News

A TWIST OF MOTOWN – PROYEK ‘TWIST OF’ TERBARU LEE RITENOUR

A TWIST OF MOTOWN – PROYEK ‘TWIST OF’ TERBARU LEE RITENOUR

Bagaimana cara Anda mengekspresikan sebuah ide atau menambahkan sesuatu yang baru pada musik dan lagu yang telah dikenal dengan sangat baik sehingga nantinya menjadi lebih baik dari yang telah ada?. Hal tersebutlah yang menjadi tantangan bagi gitaris dan produser Lee Ritenour ketika ia mulai mengerjakan A twist of Motown, seri ketiga dari rangkaian album populer Twist of yang diproduksi GRP Records. Seperti 2 rilis sebelumnya, A Twist of Jobim dan Twist of Marley, ‘A Twist of Motown’ ini memperlihatkan aransemen Ritenour yang baru dan inovatif dalam sekumpulan lagu-lagu yang terkenal dan berkualitas tinggi.

Sebelum menggarap pada proyek ini, Ritenour telah sangat mengenal musik Motown. Di awal karirnya sebagai seorang gitaris, Ritenour kerapkali bekerja di studio Motown, Los Angeles, dengan orang-orang seperti Diana Ross, Rick James, Holland-Dozier-Holland, dan yang lainnya.

Setelah memutuskan untuk menampilkan sebagian besar lagu dalam album ini sebagai instrumental, pesan pertama dalam bisnis ini adalah “mengetahui lagu-lagu manakah yang dapat ‘bertahan’ secara melodis dan instrumental.” Jadi Ritenour menenggelamkan dirinya dalam musik. ”Saya banyak mendengar lagu-lagu Motown sebelum proses produksi,” katanya, ”Saya mengendarai sepeda dan mendengarkan 50 lagu lewat headphones dan benar-benar ‘masuk’ ke dalam aransemennya.”

Hasilnya adalah album yang menampilkan 11 lagu yang berkualitas tinggi dan terkenal dari Motown, yang semuanya dikerjakan kembali dengan kreatif dan dimainkan oleh sekumpulan musisi superstar. Sebagian besar lagu digarap para musisi pengiring yang antara lain keyboard Greg Phillinganes, gitaris Ray Parker,Jr., bassis Nathan East dan Melvin Davis serta drummer Ricky Lawson. Ritenour yang bertindak semacam casting director saat memilih artis-artis yang akan ambil bagian dalam setiap lagu. Seperti yang dijelaskannya,”Saya selalu melihat album-album Twist of ini seperti produksi saya untuk Quincy Jones karena dari hasil kerja saya dengan Quincy selama bertahun-tahun, saya dapat melihat bagaimana ia mampu memilih (casting) semua orang sama halnya dengan film. Untuk casting semacam ini, saya tidak tahu sekolah lainnya selain sekolah Quincy Jones.”

A Twist of Motown dibuka dengan ‘Inner City Blues’ dari Marvin Gaye yang menampilkan Ritenour, George Benson dan saksofonis Gerald Albright. Ritenour dan Benson bertahun-tahun bermain bersama sehingga tak salah jika ia mengundang gitaris sekaligus vokalis itu untuk tampil di A Twist of Motown. “Ia sangat ramah. Ia datang dan memberikan hal-hal yang istimewa dalam lagu yang dibawakannya lalu bermain musik serta benyanyi seperti biasa, dan ia berhasil.”

Sementara Ritenour dan Albright bekerja sama dalam karya El DeBarge, ‘All This Love’ yang menurut Ritenour mewakili era lagu-lagu Motown yang lebih modern. Beberapa lagu yang ditulis El DeBarge bersama saudaranya untuk DeBarge dan dirinya sendiri adalah lagu-lagu Motown yang melodinya luar biasa dan ‘All This Love’ merupakan yang terbaik di antaranya. Keyboardist Bob James memberikan atmosfer yang istimewa pada lagu Stevie Wonder ‘Creepin’. Saksofonis Richard Elliot mengambil bagian dalam lagu ‘You Haven’t Done Nothin’ dengan versi yang funky.

Walaupun sebagian besar lagu merupakan instrumental, ada beberapa lagu yang dinyanyikan dalam album ini. Penyanyi Brenda Russel, keyboardist Yellowjackets Russel Ferrante dan penyanyi Perri mengalunkan lagu ‘Smokey Robinson’ dan ‘the Miracle Track of My Tears’. Vokalis Will Downing dengan suara lembutnya menyanyikan lagu milik The Temptation ‘Just My Imagination’. Lisa Fischer, penyanyi beraliran powerhouse, juga menyanyikan lagu The Temptations ‘Papa Was A Rolling Stones’ yang menampilkan peniup trumpet Chris Botti.

Mungkin lagu yang paling menonjol dalam album ini adalah medley yang dibawakan Ritenour dalam lagu ‘Edwin Starr, War’ dan ‘What’s Going On’ milik Gaye. Ritenour mengatakan bahwa ia memutuskan menggabung dua lagu tersebut untuk menghadirkan serangkaian lagu-lagu Motown yang berisikan protes dan reaksi terhadap iklim politik saat ini, “Ketika saya menyiapkan project Motown ini, amat mengesankan bagi saya bagaimana lagu-lagu protes yang saya dengar sebenarnya ditulis oleh penulis lagu-lagu Motown pada tahun 60-an. Ketika berpikir tentang Motown, biasanya kebanyakan orang hanya memikirkan musiknya yang menyenangkan padahal ada sejumlah lagu-lagu yang benar-benar berisi protes.” Lanjutnya, “Kemudian saya melihat reaksi yang keras dari banyak orang Amerika yang memiliki lagu protes apapun bentuk lagu itu. Bagi saya, hal tersebut cukup beralasan untuk mendapat penghormatan.” Penampilan Fischer dalam medley tersebut benar-benar menghidupkan, bersama dengan bintang saksofonis muda yang lagi naik daun, Mindi Abair. Mereka menampilkan gabungan dua lagu yang mengagumkan.

Ritenour dan keyboardis Dave Grusin membuat musik yang selaras yang tidak semua kolaborator cukup beruntung untuk melakukannya. Secara jelas dibuktikan dalam lagu Jackson Five, ‘Never Can Say Goodbye’ dan lagu milik Gaye, ‘I Heard It Through The Grapevine’. Gitaris smooth-jazz kenamaan Peter White menutup album dengan lagu bernada lembut dari Michael Jackson, ‘Got To Be There’.

***

Ritenour, salah satu gitaris terbaik kelahiran Hollywood ini telah menikmati beragam karir yang membuatnya terkenal. Sebagai seniman yang memiliki kepandaian luar biasa dalam segala hal, Ritenour bertumbuh dan menyerap musik jazz, rock, dan pop. Ia juga mempelajari gitar klasik. Ritenour menganggap Wes Montgomery (ia memberikan penghargaan terhadap Wes dengan albumnya Wes Bound, 1992), Joe Pass, Kenny Burrel, dan Howard Roberts sebagai orang-orang yang paling berarti dalam memberikan pengaruh jazz.

Memulai karirnya sebagai musisi pada awal tahun 70-an, Ritenour segera menjadi orang pertama yang dihubungi sebagai musisi pendamping dan kemudian pada tahun 1976 ia memutuskan untuk bersolo karir. Sejak saat itu, Ritenour telah merekam 30 album, memenangkan sebuah GRAMMY, dan menjadi salah satu gitaris yang paling berpengaruh dalam dunia jazz kontemporer. Pada tahun 1991, Ritenour, Bob James, Nathan East, dan drummer veteran Harvey Mason mendirikan superband Fourplay. Dalam sekejap mereka menjadikan grup ini sebagai angkatan dari kancah musik jazz. Ritenour meluncurkan labelnya sendiri, yaitu ie musik. Pada tahun 1997, ia memperkenalkan seri album Twist of dengan album Twist of Jobim yang mengangkat seniman yang juga komposer musik legendaris asal Brazil, Antonio Carlos Jobim. Album tersebut diikuti dengan album A Twist of Marley pada tahun 2001 yang mengeksplorasi ikon musik reggae, Bob Marley. (*/Winda/WJ)

Link terkait:
Website Lee Ritenour
Website GRP Records

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker