News

MAHAGENTA GELAR KONSER “MENCARI NEGERI SENDIRI”

Mahagenta adalah kelompok musik yang mengkolaborasikan peradaban musik konvensional dan tradisional, pada setiap pementasannya selalu mencoba menampilkan hal hal yang unik dengan berbasis tradisi Indonesia.

Jika mengukur pada kelompok lain yang sudah naik kelas – alias punya penonton sedikit lebih banyak dan sudah mengenyam pengalaman panggung-panggung dunia sebut saja, Krakatau atau Kua Etnika, tentu Mahagenta belum menoreh prestasi serupa, tapi semangat yang mereka usung sama.

Ibaratnya, kalau terasa seperti gado-gado Mahagenta adalah daun yang membungkusnya agar tidak tercerai berai, hingga kemanapun anda bawa kemasannya akan tetap terasa cita rasa khas Indonesia.

Mendengar musik Mahagenta bagikan membaca sebuah peristiwa, Mahagenta dan Indonesia yang sedang mencari musiknya.

***

Konsep Mencari Negeri Sendiri

Adalah.. Sebuah pengembaraan Pertama Kali seorang anak kecil yang pikirannya dipenuhi dengan  Fantasi tentang begitu indahnya sebuah negeri yang selama ini hanya didengar melalui Kisah menjelang tidur. Si Anak Negri melalui harinya Siang Malam dan pagi hingga senja, ..Kusadari dimana harus kucari agar ku bisa berdiri, berlari, dan Menari nari, ..dibawah sinar Rembulan Kelabu begitu pikirnya. Namun imajinasinya terlalu banyak menerawang hingga dia jauh tersesat. Sekian lama berlalu dan terasa  Hampa,  ia merasa ini sebuah perjalanan yang sia-sia. Namun bagi orang-orang yang melihat, sesungguhnya dia sudah berada di Serambi Negeri yang dituju. Dia tidak menyadari itu karena Galau membuatnya terhimpit di sebuah Nestapa. Ditengah keputus asaan.. terdengar senandung lirih sebuah nyanyian yang kemudian mengantarnya menemukan negerinya sendiri.

Pertama Kali, Fantasy,Kisah Anak Negri,Siang Malam, dst adalah beberapa nomor yang akan di mainkan. Karya karya itu diciptakan direntang waktu antara 1996 sd 2006.Pementasan ini sekaligus merayakan hari berdirinya yang ke 10 Mahagenta.

Mencari Negeri Sendiri merupakan sebuah pementasan yang mengkolaborasikan musik, gerak, tari, akting, yang berbasis kepada bunyi bunyian alat musik tradisi, semua dipadu dalam cerita yang utuh.

Istilah ‘mencari negeri sendiri’ memuat asumsi apakah memang pernah punya dan kemudian hilang atau memang tidak pernah memiliki sama sekali. Seberapa pentingkah ?. Jelas ini sangat penting karena kekayaan musik tradisi Indonesia selalu mengalirkan ide-ide kreatif yang tak pernah kering. Ada banyak angapan tentang seni pertunjukkan tradisi Indonesia antara lain : Cenderung bertele tele, lama usang dan membosankan, dalam pementasan ini Mahagenta menyajikannya dengan konsep kekikinan yang segar dan aktual meski Mahagenta bukanlah kelompok musik tradisi ”Mencari Negeri Sendiri” dapat dinikmati diberbagai kelompok usia kerena pengemasannya.

**

Mahagenta yang dikomandoi Uyung (Music Director) ini memiliki misi yang tidak lain dan tidak bukan hanyalah ingin mengingatkan kembali bahwa didalam musik tradisi juga banyak  hal hal yang dapat digali sehingga mampu dibawa tampil ke permukaan dengan temuan temuan yang sangat  modern, Misalnya Kecapi Cianjur yang dituning secara “Sunaren” dengan nada dasar C=1 dan dimainkan bersamaan dengan “Bansi” Alat tiup tradisi dari Sumatra Barat dengan nada dasar 1=Eb, ini akan terdengar unik dan sama sekali baru.

Pada lagu Menari nari akan terdapat ketukan ganjil 7/8 yang kemudian over beat menjadi
5/4, namun pada bagian bridge komposisi, ada satu bagian dengan ketukan ¾ . Dan yang  menariknya komposisi ini terasa sangat harmonis meski banyak “tikungan” berbahaya antara intro, bridge, dan seterusnya.

Sepertinya lagu ini mendapat tempat di hati pendengar di Singapura (Indonesia ?), yang kemudian Mahagenta menyikapinya dengan merencanakan konser dinegara tetangga tersebut atas undangan yang disampaikan kepada kelompok ini. Nah, buat kita sebagai tuan rumah di negeri sendiri, Mahagenta menunggu kehadiran anda Gedung Kesenian Jakarta, Rabu 27 Desember mendatang.

Tiket dan informasi lebih lanjut mengenai pertunjukan ini dapat menghubungi Mahagenta di 021-5494890 atau langsung datang ke Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru Jakarta Pusat. Pertunjukan dimulai pukul 20.00 WIB.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker