News

LET’S GROOVE “ EARTH WIND AND FIRE EXPERIENCE”

Gitaris Al McKay saat tampil di Hotel Grand Melia Jakarta, (2/02).
Photo Agus Setiawan B © Wartajazz.com

Teriakan penonton yang tiada henti-hentinya menyambut satu demi satu lagu yang dibawakan. Tiada ragu pula, penonton turut bergoyang mengikuti alunan musik yang groovy.

Malam itu (01/02/2006) gitaris kidal Al Mckay sukses membuat penonton histeris. Disaksikan 1800-an penonton yang memenuhi ballroom Grand Melia Hotel Jakarta tempat acara yang dinamakan “Dji Sam Soe Super Premium Earth Wind and Fire Experience feat. Al Mckay All Star” berlangsung.

Band yang dasarnya beraliran funk bercampur jazz, smooth, rock, pop, soul dand R&B ini terdiri dari 14 personel diantaranya Albert McKay, yang memainkan gitar ini didampingi Bruce Conti (gitar), Hussain Jiffry (bass), Wynne Edward (saxophone), Wendell Kelly (trombone), Haggerty Aaron (drums), Joseph De Leon (percussion), Chruchville William (trumpet), Michael Harris (trumpet), Anthony Coleman dan Rogers Dawling (keyboards), serta tiga orang vokalis yakni Claude Woods, De Vere Duckett dan Timonty Owens.

Earth Wind and Fire Experience yang tampil ini bukanlah Earth Wind and Fire yang dibentuk oleh Maurice White pada tahun 1969 yang juga merupakan inspirator utama Earth Wind and Fire. Tidak terlihat Verdine White, Maurice White atau bahkan Philip Bailey-sipemilik suara falsetto-. Earth Wind and Fire Experience merupakan band yang dibentuk Albert Mckay mantan gitaris Earth Wind and Fire . Dibeberapa pertunjukan mereka memang membawakan repertoar Earth Wind and Fire yang tidak pernah lekang oleh waktu. Sebut saja seperti September dan After the Love Has Gone. Seperti dalam konsernya kali ini, mereka juga membawakan Gotta’ get you into my life, Pride, Saturday night, I can’t let go dan Shinning Star.

Musisi-musisi yang diajak Al Mckay tersebut merupakan sederet session player baik dipanggung maupun rekaman dari artis-artis terkenal. Salah satunya adalah Michael Harris, ia merupakan peniup trumpet dari The Phonix Horns yang juga banyak membantu rekaman dan konser Earth Wind and Fire dan juga pernah mendukung proyek solo Phill Collins dan Genesis.

Selama hampir 1 ½ jam mereka tampil enerjik, rapi dan seperti tidak keluar dari pakem aslinya. Terutama ketiga vokalisnya Claude Woods, De Vere Duckett dan Timonty Owens yang sepertinya sudah mempunyai tatanan koreografi pada setiap lagunya. Timonty Owens yang dijuluki “a man with a thousand voices” dan juga memiliki suara yang hampir sama dengan Philip Bailey, sepintas penampilan fisiknya juga. Cukup interaktif dengan penonton dengan mengajak penonton untuk ikut bergoyang. Terutama pada pertengahan konser, saat mereka membawakan secara medley lagu-lagu andalan Earth Wind and Fire diantaranya After the love has gone, Reasons, In the stone, Fantasy, Getaway, That’s the way of the world dan September. Jam session sempat dilakukan ketika Reasons dinyanyikan. Wynne Edward (saxophone) menunjukan kebolehannya dengan bermain solo dan ber”scat singing” dengan Timonty Owens. Lagi-lagi applauses penonton terdengar dan membuat penonton lebih terkesima.

Terakhir mereka membawakan hits nomor wahid tahun 80-an yang berjudul “Let’s groove “ dari album Raise. Kontan penonton yang sebelumnya sudah kompak berteriak “we want more” kembali berdiri dan ikut bergoyang . Wah gimana yang aslinya ya…?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker