
Hari terakhir festival jazz akbar yang mengambil tempat di sekitar pusat kota Toronto, menghadirkan 16 grup yang bermain di 12 panggung, tiga grup diantaranya manggung di Nathan Philip Square dalam waktu yang berbeda: DMBQ, Naturally 7 dan Toby Foyen & Orchestra Africa.
***
Davidson, Murley, Braid Quintet (DMBQ)
Lunchtime Concert series kali ini tidak dihadiri banyak penonton karena mendung menyelimuti Toronto sejak pagi sehingga pemirsa tidak sebanyak hari-hari sebelumnya. Namun kesiapan dari DMBQ untuk menyajikan karya-karya mereka tidak terhalangi oleh cuaca di luar tenda konser.
Sebelum DMBQ naik ke panggun Toronto Star Jim Galloway sebagai Artistic Director festival memperkenalkan kelompok ini sebagai grup kebanggaan Toronto dan paling asik untuk ditonton. Quintet ini beranggotakan Tara Davidson (sax), David Braid (piano), Mike Murley (sax), Jim Vivian (bass) dan Ian Fronman (drums).
Satu persatu anggota DMBQ telah menempati posisi masing-masing. Tara Davidson yang bermain dengan Alto Sax-nya membawa kharisma tersendiri, di DMBQ ia sebagai pimpinan grup merangkap composer, wanita dengan penampilan sederhana ini mampu membawa dirinya untuk diperhitungkan sebagai musisi masa depan dalam dunia jazz. Lahir di Toronto, Tara yang sudah mengeluarkan beberapa album CD memainkan Alto Sax-nya yang subur akan imajinasi, ia mampu menunjukan kemampuan bermain bersama rekan-rekannya yang mempunyai reputasi Internasional, duetnya dengan Mike Murley yang pernah mendapat Juno Award (semacam Grammy) menghadirkan tepuk tangan penonton.
Dibelakang piano, David Braid pemenang dari Juno Award dan National Jazz Award adalah pianis yang sering manggung dipertemuan-pertemuan jazz Internasional seperti Eropa, Australia dan negara-negara Asia. Beberapa kritikus jazz memasukan Braid pada tingkat pianis kelas dunia, ia seolah mampu bermain dalam dua puluh jari tapi menghasilkan satu suara yang indah, kata Halifax Herald.
Lain lagi dengan bassis kelompok ini ia merukapan pemain yang sering dipinang oleh grup-grup jazz di Canada, predikat Jim Vivian bukan hanya sebagai bassis panggung, tapi pengajar bass pada jurusan musik di Universitas Toronto. Kehadirannya bersama grup ini mewakili kelas tersendiri dalam mengimprovisasikan lirik dengan kekuatan ritme dan harmoni masa kini yang dipadu dengan permainan drum Ian Fronman.
Kekompakan permainan DMBQ patut diacungkan jempol terutama fisik dari para pemain yang benar-benar solid terutama penabuh drumsnya Ian Fronman, karena malam sebelumnya mereka harus tampil di Ottawa dan sembilan hari menempuh perjalanan tour. Tara dkk tidak mengecewakan penonton, mereka berdiri memberi sambutan akhir dari Lunchtime Concert Series Toronto Downtown Jazz Festival.
Naturally 7
Walau dengan benturan acara final Euro 2008, grup accapella dari New York Naturally 7 maju terus sebagai kelompok terakhir yang mengisi panggung Primus pada bagian Afterwork concert series. Grup yang digolongkan sebagai pelantun dengan warna R&B, Pop, Soul dan Gospel memiliki cukup banyak penggemar di Toronto, dengan beranggotakan Roger Thomas (1st Baritone), Dwight Stewart (2nd Baritone), Rod Eldridge (1st Tenor), Garfield Buckley (2nd Tenor), Warren Thomas (3rd Tenor), Jamal Reed (4th Tenor) dan Armand Hutton (Bass).
Mereka bertumbuh dalam komunitas gereja Advent yang sama di kota New York, Naturally 7 adalah sebuah grup yang memang menekuni kekuatan vocal tanpa memerlukan alat bantu, mereka hadir sebagai grup yang selalu diperhitungkan berkat keuletannya mengharmonisasikan bentuk jenis suara dalam memainkan lagu-lagu, ini juga yang diperlihatkan di Nathan Philip Square. Ketertarikan penonton yang berada di bawah panggung Primus terhadap Naturally 7 karena mereka mampu mengkreasikan bunyi-bunyian yang datang dari alat-alat musik yang muncul secara vokal. Seandainya mereka tidak berada di atas panggung, penonton tidak akan percaya bila grup ini bermain tanpa alat musik. Seperti yang didemonstrasikan oleh Warren Thomas adik dari pemimpin grup ini Roger menirukan suara simbal, bass drum, gitar, klarinet dan perkusi yang dipelajarinya ketika usia dini, sedangkan Rod Eldrige disamping mengeluarkan vokal Tenor juga bunyi trumpet dan suara menggaruk.
Ada kebiasaan dari Naturally 7 membawakan karya Phil Collins, “In the Air Tonight” hampir disetiap konsernya yang membuat penonton menyatu secara emosi dengan mereka, ikut nyanyi bersama. Sebagai penutup mereka membawakan sebuah hymn yang ditulis oleh John Newton, “Amazing Grace”, pada empat baris pertama suara baritone Dwight Stewart memukau penonton untuk mendengar dan menyimak lirik lagu tersebut, kemudian bait kedua Jamal Reed mengisi dengan tenornya, lagi-lagi penonton dibuatnya terhisap oleh Amazing Grace yang dikumandangkan oleh Naturally 7 mengakhiri tontonan di panggung Primus sore ini. ‘Kalian sudah memberkati kami, kiranya berkat Tuhan turun atas kalian’ kata seorang wanita dengan wajah terharu yang datang menyalami Dwight dan Jamal ketika acara pembubuhan tanda tangan pada album CD dan merupakan momen sign album yang paling ramai selama festival yang mengambil tempat di Nathan Philip Square.
Kontribusi Arthur Sailendra dari Toronto