NewsReview

BARU, ALBUM SOLO DWIKI DHARMAWAN NUANSA

Diam-diam Dwiki Dharmawan meluncurkan album solo bertajuk ‘Nuansa’ bulan februari lalu, sebuah refleksi perjalanan bermusiknya dalam rentangan tahun 1996 hingga akhir tahun 2001 lalu yang belum pernah dirilis sebelumnya. Album yang direkam oleh Sony Music Entertainment Indonesia ini memuat 10 lagu yang melibatkan sejumlah musisi top kelas dunia dan tanah air dalam upayanya mencari bentuk bunyi yang menyuarakan bahasa universal.

Sejumlah musisi turut ambil bagian seperti Mike Stern Trio(Mike Stern, Lincol Goiness dan Ritchie Morales), lalu Ricky Lawson(drummer untuk Phil Collins dan Michael Jackson Band), Michael Thompson(gitaris Celine Dion), Neil Stubenhaus(bassis) dan Los Angeles Studio Orchestra, yang kesemuanya berasal dari Amerika Serikat. Sementara dari Australia terdapat Steve Hunter(bass), Glenn Wilson(drum), Guy Strazullo(gitar), David Jones(drum) dan Victoria Philharmonic Orchestra. Tentu Dwiki tak melupakan rekan-rekan dari negeri sendiri seperti Oelle Pattiselano, Budhy Haryono, Bintang Indiarto, Indro Hardjodikoro, Hendry Lamiri, Dian Pramana Putra, Victoria(anggota kelompok Warna), dan banyak lagi. Dua orkestrator ulung Erwin Gutawa dan Singgih Sanjaya juga turut ambil bagian.

Materi albumnya sendiri mengangkat tema kemanusiaan, alam dan cinta kasih. Isinya bermacam-macam. Ada ‘Rintak Rebana’ yang terasa kental dengan bebunyian etnik karena digunakannya Genjring, Djembe, Arumba dan Suling. Atau ‘Menanti Datangnya Fajar’ yang dihiasi vokal Victoria atau yang akrab disapa Ria dari kelompok Warna yang sekaligus menjadi hit album ini. Nomor-nomor semacam ‘The Bridges’, ‘NYC Jams’ atau ‘Nuansa’ memang menarik untuk disimak. Karena menyajikan kolaborasi dengan Mike Stern Trio dan sejumlah musisi top lainnya. Atau ‘Tiada yang Seperti Kamu’ sebuah nomor karya Dian Pramana Putra yang digarap di Aire Studio Glendale, California AS.

Yang menarik justru bagaimana proses dibelakang album ini. Kabarnya pihak label cukup alot menentukan lagu mana yang harus masuk. Walhasil, sebagian besar nomor yang disajikan terkesan ‘easy listening’. Tapi lepas dari soal itu, album ini telah memperkaya khasanah musik Indonesia.

Suami penyanyi Ita Purnamasari ini memang sudah tak asing lagi. Dwiki bukanlah musisi kemarin sore. Karya-karyanya kerap menghiasi layar televisi maupun panggung pertunjukan ditanah air. Sebut saja proyeknya bersama Hadad Alwi – Love For The Messenger with Orchestra yang videoklipnya diputer setiap hari bulan Ramadhan yang lewat. Belum lagi kegiatannya mengelola lembaga pendidikan Farabi di bilangan Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Ayah dari Muhammad Fernanda Dharmawan ini juga masih sibuk dengan band Krakatau-nya.

Selain sedang kembali mempersiapkan album solo keduanya, peraih The Best Keyboard Performance dalam ajang Yamaha Light Music Contest di Tokyo, Jepang tahun 1985 ini, konon saat ini ia sedang mempersiapkan penampilannya untuk menghadiri undangan panitia Festival di Venezuela bersama Krakatau. Bersama kelompok ini pula ia sempat manggung di Australia tahun silam.

Selamat untuk Dwiki atas album barunya!.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker