DUNIA JAZZ INDONESIA BERDUKA, BILL SARAGIH TUTUP USIA

Dunia Jazz Indonesia kembali kehilangan putra terbaiknya. Bill Amirsjah-Rondahaim Saragih atau yang lebih dikenal sebagai Oom Bill Saragih -demikian ia akrab disapa dikalangan musisi-musisi jazz yang usianya lebih muda- menghembuskan nafas terakhirnya Selasa, 29 Januari 2007 pukul 11.24 di Ruang VIP Anggrek Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan.
Informasi yang diperoleh oleh WartaJazz.com dari bagian informasi RS, menyebutkan bahwa Oom Bill mulai dirawat sejak tanggal 23 Januari 2008. Ada tiga orang dokter yang merawat beliau yakni Dr. Marwato (Neurologist), Dr Loly (Spesialis Penyakit Dalam) dan Dr Darma (Specialist Paru).
Bill Saragih meninggal dunia karena penyakit stroke dan diabetes yang dideritanya. Sejak tahun 2000 Oom Bill memang telah terkena stroke. Dan karena hal itu, pernah digelar sebuah malam dana untuk beliau yaitu konser “A Charity for Bill Saragih”, yang dilaksanakan di Bugs Cafe Pondok Indah, Jakarta Selatan, tanggal 12 Mei 2001 silam.
Seingat kami, itulah kali terakhir beliau yang dikenal karena kerap membawakan lagu What A Wonderfull World ikut berucap pelan “Zap Zap Zap…. Oh Yeahhhh” yang diikuti oleh seluruh undangan saat Dr. Darma Purba membawakan lagu tersebut diiringi keyboard dan sesekali permainan Saksofon Embong Raharjo.
Sebelum dirawat di RS Fatmawati Redaksi WartaJazz.com sempat mendengar kabar bahwa beliau masuk Rumah Sakit Internasional Bintaro.
Saat berita ini diturunkan, jenazah almarhum telah diberangkat dari RS Fatmawati menuju Rumah Duka di Taman Rempoa Indah Jl. Delima Jaya Blok D No. 24. Ibu Joy Imbang Saragih, Adik Ipar almarhum dari pihak keluarga yang sempat dihubungi oleh Redaksi lewat telepon mengatakan belum dipastikan kapan dan dimana almarhum akan dimakamkan.
Atas nama segenap Redaksi WartaJazz.com kami mengucapkan turut berbelasungkawa, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan.
***
Bill Saragih dilahirkan di Pematang Siantar, Sumatra Utara 1 Januari 1933. Ia dikenal sebagai musisi sekaligus penyanyi yang hobi melontarkan berbagai humor. Suaranya yang serak-serak mirip Louis Amstrong. Sebagai musisi ia memiliki banyak pengalaman manggung diberbagai tempat termasuk di Bangkok dan Australia.
Bill Saragih pernah belajar di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan pernah mengambil kursus korespondensi di Berklee College of Music selain belajar dari David Baker dan Jamey Aebersold tentang bagaimana mengajakan Improvisasi Jazz.
Di ajang Java Jazz Festival 2006 silam ia mendapatkan penghargaan The Jack Lesmana Award. Anugerah ini merupakan penghargaan atas dedikasinya sebagai musisi jazz yang melegenda (jazz legend).
Untuk dunia Jazz Indonesia Oom Bill Saragih mewariskan dua buah buku yaitu Bill Saragih Improvisasi Jazz untuk semua alat musik terbitan Yayasan Pendidikan musik & Enternatiner Indonesia (2000) dan Menjadi MC & Entertainer yang Professional rilisan Bill Saragih Entertainment Course (2000).
Selain itu albumnya ada tiga buah yakni Bill Saragih – Dia yang kembali “musik tanpa kata” direkam oleh Pramaqua 1988 bersama Karim Suweileh(drums), Dullah Suweileh (perkusi) dan Joko (bass), kemudian album Bill Saragih Sings N’ Play (Legend Records, 1995) bersama Belinda Moody (bass) dan Louis Soliano (drums). Dan yang terakhir “A.S.I.C” yang merupakan singkatan dari Australia-Singapura-Indonesia-Connection yang terdiri dari Bubi Chen, Belinda Moody, Louis Soliano yang dirilis oleh Legend Records tahun 1998.