Sekitar tiga tahun lalu, beberapa koleksi langka bagi para pecinta musik jazz internasional muncul kembali dalam bentuk CD di mana sudah lebih dari 30 tahun menghilang dari pasaran. Koleksi tersebut adalah 5 album dari sebuah nama kelompok free jazz yang selalu dikenang, Revolutionary Ensemble Trio. Kelompok yang terkenal di lingkungan “underground” New York sekitar dekade 1970an ini beranggotakan Leroy Jenkins (biola), Sirone (bass) dan Jerome Cooper (drum). Seiring dengan keluarnya kembali beberapa album tersebut, kesibukan para anggotanya juga semakin meningkat. Mereka tampil di beberapa ajang festival musik jazz baik di Amerika maupun Eropa, berbagai ekspose wawancara media massa dan mereka pun kembali masuk dapur rekaman untuk membuat album baru.
Namun dalam rentan waktu yang cukup lama tersebut, masing-masing anggotanya menjadi penganggur? Ternyata tidak. Di mana kesibukan masing-masing anggotanya dalam berkarya berhasil mendapatkan pengakuan internasional. Termasuk juga pemain bassnya, Sirone.
Pemain bass free jazz feteran dari Amerika Serikat yang mempunyai nama asli Norris Jones ini telah membuktikan dedikasi dan prestasinya dalam blantika musik jazz internasional tidak diragukan lagi. Hampir semua tokoh musisi senior dari salah satu genre dalam musik jazz (free jazz) pernah diajaknya tampil bersama. Seperti dengan Dave Burrell, Marion Brown, Gato Barbieri, Pharoah Sanders, Noah Howard, Sonny Sharrock, Sunny Murray, Albert Ayler, Cecil Taylor, Archie Shepp, Sun Ra, Clifford Thornton, Roswell Rudd, Dewey Redman dan masih banyak lagi.
Meskipun dalam sebuah wawancara dia menolak bahwa dia hanya piawai dalam bermain free jazz dan adanya pengkotakan musik. Kata “free” kadang-kadang mengkecoh kita dengan melakukan kebebasan yang penuh dalam bermusik. Sebenarnya, sebagai komposer, juga mempunyai aturan-aturan tertentu yang kadang bersifat pribadi dalam proses menuju sebuah momen yang indah.
Sirone lahir di Atlanta pada tanggal 28 September 1940 dan besar di sana. Pengalaman bermain musik sudah dimulai sejak ketika masih duduk di bangku SMA dengan bermain trombone dan ikut serta dalam sebuah orkestra. Semasa tinggal di Atlanta, dia seiring tampil bersama saxophonisnya bassis/komposer jazz legendaris Charles Mingus, George Adams. Pindah ke New York pada pertengahan dekade1960an dan ikut berpatisipasi dalam beberapa proyek musik bersama Noah Howard, Marion Brown, Dave Burrell, Pharoah Sanders, Cecil Taylor, Ornette Coleman dan Dewey Redman. Namun namanya lebih dikenal ketika dia bersama Leroy Jenkins dan Jerome Cooper untuk membentuk Revolutionary Ensemble Trio pada tahun 1972. Lima album telah dihasilkan dalam kurun lima tahun. Mereka bubar pada tahun 1977 setelah penampilan terakhir mereka di Newport Jazz Festival. Setelah Revolutionary Ensemble Trio bubar, Sirone terlibat dalam berbagai karya musisi lainnya.
Menejelang akhir 1980an, Sirone pindah ke Jerman dan mendapat gaji dari German Academic Exchange Service. Dia memilih untuk tetap tinggal di Jerman lebih lama karena ada beberapa alasan pribadi. Salah satu alasannya adalah penerimaan masyarakat Eropa dalam menilai karyanya berbeda dari pada dari masyarakat Amerika Serikat. “Di New York, banyak pengelola bisnis tempat pertunjukan yang mempunyai mental “the pay-to play”, tutur Sirone dengan kekecewaan.
Seperti banyak musisi satu angkatannya, Sirone tidak membatasi dirinya untuk membentuk band dan membuat album. Dia juga banyak menghabiskan energinya membuat score musik untuk film, teater dan beberapa program TV.
Untuk beberapa waktu ke depan, Sirone sudah mempunyai beberapa rencana untuk mengisi kegiatannya bersama Revolutionary Ensemble. Selain itu juga mengatur untuk mengeluarkan kembali dua album solonya “Artistry” (sebuah proyek bersama pemain flute jazz terkenal James Newton) dan The Sirone/Bang Ensemble (sebuah proyek bersama pemain biola Billy Bang). Saat ini, hanya satu album yang beredar dengan judul simpel “Live”. Album tersebut dibuat pada tahun 1981 namun baru dikeluarkan pada tahun 2005 yang lalu.
Menurutnya, saat ini yang penting adalah untuk memberi pendidikan yang lebih luas tentang musik jazz, selain memberi pengertian mengenai esensinya. Karena salah satunya dari bentuk kesenian ini Amerika berhasil menyedot perhatian dunia. Dan yang paling penting lagi menurutnya adalah mengayomi masyarakat dunia untuk duduk bersama-sama dalam kedamaian.
Dalam bulan Agustus 2006 ini, Sirone juga terlibat dalam proyek Magic Music At The Temples bersama musisi dari Swiss Guerino Mazzola (piano) dan Heinz Geisser (drum). Ungkapan “the right man in the right place” sepertinya sesuai untuk formasi dan momen seperti ini.