News

DENGAN SENDIRI …. BUNGLON KEEP ON MOVING


Keep… keep on moving
Till we give all what we’ve got
And let no bodystop us
From what we’re doing now
(Lirik lagu Keep on Moving, yang mewakili pernyataan Bunglon untuk tetap terus berkarya)

Anda tentu masih ingat ada grup bernama Bunglon? Ya, Bunglon yang album perdana mereka, Biru, dirilis tahun 1999 dan berhasil melejitkan tiga single sekaligus; Cerita lalu, Diam serta satu nomor daur ulang karya Chandra Darusman Kau.. Biru juga menjadi rilis grup lokal pertama EMI Indonesia. Masih dibawah bendera label internasional itu, dua tahun kemudian rilis album kedua berjudul Emas Dua single dari album ini – Dulu dan Denganmu – kembali mendapat sambutan hangat. Terutama single Denganmu, dimana Bunglon berhasil menampillkan kolaborasi apik dengan grup vokal asal Italia, Neri Per Caso. Setelah dua tahun vakum, kini mereka membuktikan tetap moving dan kembali datang dengan kumpulan karya ketiganya.

Masa dua tahun vakum disebabkan oleh Bunglon kehilangan Fadia, vokalis mereka sebelumnya. Proses pencarian pengganti Fadia cukup menyita waktu para personel yang tersisa untuk menggarap materi album baru. Puluhan audisi dilakukan, tapi mereka lebih banyak menemui calon vokalis yang suaranya tenggelam oleh permainan musik. Disela itu, beberapa personel pun terlibat beberapa proyek di luar Bunglon. Seperti menggarap penyanyi baru Ula melantunkan ulang Tersiksa Lagi dan mengawal seniornya, Yuni Shara membawakan dua lagu – Rasa Diri dan Mahajana//?? – di albumnya. Untungnya sejak akhir 2003 silam, Bunglon menemukan sosok vokalis yang mereka yakini cocok dengan progresi musik mereka. Vokalis tersebut adalah Audrey, mantan personel Trio Moluccas

Genap kembalinya formasi Bunglon menjadi akselerasi penyemangat bagi tiap personel untuk merampungkan album mereka. Hasilnya, pada medio Mei 2004, Derry (keyboards), Kice (gitar), Eko (bass), Andrey Cilling (drums) dan tentunya Audrey siap meluncurkan album terbaru yang diberi judul Sendiri.

Judul album, Sendiri , merefleksikan kemandirian mereka. Tiap personel bertekad menumpahkan kreativitas mereka secara total tanpa batasan dari pihak manapun – termasuk arahan dari pihak label rekaman. Dalam pengerjaan album, Bunglon menggunakan studio rekaman mereka dan tiap pengerjaan dilakukan sendiri, dari penulisan dan pemilihan lagu, aransemen, sound engineer, art & design sampul, sampai manajemen pasca produksi; penggunakan label sendiri – Bunglon.Inc, pemilihan rekanan label distribusi dan promosi album mereka

Bagaimana hasil kemandirian mereka?

Secara keseluruhan, karya ketiga Bunglon adalah album pop dengan baluran warna musik dari grup-grup berlabel Acid Jazz. Sekilas masih terdengar keterpengaruhan Brand New Heavis dan Incognito dalam beberapa lagu mereka. Para personel Bunglon menyebutkan bahwa dibanding dua album sebelumnya, Sendiri lebih kaya dan banyak perubahan. Aransemen lebih dewasa dengan peleburan banyak unsur – seperti R&B, soul, jazz yang lebih kental.

Perubahan yang sangat terasa adalah hadirnya unsur brass section dalam lagu-lagu Bunglon. Coba saja simak, di lagu Heii, Jangan Lagi, Tetap Mencoba dan Keep on Moving Anda akan merasakan unsure brass section yang lebih kenceng dibanding album Bunglon sebelumnya..Aransemen musik bagian ini dibantu oleh Oni Sa’unine, dengan menghadirkan Oni sendiri pada alto sax, Doni (tenor sax), Widi (trombone) dan peniup trumpet grup veteran The Rollies, Didit Maruto.

Meski untuk album ini Bunglon menjagokan Salahkah sebagai single jago pertama, tidak salahkah penulis lebih merekomendasikan dua lagu terakhir diatas. Keep on Moving dibuka dengan solo muted-trumpet yang mengantarkan masuknya scat Audrey. Lantunan berulang vokal berlirik pendek ala Shakatak yang dipadu dengan hi dan low percussion pasti dapat membuat Anda bergoyang. Sedang pada Tetap Mencoba, aransemen dibuat sedikit mengejutkan. Tempo lambat di awal secara mendadak mereka naikkan di pertengahan lagu. Kesan memanas yang danceable kembali dapat Anda rasakan..

Di kedua lagu itu pula eksplorasi vokal Audrey teruji memiliki range yang lebih lebar dari penyanyi sebelumnya. Peran Bonita adalah membantu Audrey menjaga teknik, pitch control dan harmonisasi vokal ketika ia melakukan retake di album ini.

Barisan pendukung Bunglon pun terdengar makin solid. Triono dan Zaldy (percusion) yang telah membantu rekaman dan pentas-pentas Bunglon sejak album Emas, kembali dihadirkan. Khusus untuk Ono, coba simak curi-curian isian Hammond yang ia lakukakan di lagu Kuingin. Cerdas. Lalu, juga masih ada Indra-Q yang sejak album pertama setia memixing dan mastering album-album Bunglon.

Semua itu merupakan hasil dari kebebasan mereka menggarap album ini. Juga dapat dipandang sebagai proses pendewasaan bermusik para personelnya. Jikapun ada yang terasa hilang, kemana perginya logo seekor Bunglon yang setia menemani sampul dua album sebelummnya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker