DARI BALI, SUARA PERDAMAIAN AKAN BERGEMA LEWAT BALI JAZZ FESTIVAL 18-20 NOVEMBER 2005
BALI, FESTIVAL YANG SESUNGGUHNYA
Begitu besar dan kuat nama Bali menjadi icon pariwisata dunia dan hal ini tidak terlepas dari contents yang dimilikinya. Aneka seni dan budaya, alam nan indah, keramahan manusianya serta ragam tujuan wisata. Inilah festival yang sesungguhnya dan terjadi setiap hari di Bali. Namun seakan kekayaan yang berlimpah, hal ini masih harus didukung oleh berbagai pemikiran menyangkut strategi dan pengelolaannya sehingga menjadi asset yang berumur panjang. Maka diperlukan beragam cara agar banyak hal dapat menjadi nilai tambah bagi Bali. Perencanaan event yang digagas di Bali harus dibuat menjadi kekayaan baru yang menunjang keberadaannya. Adanya perayaan semacam festival di Bali mengundang potensi menjadi asset baru dimana pada realisasinya merupakan rangkuman dari berbagai bidang terutama seni dan budaya, baik yang tradisional maupun kontemporer. Adanya Bali Arts Festival, Kuta Karnival, Festival Nusa Dua, Ubud Writers & Readers Festival dan festival lainnya perlu mendapat dorongan pemerintah dan masyarakat untuk menjadi festival yang memiliki kualitas di segala eksistensinya.
Termasuk mengaturnya dalam agenda tahunan sehingga festival satu dan festival lainnya saling berurutan dalam penyelenggaraannya. Jika hal ini terjadi maka dalam satu tahun Bali akan memiliki agenda festival yang begitu beragam sehingga pemerintah dapat merangkumnya dan mendistribusikan informasinya kepada seluruh stakeholder yang memerlukan. Dengan cara seperti ini Bali mengembangkan potensi lain diluar yang telah menjadi assetnya sehingga kehadiran orang ke Bali tidak hanya bergantung pada high season dan pada akhirnya seluruh infra struktur yang telah ada di Bali memiliki stabilitas dalam menjaga kelangsungannya.
Agenda ini termasuk dalam gagasan penyelenggaraan Bali Jazz Festival dimana Bali Jazz Festival ditempatkan pada akhir high season yang dimaksudkan pada masa mendatang secara jangka panjang merupakan program extending the high season atau create another high season. Mudah-mudahan gagasan ini dijadikan sebuah referensi penting bagi kontribusi masyarakat dalam pembangunan Bali dimana pemerintah mengakomodasi dan memfasilitasi inisiatif-inisiatif yang tumbuh dari masyarakat sehingga dapat meringankan beban pemerintah yang telah begitu banyak. Dan semoga hal ini mampu menginspirasi serta mendorong anggota masyarakat Bali lainnya untuk mengemas festival yang lebih baik.
Bali Jazz Festival yang pertama kalinya diadakan ini dirancang untuk menjadi ajang dialog dan sharing antar kultur yang berbeda dari Negara-negara yang menjadi peserta festival sehingga diharapkan muncul kreatifitas-kreatifitas yang memiliki referensi universal yang diperlukan juga dalam membangun sebuah bangsa. Persatuan dan persaudaraan global dalam menyuarakan perdamaian juga dapat dirintis dari festival ini sehingga menjadi medium yang independen dan jauh dari intervensi politik maupun SARA. Sebagai festival yang dirancang berkelanjutan, Bali Jazz Festival senantiasa memberikan ruang bagi setiap komunitas untuk ambil bagian dan memberikan kontribusi dalam penyempurnaannya di kemudian hari. Dan secara khusus penyelenggaraan Bali Jazz Festival mendatang akan didedikasikan untuk pengembangan pendidikan musik khususnya bagi generasi muda Indonesia.
Jika kita berbicara musik jazz, maka dalam sejarahnya ia adalah sebuah gerakan yang membawa semangat untuk eksis. Maka marilah kita melihat dengan jernih bahwa Bali Jazz Festival bukan hanya panggung musik yang menampilkan grup musik jazz saja tetapi arena membangun cita-cita yang kita tuliskan dalam komitmen bersama.
Selamat datang di Bali, di dunia festival yang sesungguhnya.
***
BACKGROUND
Festival jazz adalah acara yang terdapat hampir di seluruh negara di dunia yang diselenggarakan setiap tahun. Beragam misi dan visi yang diusung oleh masing-masing negara penyelenggara jazz festival melatar belakangi kondisi negara yang bersangkutan. Ada festival yang murni komersil, festival yang didedikasikan untuk pendidikan musik jazz, festival untuk kalender kegiatan pariwisata, festival untuk charity, festival untuk kampanye sosial dan lain-lain. Semua festival yang diadakan merupakan tontonan keragaman yang sangat menarik untuk masyarakat. Festival musik termasuk musik jazz sangat penting diadakan dalam kurun waktu tertentu sebagai sebuah “perayaan” dan apresiasi bagi kreatifitas musik yang universal.
Dalam hal ini pentingnya mempertanggung jawabkan sebuah festival dalam konteks yang relevan dengan kondisi dan situasi budaya Indonesia menjadi pemikiran diselenggarakannya Bali Jazz Festival pada tanggal 18-20 November 2005.
FESTIVAL YANG BERBASIS COMMUNITY DEVELOPMENT
Sebuah event musikal semacam Bali Jazz Festival adalah aktualisasi dari dinamika yang terjadi pada sebuah ruang dan waktu yang berjalan. Di Bali dan kota-kota lainnya seperti Batam, Bandung, Jakarta, Jogjakarta, Surabaya, Makassar dan kota lainnya yang juga merupakan representasi dari aktifitas musik jazz di Indonesia menunjukan suatu dinamika yang menggembirakan dengan konsistennya aktifitas musik jazz yang telah berjalan baik secara reguler maupun event yang dilakukan secara khusus. Kondisi ini sejalan dengan meningkatnya peran komunitas jazz di Indonesia yang kian erat membangun jaringan baik di dalam dan luar negeri. Adalah Bali Jazz Forum dan WartaJazz.com bersama-sama menggagas acara Bali Jazz Festival ini dimana dalam pelaksanaannya selenggarakan oleh Matapro-Bali dan Idekami Communications-Jakarta dengan semangat community development yang dipercaya sebagai landasan vital bagi dinamika dan kreatifitas aktifitas musik jazz di Indonesia.
FESTIVAL YANG MENYUARAKAN PERDAMAIAN & PERSAUDARAAN
Walaupun persiapan telah semenjak setahun lalu dilakukan dan konfirmasi artis dan musisi dari 10 negara dan artis serta musisi Indonesia telah didapat, namun sesuai dengan situasi dan kondisi terkini yang terjadi di Bali maka segenap panitia Bali Jazz Festival dengan sangat hati-hati meresponnya dalam sebuah kajian mendalam mengenai keberlangsungan event ini. Bahwa setelah melewati masa-masa berkabung dan simpati terhadap musibah yang menimpa Bali, menurut respon yang berkembang atas tragedi ini dimana semua acara banyak yang dibatalkan maka diperlukan juga sebuah acara yang dapat tetap menunjukkan dinamika dan semangat Bali secara positif kepada dunia luar dengan dukungan penuh dari berbagai pihak. Asosiasi Hotel, komunitas seni, pemerintah daerah dan pihak keamanan di Bali sangat megharapkan Bali Jazz Festival dapat terus diselenggarakan sesuai rencana. Utamanya untuk memotivasi aktifitas, baik secara internal di Bali maupun keluar Bali bagi terciptanya kepercayaan terhadap Bali.
Pada penyelenggaraan Bali Jazz Festival yang pertama ini temanya adalah “The Spirit of Love & Peace” yang merupakan refleksi dari semangat musik jazz yang kreatif dan dinamis dalam membangun persaudaraan dan perdamaian. Bali Jazz Festival juga merupakan rancangan sustainable event yang dapat menjadi kalender tahunan pariwisata Bali serta sebuah dialog antar budaya (cross culture).
***
FESTIVAL YANG MULTI DIMENSI : CROSS CULTURAL DAN PARIWISATA INDONESIA
Event Bali Jazz Festival menjadi sebuah puncak rangkaian kegiatan komunitas jazz sekaligus sebuah perayaan “cross cultural” antar bangsa yang telah berjalan untuk diaktualisasikan secara lebih berkualitas dan meluas. Seperti diketahui bahwa Bali Jazz Festival adalah presentasi kekayaan dan keragaman musik jazz baik dari perspektif sejarah perkembangan musik jazz maupun musisi dan artis yang terdiri dari berbagai bangsa di seluruh dunia. Keragaman yang indah inilah yang dipersatukan oleh musik jazz dan dijadikan momen istimewa dalam Bali Jazz Festival untuk melakukan sharing dan dialog yang sangat penting bagi kehidupan sosial antar bangsa.
PESERTA DAN PENGISI ACARA
Konsep tim artistik Bali Jazz Festival dalam menyusun peserta bukan hanya berorientasi kepada pemilihan grup musik atau artis yang sudah dikenal maupun berkualitas secara musikal saja namun secara utuh merupakan formulasi yang se-obyektif mungkin mengacu kepada kreatifitas, prestasi, konsep karya musik dan eksistensinya sehingga terkandung nilai keragaman yang memberikan peluang bagi grup musik atau artis yang tidak dikenal secara umum atau baru untuk ambil bagian dalam Bali Jazz Festival.
Berikut ini adalah artis yang telah memberikan konfirmasi untuk hadir di Bali Jazz Festival 2005 :
INTERNASIONAL
- Rudresh Mahanthappa MSG, USA-Ireland-Netherlands
- Eero Koivistoinen Trio, Finland
- The Ron Davis Quartet featuring Daniela Nardi, Canada
- David Sills, USA
- Urs Ramseyer Trio, Switzerland
- Jack Lee Asian*ergy, Korea, Japan, Malaysia, USA
- Jan de Haas, Belgium
- Bali Lounge, Ina-My-Sg-USA
- Marcus William Band, USA-Singapore-Thailand
- Yokohama Artist Association Orchestra, Japan
- Joe Rosenberg Quartet, USA-HK-JAP-Ina
- Eye 2 Eye Jazz Mix, Malaysia
- Peace of Cake, Japan
NASIONAL
- Bubi Chen Quintet featuring Benny Likumahua, Oele Pattiselano, Jeffrey Tahalele, Jacky Pattiselano and Bertha
- Pra Budi Dharma, Indra Lesmana, Gilang Ramadhan (PIG)
- simakDialog, Jakarta
- Krakatau (Dwiki Dharmawan, Pra Budi Dharma, Ubiet, Ade Rudhiana, Zainal Arifin, Yoyon Dharsono, Gerry Herb), Jakarta
- Idang Rasyidi Syndicate, Jakarta
- Jurasik Big Band, Jogjakarta
- Jaco Quartet featuring Tuti Ardhi, Jogjakarta
- NERA (Gilang Ramadhan, Donny Suhendra, Krisna Prameswara, Adi Darmawan, Ivan Nestorman), Jakarta
- Imam Pras Quartet featuring Imel Rosalin, Bandung
- Cherokee, Jakarta
- Tomorrow People Ensembel , Jakarta
- SOVA NuJazz Sessions featuring SOULMATE, Jakarta
- Park Drive, Jakarta
- Zefa & Rudi Aru dkk, Bandung
- Gadis V & Bass G and the G&B All Stars, Jakarta
- Anane, Jogjakarta
- Capucino
- Kul-kul Band, Jakarta
- Ensemble d’Etudiant, Jakarta
- Jazzyphonic, Jakarta
- Balawan and Batuan Ethnic Fusion, Bali
- Koko Harsoe & Friends, Bali
- Saharadja, Bali
- Xinau featuring Dian Pratiwi, Bali
- Soulmate featuring Maya Hasan, Bali + Jakarta
- Yuri Mahatma and Friends, Bali, Yogjakarta, Japan, UK
Dalam waktu dekat ini Kepanitiaan Bali Jazz Festival bersama Menteri Kebudayaan dan Pariwisata akan menyelenggarakan Press Conference bagi pelaksanaan perhelatan jazz internasional pertama di Bali oleh komunitas jazz ini.