News

ELDAD TARMU – GET UP CLOSE


Rhombus Records B00005J5D6

Komposisi:
1. The Nooze
2. Get Up Close
3. Her Story
4. Minor Burns
5. The Tourist
6. Float Above The Rain
7. Yafo
8. Planet Blue
9. In The Air
10. Deep Inside The Drum

Musisi :
Eldad Tarmu:
vibraphone);
Ernie Watts, Ryan Woodward: alto & tenor saxophones
Derrick Davis: alto saxophone, flute
Maurice Gainen:
tenor saxophone
Josh Aguillar:
trumpet
Arturo Velasco:
trombone
Cengiz Yaltkaya:
piano

“The Nooze” langsung digeber rekaman ini di nomer wahid. Pada giliran solo yang pertama, rentetan 16th-notes mengalir cepat dari teknik empat mallet Eldad Tarmu seperti dimuntahkan senapan mesin, bop-driven, mengikuti pergerakan yang tak kalah sibuk di belakangnya: Trevor Ware (upright bass). Ernie Watts (tenor sax) langsung menyambut konklusi yang diberikan Tarmu dengan solo yang sama fluidnya, menggulung nada-nada berinterval pendek dengan sisipan frase-frase melodik khasnya. Selain menampilkan patungan duet lama vibrafon-piano Eldad Tarmu – Cengiz Yaltkaya, semua karya Tarmu pada album ini turut didukung oleh Steve Sykes (drums), Maurice Gainen (produser bersama Yaltkaya) serta Michael Rosen yang cukup sering terlibat dalam proyek bersama.

Semua lagu diaransir dengan beberapa putaran solo bergantian antara Tarmu dengan pengisi lainnya. Seorang gitaris, Ron Affif, dilibatkan pada “Minor Burns” masih dengan tema solo yang meliuk kilat. Arturo Velasco mendapat giliran bersolo trombone kalem di lagu “The Tourist”. Sementara Derrick Davis, selain memainkan alto sax pada nomer “Yafo”, juga meniup flute untuk “Get Up Close”.

Arransemen bertempo waltz dimainkan lewat “Float Above The Rain” yang mengingatkan kita akan warisan lyricism pianis Bill Evans (yang diperagakan “Alice in Wonderland”). Kualitas lirikal yang sama juga dapat didengar pada melodi muted trumpet Josh Aguillar, renyah, bijak dengan tidak tergoda untuk memburu kecepatan saat solo “Planet Blue”.

Tonal blues yang kuat mengisi improvisasi Tarmu pada “Her Story” (didukung oleh Watts pada alto sax) dan “Deep Inside The Drum” di nomer terakhir. Pada lagu pamungkas tersebut Sykes diberi tempat khusus mengolah ritmik iringan tanpa warna snarr pada alatnya. Peniup sax lain yang ikut dalam seksi brass di beberapa nomer serta solo di lagu terakhir tadi adalah Ryan Woodward (tenor dan alto).

Setiap jaman mempunyai pahlawannya sendiri, kini banyak musisi jazz yang berjalan ke arah kreasi idiom baru. Di tengah-tengah meluasnya spektrum pada garis waktu, Eldad Tarmu ambil bagian dalam mata rantai bentuk jazz akustik dengan album yang nge-swing, elaborasi blues, dan inspirasi lampau sebagai penghubung dengan karya-karya standard. Sekuen kepala-solo yang runut dan logika improvisasi yang menguatkan kontur pergerakan harmoni, itulah yang dibangun saat sistem pendengaran kita mencerna album ini.

***

Eldad Tarmu sempat diundang Nusa Dua International Jazz Festival (29/12/04) bertrio dengan bassis Christy Smith (kini aktif di Singapura) dan drummer Juasa Kanoh (Jepang). Alasan rekannya Yaltkaya tidak hadir cukup sederhana: natal dan tahun baru. Namun, audiens jazz Indonesia yang jarang mendapati pementasan vibrafonis jazz tentu beruntung jika dapat hadir menyaksikannya. Tarmu yang menurut panitia belum pernah ke Asia agaknya masih berminat untuk tampil di Indonesia setelah mendengar tentang sejumlah agenda jazz di 2005.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker