News

Musik spontan Ija-Budjana-Bintang-Arief-Taufan LATIH-TANDING DI CIKINI

“Tunggu saja kabar via sms atau mailling list,” kurang lebih begitu Ija menginformasikan. Sesi unik ini memang tidak digarap (apalagi dipublikasikan) khusus. Namun, pemain yang ikut serta tidak bisa disebut biasa saja. Mereka adalah profesional berpemahaman artistik jazz. Musisi dalam konser latihan tersebut adalah Riza Arshad, Budjana, Arief Setiadi, dan Bintang Indrianto. Walau bagaimana, buku lagu standar ternyata dibuka-buka lagi untuk mengasah akar bermusik mereka baik perorangan maupun permainan grup. Bagian yang sulit ternyata adalah mencari waktu berkumpul. Akan tetapi, ternyata sesi ini telah dapat berlangsung tiga kali.

Maka jadilah Rhodes, ampli kubik kecil, mik tembak, dan penguat ber-mixer sederhana digeser-geser dan dipasang sendiri oleh mereka. Interior muka Café Au Lait segera berfungsi sebagai tempat berlaga. Bintang yang tanpa ampli sendiri beradaptasi dengan tata suara yang minim. Caranya adalah bermain dalam peta akustik. Yang lain pun idem: mencocokkan bermain ala jazz klasik. Tanpa menjadi seadanya, repertoar seperti “How Insensitive” (Jobim) & “Dolphin Dance” (H. Hancock) meluncur dengan kaya. “St. Thomas” (C. Parker) pun tidak polos, melainkan dengan aransemen iringan yang berpola jenaka. Dari rundingan sesaat sebelum tiap nomer, kelihatan bahwa adalah favorit masing-masing yang bergantian dibawakan. Jikapun moderen arransemennya, namanya bermain standar, tetap saja, letak tiap solo ajeg ikuti pakem.

Pada bagian kedua drummer Taufan Goenarso tiba bergabung. Hanya snarr-drum dan ride-cymbal yang disediakan; agaknya memadai saja untuk dieksplorasi dengan stik brush. Bahkan saking tidak resminya, pada bagian pertama Arief-lah yang mondar-mandir ke belakang untuk memainkan ritme drum tiap usai bagian saksofonnya. Derap pukulan Taufan segera mendukung “Donna Lee” yang cepat. Pejalan kaki yang lewat di daerah Cikini ini pun pasti melongok ke dalam café memastikan pendengarannya, waltz “Alice in Wonderland”, generik “All Blues”, serta selipan vokal bernuansa new wave dari Mian Tiara untuk “My Funny Valentine”.

Reuni para musisi (29/09/’06) yang sudah mulai masuk senior ini benang merahnya adalah sekolah Jack Lesmana waktu dahulu. Dominannya karakter piano Rhodes kali ini akan mengingatkan kita pada konsep rekaman Trioscape. Di pojokan setelah pintu masuk ada bowl gelas bening: “It’s free music, You just decide the tip!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker