News

KRAKATAU DAN RENCANA 40 KONSER INTERNASIONALNYA

Setelah sukses memukau kurang lebih 5000 penonton di Bansko International Jazz Festival (BIJAF) 2002 di Bulgaria beberapa waktu lalu, kali ini berita gembira kembali datang dari kelompok Krakatau.

Kelompok fusion dengan kecenderungan warna musik sekarang ke arah world music ini berencana akan melakukan tur dunia mereka ditahun 2002 ini dengan menyambangi kota Valencia di Venezuela pada 19 Oktober 2002, yang dilanjutkan ‘showcase’ di Caracas dan Barcelona serta Singapura pada 26 Oktober 2002.

Kehadiran mereka di Venezuela dalam rangka memenuhi undangan panitia Valencia International festival of The Arts. Undangannya sendiri disampaikan oleh Frank Madrid via WartaJazz.com. Festival ini sendiri akan berlangsung mulai 18 Oktober hingga 3 November 2002.

Tak hanya itu, saat ini Krakatau bersama agen internasionalnya ‘Shaksfin Asia’ yang berpusat di London, Hamburg dan Singapura sedang menggodok setidaknya 40 jadwal konser internasional mereka untuk tahun 2003. Beberapa festival bergengsi di Eropa, Amerika, Kanada, Timur Tengah hingga Afrika saat ini sudah masuk dalam agenda Krakatau.

Ditemui di ruang kerjanya di Sekolah Musik Farabi, Jumat (13/09) pekan lalu, salah seorang personil Krakatau, Dwiki Dharmawan mengungkapkan, “Kami sedang menimbang-nimbang festival mana saja yang kira-kira cocok dengan warna musik Krakatau yang sekarang kami mainkan”.

Krakatau yang telah beberapa kali mengalami pergantian personil ini, saat ini memiliki formasi Dwiki Darmawan (Micro-tuned keyboards dan Synthesizer), Pra Budidharma (Slendro Fretless Bass), Trie Utami pada vokal, Gilang Ramadhan (drums,kecrek, gong), Adhe Rudiana (kendang, perkusi, simbal), Yoyon Darsono (rebab, suling, terompet, kecapi, voice), Zainal Arifin (Bonang, perkusi, voice).

Mungkin banyak pertanyaan mengapa Krakatau kerap diundang dalam pentas internasional. Jawabannya barangkali karena Krakatau yang awalnya dikenal dengan gaya musik fusion saat ini sedang terus menggali musik-musik yang berakar pada musik tradisional yang lantas dikemas dalam bentuk komposisi musik modern. Konsep tersebut merupakan keunikan yang dimiliki kelompok yang telah tampil diberbagai tempat seperti Australia, Perancis, Jepang dan Singapura ini. Dan ditempat-tempat tersebut mereka mendapatkan sambutan yang hangat.

Seperti diungkapkan Trie Utami sebelum berangkat ke BIJAF 2002 lalu, Krakatau sebagai sebuah band memiliki keistimewaan, sebab bukannya memainkan beberapa lagu tradisional secara murni dan tidak pula memainkan sebuah repertoar musik kontemporer. Belajar dari penampilan mereka ketika di Australia beberapa waktu yang lalu, pertunjukan mereka dipadati penonton dengan sangat antusias.

Lantas, bagaimana dengan rencana album baru mereka?. Seperti telah kami informasikan sebelumnya Krakatau juga sedang menggarap album tersebut. Sejauh ini belum ada kepastian kapan kira-kira album tersebut akan tersedia dipasaran. Kita tunggu saja!.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker