SETELAH CHEROKEE, GITA WIRJAWAN MEMPRAKARSAI BALI LOUNGE

Bali Lounge pada awal embrionya adalah sebuah project yang diprakarsai oleh Gita Wirjawan, seorang banker profesional yang juga seorang pianis. Ia bermaksud untuk mengorbitkan musisi asli Indonesia ke kancah musik internasional. Ide awal Gita adalah memberikan kesempatan kepada musisi-musisi berbakat dari Indonesia untuk bekerjasama dan berkolaborasi dalam memproduksi suatu jenis world music dengan ciri khas etnik Indonesia yang unik seperti juga akar world music yang kaya variasi.
Kemudian Gita diperkenalkan oleh temannya, photografer terkenal Russel Wong, kepada seorang gitaris berkebangsaan Amerika yang tinggal di Singapore bernama Rick Smith. Rick kemudian mengajak Bruno Le Flanchec dari Perancis, seorang pianis dan pemain flute berbakat yang lulus Suma Cum Laude dari Berklee School of Music untuk mencipta lagu dan menata musik. Lantas Rick juga mengajak Louis Pragasam, seorang India berkebangsaan Malaysia yang dikenal sebagai drummer terbaik di Asia Tenggara untuk mengisi drums dan perkusi. Gita merekrut musisi Indonesia Harry Toledo, seorang bassist dari grup Cherokee dan Tompi alias Teuku Adi Fitrian, vokalis asal Aceh yang sudah dikenal sebagai vokalis yang sering membawakan lagu-lagu jazzy.
Suatu periode dengan pertemuan yang intensif segera dimulai. Proses kreatif dan rekaman dilaksanakan di Singapura pada awal tahun 2004. Semua anggota turut terlibat menyumbangkan ide dan lagu. Seorang sound engineer berbakat, Nicolas Rastoul kemudian diikutsertakan dalam mensupervisi seluruh proses produksi rekaman dan mixing. Dalam proses ini, Nicolas bahkan turut menciptakan dua lagu dan part-part lain serta ide-idenya yang brilian.
Salah satu penyanyi jazz terbaik di Asia, Marina Xavier, juga ikut berkontribusi dalam lirik lagu ‘Something’s Wrong’ dan turut juga menyumbangkan ide-idenya untuk project ini. Ketika sebelas lagu selesai diproduksi, maka pada akhir tahun 2004 lahirlah album Bali Lounge.
Single pertama dari album ini, ‘Something’s Wrong’ merupakan lagu hasil tuangan ide dari hampir semua yang terlibat. Lagu ini pada awalnya diciptakan oleh Tompi, namun kemudian di sempurnakan oleh Bruno. Lirik dibuat oleh Rick dan Marina. Vokal Tompi yang khas melengking namun bernafaskan jazzy mengingatkan kita pada Daniel Sahuleka. Sebuah catatan menarik dapat kita simak pada lagu ‘Angels of the Islands’. Lirik lagu ini didedikasikan Tompi untuk tanah kelahirannya, Aceh. Sebuah untaian lirik yang diciptakan jauh sebelum bencana tsunami menimpa Aceh, isinya tentang ajakan kepada rakyat Aceh untuk bangkit lagi.
Lagu-lagu lain dalam album ini adalah lagu-lagu yang easy listening dengan variasi genre dari new age, fusion sampai funk. Sebuah album yang pas untuk dinikmati sambil ber-lounging di sore hari.