News

Perdana David Sanborn di Jakarta

Adalah gestur yang khas dari peniup alto David Sanborn; menarik bahu kanannya ke belakang lebih tinggi seolah meluangkan ruang gerak lengan kanannya. Dengan menghayat-terpejam, “Comin’ Home Baby” (Time Again, 2003) mengalir kompak. Di tengahnya, satu nada panjang langsung digeber pembuka funky ini. Di sisi kiri (arah penonton), James Genus masih sempat memutar-mutar pot pengatur warna tonal bass upright-nya sambil main. Hingga akhirnya, tiruan elektrik bas betot ini (walaupun tanpa badan) nyata benar sifat melebar frekuensi tengahnya. Kibordis Ricky Peterson (paling kiri) langsung beroleh kesempatan pertama untuk solo, mencocokkan pilihan bunyi tiruan vibrafon dengan apa yang mungkin dijelajah pemain natifnya. Pada “Maputo” (Double Vision, 1986), ia kembali mengimitasi. Kali ini flutist, komplit dengan sentakan-sentakan kuat hembusan peniup pro. Sebelumnya ia juga sempat bersolo sekaligus meritme khas organ Hammond pada blues “Full House” (Upfront, 1992).

Sisi kanan diisi Nicky Moroch yang mengumpankan keluaran gitarnya ke dua buah penguat suara kombo. Masing-masing bertugas sesuai pijakan saklar; satu untuk clean, satu lagi untuk distorsi ringan maupun berat. Selain meritme dengan gaya jazz standar (comping), Moroch juga bersolo dengan karakter rock yang kuat, melengking panjang dengan menekuk senar hingga satu laras lebih. Rhythm section diperkuat pula drummer all-arround Gene Lake.

Di Jakarta, Sanborn banyak membawakan garapan barengnya dengan bassist Marcus Miller seperti “Benny”, “Soul Serenade” (Upfront), dan dua lagu yang disebut terakhir. Untuk mengisi Miller, Genus pun beberapa kali pindah ke elektrik untuk slap-perkusif yang ringan tapi tetap dengan suara senar sangat besi. Keterlibatan Miller dalam proyek Sanborn dapat dinikmati lewat VCD konser bertema “and friends” (The Super Session) yang beredar di Indonesia dengan aneka ragam artis-tamu (termasuk penampilan hip-hop Naughty By Nature).

Malam itu (23/08), ia membawakan pula karya lain seperti “Tin Tin Deo” (dari Dizzy Gilespie, yang pernah ditampilkan sepanggung) atau interpretasinya atas ballada Chaplin, “Smile”, atau karya King Curtis. Pentas di Nusa Indah Theatre Balai Kartini ini adalah kali pertama David Sanborn main di Indonesia dalam turnya ke Tokyo Jazz Festival.

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker