KHANDURI JAZZ DI TANAH RENCONG
“..jika kata tidak cukup, bicaralah dengan nada”. Begitu kira-kira yang ingin disampaikan
melalui musik dalam Khanduri Jazz 14 Februari 2004 di Kuala Tripa Hotel Banda Aceh. Acaranya akan berlangsung mulai pukul 16.00 hingga 18.30 WIB, dan tidak dipungut biaya. Pertunjukan ini akan berisikan musik yang sarat dengan perkusi dan vokal, berpotensi untuk dieksplorasi.
Pagelaran musik jazz dalam Khanduri Jazz sekaligus menjadi awal langkah merangkum dan membentuk komunitas musik jazz di Aceh. Walaupun dalam keadaan perang para musisi di Aceh ingin tetap berkarya.
Khanduri yang diambil dari bahasa aceh yang berarti kenduri atau pesta, yang menyiratkan tempat berkumpulnya pencinta dan musisi jazz di Tanah Rencong itu ingin menampilkan sesuatu yang baru dan menjadi dominan. Komunitas Jazz Aceh diprakarsai oleh Radio Prima FM, yang sejak awal berdirinya selalu konsen dengan blocking time musik jazz.
Khanduri Jazz dengan konsisten akan menfasilitasi para musisi dari MAESTRO dan penggemar musik jazz yang dalam penampilannya akan memainkan jazz etnik Aceh. Agenda tahun ini ditetapkan oleh Komunitas Jazz akan memfasilitasi pegelaran musik jazz oleh musisi lokal dan nasional secara rutin baik pegelaran panggung maupun acara di studio radio. Pada April setelah Pemilu akan dilakukan konser Jazz Goes To Campus dalam kemasan Khanduri Jazz II.
***
MAESTRO yang namanya diambil dari kalimat Musik Aceh Sinergi Tradisi Modern Orkestra adalahsebuah kelompok musik yang terdiri 31 musisi tradisi dan modern. Setelah sukses dalam empat penampilannya terdahulu Hikayat Kaum Tertindas (Oktober 1999), Hari Persaudaraan (Desember 2002), Selamatkan Perdamaian (Mei 2003) dan Monkey Business (Januari 2004) dalam konser pada 14 Februari 2004 ini menampilkan garapan musik jazz dalam pementasan Khanduri Jazz.
Khanduri Jazz yang baru pertama diadakan ini akan menjadi kalender tetap yang akan merangkum para musisi dan penggemar musik jazz di Aceh dan nusantara.