UTHA MAIN BARENG BERSAMA MAESTRO JAZZ
Kemarin malam Jazz in the City digelar di pelataran parkir Garden Hotel Surabaya, tepatnya di Vista Side Walk Café, yang menampilkan Utha Likumahua (Vokal), Benny Likumahua, Barry Likumahua (bass), Idang Rasjidi (keyboard) dan Edi Syakhroni (drums). Acara yang sudah menjadi agenda dari Dji Sam Soe Premium Jazz kemarin memuaskan jazzlovers yang ada Surabaya.
Di lagu pembuka, sebuah instrumental jazz beraliran fusion dimainkan sangat cantik oleh Idang, Benny, Barry dan Edi. Solo trombon yang dimainkan Benny Likumahua disambut lembut dengan tarian jemari Idang diatas keyboard. Setelah beberapa lagu instrumental, tiba giliran Utha mengobati rasa rindu penggemarnya.
Lagu ‘Mana mungkin terjadi’ yang sempat melejit di tahun 90-an dibawakan dengan warna pop jazz . Bubi Chen sang maestro jazz Indonesia juga hadir kemarin malam menyaksikan penampilan Utha, bahkan dilagu kedua ‘My Funny Valentine’; om Bubi (biasa dipanggil) diminta untuk mengiringi Utha.
“Kapan lagi saya bisa diiringi Bubi Chen, bahkan ini sudah lama saya impikan, suatu kebanggaan saya bisa tampil satu panggung bersama sang maestro”, kata Utha. Meskipun hampir 25 tahun vakum didunia rekaman, penampilan Utha tadi malam membuat atmosfer penonton ikut bernyanyi. Lagu Juwita ciptaan Dodo Zakaria dilantunkan dengan solo keyboard sangat romantis membuat penonton yang ada di Vista side walk café hanyut menikmati lagu yang dibawakan Utha.
Tidak hanya itu setelah penampilan Utha dilanjutkan dengan jamsesion yang menampilkan musisi-musisi lokal Surabaya yang tergabung di album Jazz in the City diantaranya Toto (gitar) dan Wahyu (perkusi). Sajian jazz mereka memperlebar “bunyi-bunyian” jazz? Yang jelas, jazz memang senantiasa berkembang, mengikuti jaman. Instrumen jazz yang ditampilkan sesekali upbeat, bernuansa dance dan terasa santai. Jazz Lover yang hadir kemarin terpuaskan dengan penampilan Utha Likumahua dkk.