Fezile ‘Feya’ Faku merupakan seorang trumpeter yang dilahirkan di New Brighton, sebuah kota kecil di daerah Port Elizabeth, Afrika Selatan, yang belakangan dikenal sebagai universitas jazz karena dari tempat itu lahir sejumlah musisi jazz terkenal. Meski tak pernah mendapatkan training formal dan Feya tetap berlatih banyak mendapatkan pelajaran berupa teori dan praktek dari berbagai artis disekitar Port Elizabeth.
Belakangan ia berhasil mendapatkan Performers Diploma dibidang Studi Jazz pada Universitas Natal, Afrika Selatan. Namanya mulai diasosiasikan dengan sejumlah musisi jazz ternama asal Afrika Selatan seperti Barney Rachabang, Thandie Klaasen dan Duke Makasi. “Saya adalah anggota termuda dari Winston ‘Manunku’ Ngozi Quintet,” ujar Feya. “Saya belajar banyak saat bekerja dengan musisi yang berbakat dan berpengalaman ini”. Meski demikian ia tetap bekerjasama dengan Winston ‘Mankunku’ Ngozi.
Feya juga bekerjasama dengan pianis Abdullah Ibrahim(Dollar Brand), dan namanya tercantum dalam CD terbaru Abdullah. “Made in South Africa” telah dirilis di Afrika Selatan sekitar bulan Mei 1988. Seusai merekam sebuah CD untuk proyek Mahube – sebuah kombinasi musik Afrika yang menarik – ia lalu melakukan tour di Eropa tahun 1997 dan tampil dalam festival budaya ‘The Grahamstown Arts Festival’ yang berlangsung tahun 1998. Selain terlibat dalam proyek Mahube ia juga ikut serta dalam proyek lain seperti NU Connection, Jazz Counterculture dan juga menjadi leader kelompok The Core yang berbasis di Durban. Disini ia memdemonstrasikan dedikasinya pada jazz sebagai sebuah pola seni yang mengalami evolusi yang berdasarkan pada pemahaman dan apresiasi terhadap karya seni ini.
Feya merilis hommage dibawah label Chalenge Records bersama Eric van Der Westen yang jug bertindak sebagai produser. Album ini merupakan bukti kerja kerasnya. Song for my Fathers didedikasikannya untuk para guru-gurunya. Nama Feya sendiri saat ini telah diperhitungkan sebagai trumpetis yang memiliki kehangatan dan kekuatan suara yang elok serta artistik terutama dalam penulisan komposisinya. Ia menjadi harapan penerus generasi jazz di Afrika Selatan.
