonesia lawas seperti karangan Ismail Marzuki, Oey Yok Siang dan lainnya. Akhirnya kami memutuskan supaya punya benang merah yang kuat, kami memainkan lagu lagu Indonesia lama saja, supaya bisa populer kembali. Akhirnya di tahun 2016 kami merekrut Yasintha untuk Mengisi kekosongan Rieke yang pindah domisili ke Papua

WartaJazz:2. NonaRia itu bermakna apa ya? Siapa yg bikin nama itu?

Yasintha: Nona-Nona yang ceria, Ines [yang bikin].

WartaJazz: Jadi spokeperson NonaRia itu Ines ya atau sbnrnya udah bagi tugas masing2 personil yg lain?

Nanin: Spokeperson nya siapa aja yg bisa jawab mas Agus?

WartaJazz: Kenapa personilnya cuman bertiga ?

Nanin: ‬: Biar gampang diatur mas? Ga, ga, becanda.
Nesia Ardi: *jambak. Maaf mas Agus

WartaJazz: Berarti ada yg susah diatur ya… ?

Yasintha: Semuanya susah diatur Mas ?
Nanin: ‬: Ya spt yg td disebut diatas sesuai sejarahnya…Karena faktor kemiripan muka dan rambut keriting. Kebetulan ya awalnya ber 3 itu ketemunya.. jd lanjut deh
Nanin: ‬: Nah ini.. betul
Nesia ardi: ??

WartaJazz: Ada riset pasar gak sih, waktu menentukan mau memainkan musik apa. atau memang sudah memprediksi trend, mengingat akhir2 ini kita cenderung melihat materi2 ‘lawas’ cenderung menjadi trend kembali?

Nanin: ‬: Ga ada riset2an mas.. kita anak2nya apa adanya? Kebetulan kita pada sukanya yg gitu, yaudah sikat
nesia ardi: Betul mas, kami suka yang lawas, memang dari dulu sudah main seperti ini

WartaJazz: Okay, pastinya sejak 2012 tentu proses interaksinya sudah sering sampai luar dalam ya?. Apa hal2 yg membuat kalian secara kimiawi bertahan hingga menelurkan album?.

Nanin: ‬Saya pamit mencangkul dulu yah mas Agus.. saya diwakilkan 2 nona yg lain..Awas jangan macem2 ya Nes Yas?
Nesia Ardi: Betul, kami sangat akrab hampir seperti kakak adik, saling melengkapi dan saling menginspirasi. Kami suka jenis musik yang sama, hobi juga makan, suka sekali bercanda, dan saling ngerti karakter satu sama lain, Suudzonan
Yasintha: 5. Selain itu juga sering berargumen, Mas, maklumlah namanya band isinya perempuan semua ?. Tapi ya itu yang bikin proses saling mengenal dan menerima, dan akhirnya ya saling mendukung satu sama lain. Dalam banyak hal kami banyak kesamaan, tapi secara karakter beda banget satu sama lain

WartaJazz: Ceritain dong proses memasak album debut NonaRia?

Nesia Ardi: Kami biasanya workshop, berkumpul lalu coba lagu dari tiap personel (kalau sudah ada atau sudah bikin) lalu kami aransi bersama. Saling memberi ide untuk aransi, juga beberapa lagu juga ada yang baru notnya duluan saja. Ada juga beberapa lagu yang memang sudah jadi dan sudah tahu mau diapain, biasanya lagu yang sudah jadi tinggal dicoba saja, dan ditambah kan ornamentasi

WartaJazz: Kapan direkamnya dan dimana, makan waktu berapa lama?

Yasintha: Jadi awalnya kami punya 2 lagu orisinil yang kami rekam di awal tahun 2017, lalu setelah melalui beberapa pertimbangan, akhirnya kami memutuskan bikin album dan menambah 6 lagu lagi, sehingga total ada 8 lagu. Semua rekaman dilakukan di Sax Studio, BSD, milik Mas Donny Koeswinarno. Direkam akhir Juli 2017, dan selesai mixing mastering semua album bulan Oktober 2017.

WartaJazz:Deskripsiin dari masing-masing lagu yang termaktub dalam album dong.

Nesia Ardi:
1. Salam NonaRia: adalah salam perkenalan, dalam bagian tengahnya ada nama nama kami semua, dan ada lirik “jikalau nanti kita jumpa, ucapkanlah ‘hai’ pada Nona” supaya kami bisa makin mengenal pendengar kami

2. Senandung : lagu buatan Yasintha, mengenai rasa syukur kepada Tuhan dan orang2 yang menyayanginya
3. Hari bahagia : tentang perasaan bahagia menanti seorang yang istimewa (kadang kami anggap tukang eskrim yang mau lewat, atau tukang nasi goreng tek tek ? atau bisa jadi calon pacar) hehehe
4. Sayur labu : mengenai membantu ibu memasak sayur labu, namun begitu sudah masak, nasinya belum tanak, jadi kecewa karena makan sayur labu tanpa nasi kurang rasanya.
5. Sebusur pelangi: buatan uwak saya, mengenai di setiap permasalahan pasti ada kebahagiaan setelahnya. Bagaikan setelah hujan muncul pelangi
6. Maling jemuran: tentang seseorang yang habis mencuci kain dan pakaian, lalu ada pria masuk melewati pagar rumah tanpa permisi, hampir saja dipukul, ternyata pamannya sendiri.
7. Santai : cerita tentang mengajak orang2 untuk bersantai sejenak ditengah keriuhan masalah masing2.
8. Antri yuk: sesuai judulnya, bentuk persuasi kami untuk banyak orang supaya berbudaya antri

WartaJazz: Yasintha itu dipilih dari audisi, atau apa ya?.

Nesia Ardi: Kami pernah kerjasama sebelum rekrut ke dalam NonaRia, jadi kami memang sudah merasa cocok maka itu kami rekrut

WartaJazz: Yasintha, riweh gak nona2 yang ngajakin kamu?

Yasintha: Haha riweuh banget Mas, tapi menyenangkan kok ?

WartaJazz: dibeberapa kesempatan NR tampil dg beberapa musisi spt Bonita, Endah dll. Ada rencana tampil bareng kolaborasi dengan musisi-musisi wanita lainnya?

Yasintha: Titiek Puspa!
Nesia Ardi: Wah mau, kami mau banget mengiringi titik puspa!

WartaJazz: Apa rencana NonaRia dalam waktu 6 bulan kedepan

Yasintha: Bulan ini kami akan tur keliling Jawa, lalu bulan depan akan main di Java Jazz lalu ke konferensi musik KAMI di Ambon, dan ada beberapa festival lain, termasuk Jazz Gunung Bromo nanti.

WartaJazz: Dimana bisa mendapatkan karya NonaRia?

Yasintha: Bisa di toko-toko CD terdekat, 9 Februari akan rilis digital
Nesia Ardi: Di toko demajors, lewat management band temen loe, daaaaannn… Wartajazz mau ga jualin CD kami? Huahahaha

WartaJazz: Kemana NonaRia akan bergerak secara gagasan kedepannya?

Yasintha: Motivasi kami adalah berkarya, jadi kami akan terus berkarya, dan punya cita2 untuk membawa karya kami ke panggung dunia

WartaJazz: Setelah launch kemarin, sejauh mana tanggapan publik. ada hal2 menarik yg bs di bagi ?

Nesia Ardi:  Respon yang kami dapat sangat positif, banyak komentar mengenai keceriaan dan kesederhanaan kami yang membawa angin baru di permusikan Indonesia, pesan positif dan lirik yang ramah anak juga salah satu nilai plus dari album ini. Ada banyak hal menarik, salah satunya ada seorang pendongeng yang sangat tertarik akan musik kami, semoga di masa depan bisa jalin kerjasama musik dan dongeng. Demi pendidikan anak yang makin baik di Indonesia.

WartaJazz: Hari Prast, kenapa memilih doi untuk mengerjakan cover?

Yasintha: Kami kenal Mas Hari Prast atas rekomendasi salah satu teman kami, Iwan Paul. Lalu kami bertemu dengan Mas Hari, memberikan lagu2 kami untuk didengarkan beserta liriknya, dan beliau setuju untuk mengerjakan artwork album kami, dan hasilnya sangat amat memuaskan.

WartaJazz: Apa pandangan kalian tentang musik (jazz) di Indonesia

Yasintha: Wah ini agak rumit nih menurut kami. Dugaan kita sih cakupan musik jazz itu agak berubah. Hal ini sih berdasarkan pengamatan bahwa reguleran jazz mulai berkurang, dan kalau toh ada lebih ke arah ‘jazzy’. Tapi di sisi lain, festival2 jazz juga makin marak, dan jumlah orang yang belajar musik jazz juga makin banyak. Kita sih optimis bahwa ke depannya akan makin maju.

WartaJazz:Apa yg terbenak dikepala kalian ketika menyebut Widyasena (alm) ?

Nanin: ‬: Berwawasan sangat luas
Yasintha: Widyasena adalah orang yang sangat berjasa bagi kami. Mas Wid (biasanya kami panggil Ummi, dgn Cak Hend sebagai Abah) adalah orang yang melihat potensi kami dan percaya bahwa kami bisa jadi salah satu musisi Indonesia. Dia juga yg banyak berjuang untuk kami.
Nesia Ardi: Sahabat baik. Supporter terbesar.

WartaJazz: Buat masing2, siapa musisi2 yang kalian paling respek dan kenapa?

Yasintha: Saya respek banget sama Project Pop, krn mereka adalah orang-orang intelek, yang bikin musik dari kesederhanaan sehari2, dan solid sebagai kolega maupun teman.
Nesia Ardi: Kalo saya dari dulu sampai sekarang Ella Fitzgerald, kalau dalam negeri banyak banget Mas, salah satunya Benny Likumahuwa, Oele Pattiselanno, Margie Segers, Jeffrey Tahalele, dan semua para senior di jazz yang pengalamannya ga akan bisa kita lalui karena beda jaman. Salut untuk mereka.

15. Rekomendasi 5 album (jazz) dong ama alasannya?

Nesia Ardi: 1. The swingers, jon hendricks, annie ross, dave lambert (keren dah)
2. Roberta gambarini – jimmy heath songbook. Lha iya jimmy heath bos.
3. Dee dee bridgewaters – dear Ella, krn interpretasinya Dee dee sangat indah dan menyenangkan, seperti rasa yg sy dengar wkt dengar Ella
4. Peter beets – portrait of Peterson, suka aja mainnya tradisional, jago krn nonton livenya ngefans instan
5. Clark Terry – classics, seru dahhh pokoknya. Apalagi ada lagu mumbles hahahaha suka banget

Yasintha:
1. Ella and Basie! — album jazz standard favorit saya.
2. Waltz For Debby – Bill Evans. Satu album keren semua lagunya.
3. Glenn Miller- In The Mood. Klasik banget dan keren banget, seneng banget sama rhythm yg tight dan otentik.
4. Bigband Hymns – Chris McDonalds. Sukses banget bikin lagu2 hymn jadi keren dgn aransemen jazz yang otentik.
5. Timeless – Sergio Mendes. Album super bagus!

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker