NewsProfile

BASSIS LEGENDARIS RAY BROWN TUTUP USIA (13 Oktober, 1926 – 2 Juli, 2002)

Izinkan saya membuka tulisan ini dengan memaparkan sebuah e-mail dari John Clayton, Jr 1). yang dikirim tak lama setelah berita mengenai meninggalnya Ray Brown diterimanya, kepada beberapa rekan termasuk saya:

July 2, 2002

My Dear Friends, Loved Ones,

In case you have not heard the sad news, bassist Ray Brown died today. As most of you know, he was like a father to me, someone who has guided me since I was 16. My loss, our loss, the music world’s loss is immeasurable.

I just left his wife, Cecilia. She is devastated but strong.

I will send you the funeral arrangements, address for condolences and other related information the moment it becomes available.

When speaking about this moment to me, Ray made it clear that he wanted us to throw a big party with lots of music. We’ll see to it that he gets his last wish.

With warmth,

John

Terjemahan:

2 Juli, 2002

Kawan-kawan Baik-ku, Yang Kucintai,

Kalau saja anda belum mendengar kabar yang menyedihkan, pemain Bass Ray Brown, meninggal hari ini. Seperti yang anda semua ketahui, dia seperti seorang ayah bagi saya, seseorang yang telah membimbing saya semenjak saya berusia 16. Kehilangan saya, kehilangan kita, kehilangan dunia musik tidak terukur.

Saya baru saja berpisah dengan istrinya, Cecilia. Beliau sangat terpukul namun tabah.

Saya akan kirimkan pada anda berita mengenai pemakaman, alamat untuk menyalurkan salam duka cita dan informasi lainnya pada saat semuanya tersedia.

Ketika berbicara mengenai saat seperti ini [kematian, ed.] kepada saya, Ray menegaskan bahwa dia ingin kita semua untuk membuat sebuah pesta basar dengan musik dimana-mana. Kita yakinkan agar beliau mendapatkan permintaan terakhirnya.

Dengan kehangatan,

John

Dengan munculnya Louis Armstrong dan kemudian Charlie Parker, Jazz menjadi sebuah musik yang amat kuat dan dipenuhi oleh semangat improvisasi pribadi yang pada dasarnya berisikan pesan-pesan emosional dan nilai intelektualitas dari sang musisi. Tidak demikian saja peranan mereka. Bagaimana mereka bisa menyatukan pesan-pesan tersebut dengan kelompok yang bermain bersamanya juga merupakan salah satu kriteria penting didalam Jazz. Dan semua ini secara penuh dan pasti tercerminkan dari panjangnya karir dari Ray Brown. Dengan suara bass-nya yang dalam dan hangat, dengan mudahnya beliau bisa masuk kedalam berbagai situasi dan kondisi musik, terutama kedalam tema Bop, yang memang merupakan bagian terkuat darinya. Bersama dengan tokoh-tokoh seperti Jimmy Blanton, Oscar Pettiford, Milt Hinton, Tommy Potter, Red Calendar, Slam Stewart, Charles Mingus dan Scott LaFaro, Ray Brown secara alamiah masuk kedalam kategori penting dalam sejarah perkembangan bass.

Ray Brown

Lahir dan besar di Pittsburgh, PA, sejak dini beliau sudah bermain dengan berbagai kelompok lokal disana. Memulai karirnya diusia dini, 8 tahun, dengan memainkan piano dan mulai bermain Bass secara otodidak diusia remaja. Bergabungnya beliau dengan kelompok milik Snookum Russell memulai karir profesional beliau. Dipertengahan tahun 40-an, Ray Brown tiba di New York City dan dengan seketika bermain dengan tokoh-tokoh seperti Dizzy Gillespie, Charlie Parker, Bud Powell, dan lain-lain. Dan ketika Gillespie dan Parker bersepakat untuk membuat kelompok mereka yang pertama wajar saja dengan segera pilihan mereka jatuh kepada Ray Brown. Semua ini terjadi ketika usia beliau hanya 26 tahun semata!

Patut diketahui bahwa beliau adalah pemain Bass pertama dari cikal bakal kelompok The Modern Jazz Quartet, dibawah pimpinan Milt Jackson, sebelum akhirnya Percy Heath masuk kedalam kelompok tersebut. Alasan Ray Brown meninggalkan MJQ karena pada saat itu lebih penting baginya untuk menjadi pengiring Ella Fitzgerald, yang kemudian dinikahinya (1948 – 1952). Selama masa bergabungnya beliau sebagai pemimpin kelompok pengiring Ella Fitzgerald, sang penyanyi mengalami masa ke-emasan dalam bermusik, dimana kreatifitas Ella saat tersebut mencapai puncaknya.

Pada saat yang bersamaan Norman Granz memulai seri Jazz at the Philharmonic dan secara alamiah pula Ray Brown dipilih sebagai bagian dari “house rhythm” perjalanan pertunjukan kelompok musisi-musisi tersebut. Hampir semua rekaman pertunjukkan dan studio hasil JATP melibatkan Ray Brown, sebuah prestasi yang patut dicatat. Hal ini pulalah yang memulai perjalanan musik beliau dengan Oscar Peterson, dari tahun 1951 sampai 1966. Semua album yang dihasilkan oleh kelompok ini, dari perusahaan Verve, MPS, OJC, Prestige, sampai Pablo layak dan bahkan wajib dimiliki oleh para pecinta Jazz dimana saja. “Oscar Peterson Trio Plus One” merupakan sebuah album yang bisa dijadikan contoh penting dari kekreatifitasan kelompok ini.

Ray Brown di studio rekaman. Gambar diambil oleh Herman Leonard.

Pada masa-masa akhir kelompok Oscar peterson, Ray Brown mengambil keputusan untuk pindah dan tinggal di Los Angeles, CA, dimana dia menjadi bagian penting dari kehidupan studio musik disana. Nama-nama seperti Frank Sinatra, Tony Bennett, Billy Eckstine, Sarah Vaughan dan Peggy Lee, merupakan sebagian saja dari daftar lengkap yang tersentuh oleh keajaiban permainan bass Ray Brown. Disana pula pada pertengahan tahu 70-an beliau menjadi salah satu pendiri dari kelompok L.A. 4 (dengan Bud Shank, saxophone, flute, Laurindo Almeida, gitar dan Chuck Flores, drums – kemudian digantikan oleh Shelly Manne dan Jeff Hamilton) yang dikenal sebagai salah satu kelompok pertama yang menggabungkan musik berorientasi kepada musik Brazil (bossanova) dan Bop, dengan penyuaraan Cool. Layak pula diketahui bahwa peranan Ray Brown tidak semata sebagai pemain bass saja. Sebagai seorang manajer beliau dikenal bertangan dingin dan handal. The Modern Jazz Quartet dan Quincy Jones hanyalah sebagian saja dari sedemikian banyak artis yang diwakili oleh Ray Brown.

Dipertengahan tahun 80-an sampai saat-saat terakhir beliau bermain didalam kelompok trio-nya sendiri, yang melibatkan berbagai pianis handal seperti Monty Alexander, Gene Harris, Benny Green dan Geoff Keezer. Dengan Monty Alexander dan Herb Ellis (yang juga merupakan rekan kerja Ray semasa dikelompok Oscar peterson Trio) mereka merekam beberapa album dan yang patut dicatat adalah seri “Triple Treat”, yang mana pada volume 2 dan 3, pemain biola John Frigo dibawa kembali masuk kedalam dunia musik profesional, setelah hampir 30 tahun tidak terdengar suara biolanya.

Selama karirnya yang panjang ini Ray Brown bisa didengar didalam berbagai album miliknya pribadi dan juga sebagai musisi pengiring. Secara keseluruhan Ray Brown terdengar memainkan bass didalam setidaknya 2000 album, yang mana membuatnya sebagai salah satu musisi yang paling banyak direkam didalam sejarah musik. Mungkin satu-satunya saingan beliau dalam prestasi ini adalah Milt Hinton, yang juga memainkan bass dalam setidaknya 2000 rekaman.

Sepuluh tahun sebelum akhir hayatnya, Ray Brown secara khusus mebuat album dibawah nama perusahaan Concord Jazz dan Telarc. Dengan Telarc terdapat dua seri album yang bagi saya pribadi patut dimiliki oleh semua pecinta Jazz. Seri pertama adalah “Some of My Best Friends are …”, dimana Ray Brown dimasukkan kedalam tema tertentu, berdasarkan siapa saja para bintang tamu yang hadir. Selama ini telah diciptakan 5 album dengan tema: piano, saxophone, penyanyi, trumpet dan gitar.

Ray Brown, Ella Fitzgerald, Dizzy Gillespie dan Milt Jackson (sebagian dari kepala Timmie Rosenkrantz ikut terambil). Klub Downbeat, New York City, September 1947. Gambar diambil oleh William P. Gottlieb

Seri kedua adalah “Super Bass” dimana Ray Brown dipasangkan dengan John Clayton, Jr. dan Christian McBride, dua pemain bass muda handal. Ide untuk merekam trio pemain bass tidak akan bisa terjadi puluhan tahun yang lalu ketika teknologi rekaman masih belum semodern saat ini dan Telarc secara sukses berhasil menggabungkan teknologi dan semangat Jazz yang amat dalam dengan terciptanya kedua album dalam seri “Super Bass”. Kedua seri album-album ini adalah bagian besar dan penting dari warisan sejarah Ray Brown.

Ray Brown, meninggal dunia dengan tenang didalam tidurnya pada tanggal 2 Juli, 2002 di Indianapolis, IN, ketika beliau sedang melakukan pertunjukkan dengan kelompok trio-nya di Jazz Kitchen. Dunia berduka dan kita semua harus berduka, karena bukan saja kita kehilangan seorang manusia, seorang bapak yang murah hatinya, namun juga seorang RAKSASA dalam dunia musik secara umum, Jazz secara khususnya. Beliau meninggalkan sang istri, Cecilia Brown dan Ray Brown, Jr., anak angkat beliau dengan Ella Fitzgerald.

Mengutip orasi puisi spontan Kurt Elling yang tampil di Green Mill, Chicago, bersama kelompok kuartetnya, pada hari Rabu malam tanggal 3 Juli, 2002, ketika membawakan komposisi “Black Butterfly” karya Duke Ellington untuk menghormati Ray Brown, yang saya hadiri:

“50 more years this man gave to his music and he died.
Die ! Peacefully died in his sleep.
Play some golf in the morning, went back to his room, took an afternoom nap. And he just …… [giving up-ward sliding gesture with his left hand] Ain’t bad man, to die like that, while people die in many tragic ways in this world.
Be asure for they’ll give you a place high up there in heaven. Yes, the heavenly heaven.
Here’s to you Ray, my song to you !”

Terjemahan:

“50 tahun lebih dia berikan untuk musiknya dan dia meninggal
Meninggal !!! Dengan tenang dalam tidurnya.
Main golf di pagi hari, kembali pulang kedalam kamarnya, tidur siang. Dan dia……. [memberikan gerakan tangan meluncur keatas dengan tangan kirinya] Tidak buruk kawan, untuk meninggal seperti itu, kala banyak orang lain-nya didunia ini mati secara tragis.
Yakinlah kau akan mereka berikan tempat bagimu di surga. Ya, surga yang serasa surga.
Ini untukmu Ray, laguku untukmu ! ”

Alfred D. Ticoalu 2)
Chicago, IL
5 Juli, 2002

Catatan pibadi:
Untuk terakhir kalinya saya bertemu dengan Ray Brown sekitar 2 minggu yang lalu di Chicago, sebelum beliau wafat. Dalam perbincangan santai kami terlontar ide untuk menciptakan album ke-enam dari seri “Some of My Best Friends are…”. Komentar pribadi saya adalah sesudah gitar dipadukan dengan bass, mengapa tidak dipadukan dengan biola, yang mana didalam jajaran intrumen gesek merupakan satu bagian pangkal ke pangkal yang lain-nya?

Ray amat mendukung dengan ide tersebut dan setelah nama-nama pemain biola yang saya berikan seperti Claude Williams, John Frigo, Joe Kennedy, Jr., Regina Carter, Jean Luc Ponty, dan bahkan Luluk Purwanto (yang tak lama lagi akan bermain di Amerika) beliau menjadi lebih antusias. Juga saya ucapkan ke Ray bahwa usia Claude dan John sudah tidak muda lagi dan sudah seharusnya ini terjadi sebelum Sang Maha Kuasa memanggil mereka. Ternyata Yang Kuasa memiliki rencana lain.

Dimalam yang sepi dan panas dikediaman saya, saya menulis artikel ini selagi mendengarkan beberapa album Ray, terutama “Super Bass”. Sesal dihati akan tidak terwujudnya impian untuk terciptanya album dengan para pemain biola tersebut, namun saya sadari bahwa memang ini sudah tidak ditakdirkan untuk terjadi. Melihat berbagai karya dan hasil warisan dari dunia musik Ray Brown selama ini, dan beratus-ribu jiwa yang tersentuh akan kehangatan suara bass-nya, saya sadari itu sudah lebih dari cukup ketimbang berbagai impian yang masih ada didalam benak banyak orang yang mengenal Ray Brown dan musiknya.

1) Pemain Bass, komposer dan aranser handal. Merupakan anak didik dari Ray Brown. Kakak dari pemain saxophone alto, John Clayton.
2) Penulis adalah pemerhati, akademis dan penulis Jazz

Diskografi pilihan Ray Brown:

1954 – Roy and Diz – Clef/Verve
1954 – Benny Carter Cosmopolite: The Oscar Peterson Verve Sessions – Verve
1956 – Bass Hit – Verve
1956 – At the Stratford Shakesperean Festival [live] – Verve
1958 – This Is Ray Brown – Verve
1958 – The Oscar Peterson Trio at the Concertgebouw [live] – Verve
1956 – Bass Hit! – Verve
1961 – Benny Carter and His Orchestra: Further Definitions – Impulse
1965 – Ray Brown with Milt Jackson – Verve
1972 – This One’s for Blanton – Original Jazz
1975 – Brown’s Bag – Concord Jazz
1975 – Overseas Special – Concord Jazz
1979 – Live at the Concord Jazz Festival – Concord Jazz
1980 – Triple Treat – Concord Jazz
1987 – Triple Treat, Vol. 2 – Concord Jazz
1988 – Triple Treat, Vol. 3 – Concord Jazz (Triple Treat 1 – 3 dilepas ulang ditahun 2002
dengan judul Triple Scoop – Concord Jazz, 2002)
1988 – Two Bass Hits – Capri
1989 – Super Bass [live] – Telarc
1993 – Bass Face – Telarc
1995 – Seven Steps to Heaven – Telarc
1998 – Some of My Best Friends Are…Singers – Telarc
2000 – Ray Brown and Jimmy Rowles: The Duo Sessions – Concord Jazz
2001 – Super Bass, Vol. 2 [live] – Telarc
2002 – Some of My Best Friends Are… Guitarists -Telarc

Alfred D. Ticoalu

Tinggal di Chicago, melakukan penelitian terhadap Jazz dan menulis atas topik tersebut. Sedang mengerjakan buku tentang sejarah Jazz di Indonesia. Juga berperan sebagai manajer band dan artis Jazz di Chicago. Turut aktif siaran radio online lewat www.voiceofjakarta.com; Nuansa Jazz adalah nama acara yang diasuh. Memiliki ribuan koleksi rekaman jazz di arsipnya dalam berbagai format: plat, CD, kaset, dll.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker