BRAZILLIAN NIGHT WITH MASTER GUITARIS FROM BRAZIL, TONINHO HORTA
Jakarta Jazz Society bekerjasama dengan WartaJazz.com dan Hotel Intercontinental Jakarta, serta didukung The Embassy of Brazil in Jakarta, Circulo Latino Americano dan Garuda Indonesia menyelenggarakan Konser Brazillian Jazz Night With Toninho Horta – Seorang gitaris virtuoso asal Brazil pada Hari Jumat tanggal 28 Mei 2004 pukul 20.30 WIB bertempat di Restoran SCUSA, Hotel Intercontinental MidPlaza, Jl. Jend. Sudirman Kav 10-11 Jakarta.
Toninho Horta yang bernama asli Antonio Mauricio Horta De Melo selain bermain solo juga akan bermain bersama musisi dari Indonesia yakni, Riza Arshad (keyboard), Jeffrey Tahalele (bass), Dullah Suweileh (percussion), Cendy Luntungan(drum), dan Arief Setiadi (saxofon & flute).
Buat anda yang menggemari musik-musik dari Brazil khususnya Jazz, maka kesempatan berharga ini jangan sampai dilewatkan. Pesan tempat sekarang juga, hubungi Wartajazz.com di 0816-1364263 atau 8310769 dg Dewi/Nisa atau Restaurant SCUSA 021-251-0888 ext. 6996. Panitia mengenakan First Drink Charge FDC sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah). Tempat terbatas!.
***
Gitaris, komposer dan vokalis, Toninho Horta mempunyai warna permainan yang unik, orisinil, dengan harmonisasi yang tiada duanya di antara pemain gitar jazz lainnya. Komentar gitaris kondang Lee Ritenour “Toninho’s incredible because he doesn’t play licks” (Permainan Toninho luar biasa karena dia tidak bermain “Licks”).
Dengan 12 album solo dan pengalaman bermain dengan first-class world musician, sudah pantas bila Toninho mendapat julukan Ambassador of the Brazilian jazz. Gaya permainannya bukan sekadar mengandalkan “speed”, tapi bagi dia harmonisasi yang bagus adalah obyektivitasnya. Tidak heran bila sewaktu mendengarkan permainan Toninho kita terpesona oleh chord progression yang kompleks tapi terkesan familiar meskipun belum pernah kita dengar sebelumnya.
Debut Toninho sebagai professional musician dimulai sewaktu mengiringi vokalis / komposer terkenal, Milton Nascimento, pada pertunjukan perdananya di kota Rio De Janeiro pada tahun 1970. Milton yang sangat terkesan dengan permainan Toninho sekali lagi mengajaknya untuk bergabung pada pembuatan double-album “Clube da Esquina” (Corner Club) yang di rilis pada tahun 1972. Penjualan album ini ternyata meledak dan menjadikan setiap musisi pendukung pada album ini dilirik oleh produser musik saat itu.
Pat Metheny dan Lyle Mays sendiri mengakui sangat terkesan oleh album Clube da Esquina dan banyak mempengaruhi permainan maupun komposisi mereka setelah itu. Pat banyak belajar harmonisasi dari Toninho, tapi Toninho juga banyak belajar tehnik improvisasi dari Pat Metheny. Saat ini mereka bersahabat karib. Komentar Pat mengenai permainan Toninho “He writes chord progressions that defy gravity, moving up when you they are going down… He plays such great voicings with such cool time feel.” (Toninho menulis chord progression yang melawan hukum gravitasi, bergerak keatas sewaktu kita mengira chord nya akan bergerak kebawah… Dia bermain voicings yang sangat menawan di iringi rhythm yang indah”).
Diluar itu Toninho telah bekerjasama dengan banyak musisi antara lain Sergio Mendes, Astrud Gilberto, Airto Moreira, Paquito De Rivera, Manhatan Transfer, Joe Pass dan lain-lain.(baca profilnya untuk informasi lebih lanjut)
***
Publik Jazz di Indonesia sungguh beruntung dengan kedatangan sang maestro yang kebetulan sedang berencana melakukan rekaman di Kualalumpur, Malaysia awal Juni mendatang. Selain ke Indonesia, Toninho juga akan mampir ke Bangkok, Shanghai dan terakhir ke negeri matahari terbit, Jepang, sebelum kembali ke Brasil.
Pastikan anda tidak melewatkannya. Pesan tempat sekarang juga!.