BooksNewsReview

Buku Jazz a History of America’s Music

kali ini akan membahas buku koleksi kepustakaan saya yang didapatkan beberapa tahun lalu, “Jazz a History of America’s Music” karya Geoffrey C. Ward dan Ken Burn.

Buku ini menghidupkan kisah musik klasik Amerika, jazz. Lahir dari komunitas kulit hitam di pergantian abad di New Orleans, tetapi dimainkan sejak awal oleh musisi dari berbagai warna kulit, jazz merayakan semua orang Amerika terbaik.

Buku ini lebih dari sekedar biografi. Sejarah musik menggemakan sejarah Amerika abad ke-20. Jazz memberikan latar belakang era swing yang oleh F. Scott Fitzgerald di sebut Era Jazz. Denyut tak tertahankan dari band swing besar mengangkat semangat dan meningkatkan moral Amerika selama Depresi Hebat dan Perang Dunia II.

Gaya virtuoso yang menuntut yang disebut bebop mencerminkan langkah dan diskolasi yang datang dengan kedamaian.

Selama era Perang Dingin, jazz berfungsi sebagai senjata propaganda, dan menjalin hubungan dengan budaya tandingan yang sedang berkembang. Kisah jazz meliputi kisah hubungan bisnis pertunjukkan dan Amerika, pertumbuhan epik kota-kota besar seperti New Orleans dan Chicago, Kansas City, dan New York, juga perjuangan untuk hak-hak sipil dan keadilan sederhana yang berlanjut hingga millenium baru.

Secara visual buku ini memukau, dengan lebih lima ratus photo, beberapa belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Buku ini, seperti musik yang diabadikannya, merupakan eksplorasi dan perayaan, eksprimen Amerika.

Burns menulis buku ini terinspirasi dari Gerald Early yang menyatakan bahwa hanya ada tiga hal daro orang Amerika yang akan dikenal yaitu: konstitusi, bisbol, dan musik jazz. Sebelumnya Burns mengakui bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang jazz.

Burns berkesimpulan bahwa jazz adalah metafora Amerika Serikat, pendekatan ini diterjemahkan ke dalam pandangan jazz yang agak hangat dan konservatif.

Geoffrey C. Ward yang tinggal di New York ini adalah penulis sebelas buku, yang memenangkan, Penghargaan Lingkaran Kritikus Buku Nasional 1989, Penghargaan Prancis Parkman 1990 dan Society of American Historians.

Ken Burns yang tinggal di Walpole, New Hampshire pendiri Florentine Films, adalah seorang sutradara, produser, dan penulis yang telah membuat film dokumenter selama lebih dari dua puluh tahun. Karyanya telah memenangkan banyak penghargaan, termasuk Emmy Award dan Peabody Award.

Buku yang diterbitkan oleh Knopt (8 Oktober 2002) dengan 512 halaman ini layak dimiliki oleh semua penyuka jazz sebagai sebuah referensi.

(Keterangan photo) Buku: “Jazz a History of America’s Music” karya Geoffrey C. Ward dan Ken Burns.

Ahmad Jailani

Menyukai jazz sejak masih di SMP. Wiraswastawan yang mulai membentuk komunitas Balikpapan Jazz Lovers pada 2008 ini juga kerap menulis artikel jazz di koran-koran lokal di Balikpapan dan sejak 2009 rutin menulis tentang jazz di akun facebook.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker