News

Kembali Satu dari Indra Lesmana

indra-lesmana-idol-kembali-satuMusisi/produser/komposer Indra Lesmana merilis sebuah album bertema “Kembali Satu” yang menampilkan delapan penyanyi yakni Nania, Micky, Monita, Glenn, Nobo, Teza, Gaby dan Marsya. Debut mereka dikenal sebelumnya melalui ajang penyelenggaraan Indonesian Idol dimana mereka berhasil menjadi anggota finalis dari tahun 2004-2007 dan Indra Lesmana berperan sebagai ketua dewan jurinya.

Pada pertengahan tahun 2008, Indra Lesmana menggarap ide dan konsep rekaman ini bersama istrinya Hanny Lesmana dibawah label Inline Music dan memilih langsung delapan nama untuk terlibat dalam project rekaman ini.

Salah satu keunikan pengemasan konsep yang terdapat di dalam album ini adalah adanya penggarapan sembilan lagu yang menampilkan performance dari delapan finalis dari periode yang berbeda dengan delapan karakter musik yang berbeda. Hal ini jarang terjadi dan bahkan belum pernah dilakukan sebelumnya oleh para juri dari penyandang program serupa manapun. “ Mereka memiliki potensi dan karakter yang menarik dan cukup baik. Saya yakin kemampuan yang mereka tampilkan dalam karya di album Kembali Satu ini akan memberikan nilai positif bagi industri musik Indonesia pada umumnya “ Indra menjelaskan.

indra-lesmana-kembali-satuAlbum Kembali Satu terdiri dari sembilan buah lagu yakni : single “ Kembali Satu “ yang dinyanyikan secara grup kolaborasi oleh delapan penyanyi ini. Delapan lagu lainnya dinyanyikan secara individual.

Nania membawakan lagu yang pernah dipopulerkan oleh Sophia Latjuba tahun 1994 berjudul “Tiada Kata “ ( cipt. Indra Lesmana ). Micky vocalist asli Papua membawakan karya baru Indra Lesmana bersama Hanny Lesmana berjudul “ Satu Dunia “. Monita menyanyikan lagu yang pernah dibawakan oleh Andien dari album Kinanti berjudul “ Di Batas Mimpi “ ( cipt. Indra Lesmana & Eki Puradiredja ). Glenn menata ulang lagu ballad swing karya Indra Lesmana dan Tiara Tobing dari album Indra Lesmana – OST Rumah Ke Tujuh berjudul “ Terindah Biruku “ dan membawakannya dengan tema rock. Nobo yang berasal dari Papua membawakan salah satu hits Indra Lesmana di tahun 1988 berjudul “ Biarkan Aku Kembali “ ( cipt. Indra Lesmana & Mira Lesmana ). Lagu “Usai “ yang merupakan project pop duet Indra Lesmana dan Gilang Ramadhan dalam album Selamat Tinggal yang sempat populer di tahun 1996 dibawakan kembali oleh Teza dan kini dengan nafas R&B. Gaby membawakan karya baru Indra dan Hanny Lesmana berjudul “ Renjana “. Marsya membawakan karya Indra Lesmana yang pernah dipopulerkan oleh grup
Krakatau di tahun 1984 berjudul “ Dirimu Kasih “ ( cipt. Indra Lesmana & Mira Lesmana ).

Selain sebagai produser dan pencipta, penata musik dan musisi pada keyboards keseluruhan lagu dalam album ini, Indra Lesmana pun menunjukan kemampuan profesinya sebagai penata suara/sound engineer hingga proses mastering. Salah satu keistimewaan penampilan musikalitas Indra dapat ditemui pada lagu “ Usai ” dimana terdapat penampilan solonya pada soprano saxophone, dan di lagu “ Renjana “ pada melodica.

KEMBALI SETELAH 21 TAHUN

Single “ Kembali Satu “ pada tahun 2009 tercatat sebagai produksi daur ulang pertama sejak diciptakannya oleh Indra Lesmana dan Pra Budidharma untuk dibawakan oleh grup Krakatau dengan formasi anggotanya Indra Lesmana, Pra Budidharma, Dwiki Dharmawan, Gilang Ramadhan, Donny Suhendra dan Tri Utami. Album Kembali Satu yang dirilis pertama kali tahun 1988 tersebut berhasil meraih angka penjualan tinggi serta banyak perhatian dari masyarakat pecinta musik di Indonesia.

Hanny Lesmana menjelaskan adanya potensi yang positif dengan mendaur ulang beberapa karya musik Indonesia yang pernah populer di era 80 hingga 90’an. “ Kami merasa produksi daur ulang yang baik akan selalu memberikan
manfaat yang positif untuk industry musik dan masyarakat pecinta musik itu sendiri. Artinya, masyarakat kini akan tetap dapat mengenal dan menghargai kualitas dan karya seniman musik Indonesia yang telah terjadi pada masa
itu dan record perjalanan musik Indonesia tetap terjaga secara sehat “.

BUKAN SEKEDAR SATU ALBUM REKAMAN KOMPILASI BIASA

Bagi Indra Lesmana suatu album rekaman selayaknya merupakan tolak ukur prestasi dan menjadi sejarah tersendiri.

“ Album Kembali Satu bukan sekedar album rekaman kolaborasi biasa. Saya sangat menikmati selama proses rekaman bersama mereka semua dan saya bersyukur project Kembali Satu ini dapat berhasil kami buat dan menjadi portfolio musik dan seni kami. Saya merasa sangat terhormat dan bangga BCA (PT. Bank Central Asia Tbk.) berperan serta mendukung karya ini. Semoga karya ini dapat memberikan sesuatu dan menjadi referensi yang positif bagi musik Indonesia “ jelasnya.

Michael Jakarimilena ( Micky ) dan Monita Angelica yang mewakili vokalis di Kembali Satu, sepakat dengan Indra dan menyampaikan bahwa “ Kami banyak belajar hal-hal baru dan workshop selama proses rekaman Kembali Satu
ini. Sehingga kami sedikit mulai terbuka mengenal, belajar dan menghargai seni serta ilmu khususnya pada rekaman musik itu sendiri “. Monita Angelica menambahkan bahwa “ pengalaman baru di Kembali Satu ini merupakan anugerah dan membuka hubungan yang menjadi kian dekat dan sangat menyenangkan diantara kami semua “.

Untuk pertama kalinya pun Inline Music memproduksi sebuah video klip single “ Kembali Satu “ dikemas dalam konsep minimalis dengan warna hitam putih sekaligus video klip perdana yang dikerjakan oleh Hanny Lesmana dan Zaky Izzat.

Di bawah record label Inline Music, album Kembali Satu menambah katalog album produksi Indra Lesmana dimana keseluruhan produksi rekaman dan pasca produksi dikerjakan di studio Inline milik Indra Lesmana selama kurang lebih selama satu tahun.

Walaupun tercatat sebagai album indie namun demikian proses produksinya memiliki standard kualitas rekaman dan melibatkan musisi-musisi profesional Indonesia. Beberapa nama musisi yang terlibat adalah : Dewa Budjana,
Indro Hardjodikoro, Aksan Sjuman, Gusti Hendy, Larry Aswin, Yance Manusama, Rejoz, Phillipe Ciminato, Andrie Bayuadji, Denny TR, Eric Awuy
dan Danny Ardiono.

Indra Lesmana menambahkankan bahwa hasil rekaman album Kembali Satu ini tak lepas dari dukungan dari beberapa pihak distributor alat musik seperti Candracom dan Melodia yang selalu berkomitmen mendukung aktifitas bermusiknya. “ Mereka memahami bagaimana saya ingin memberikan sebuah standard kualitas hasil
rekaman yang baik dan dapat dibanggakan. Hal ini penting karena merupakan catatan kualitas musisi dan industri musik di Indonesia “ ujar Indra.

Selain bekerjasama dengan Musica Studio untuk distribusi CD ‘s dan digital format, Inline Music pun menjalankan sistem distribusi independent untuk Limited Edition Gold Plated CD’s Kembali Satu melalui direct mail order dan komunitas yang terdapat di facebook.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker