Desa Wisata Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul, mendadak penuh sesak dengan ribuan penikmat, pemerhati maupun sekedar ingin tahu-musik jazz, Minggu (23/1). Apa pasal?, Ngayogjazz 2008 – sebuah pertunjukan berskala festival, bertajuk ”Nja- Jazz Desa Milang Kori” digelar seharian.
Djaduk Ferianto bersama Wartajazz.com menggelar hajatan yang tidak dipungut biaya ini, agar jazz kembali ke “khittah”-nya sebagai musik yang bebas untuk dinikmati oleh siapapun, dalam kondisi apapun dan strata sosial manapun.
Acara pembukaan Ngayogjazz di gelar di panggung Ting Clebung ditandai dengan pemukulan lesung oleh Plt Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata DIY Dian Anggraeni, Kepala Dinas BudPar Kab Bantul, Suyoto, Kepala Dusun Tembi, Ibnu dan Ibu Ida Idham Samawi- Istri Bupati Bantul.
Sebelumnya Golek Gung yang terdiri boneka-boneka raksasa, pemain egrang tradisional berkostum blankon jawa ditemani monyet warna-warni menjadi jembatan sekaligus menyapa para hadirin yang baru tiba di lokasi pertunjukan yang tepat berada didepan Galeri Tembi Kontemporer yang dirangkai dengan penampilan Djembe Merdeka yang terdiri dari 4 orang pemain.
Menariknya disisi kiri dan kanan panggung, anak-anak tumplek blek menyaksikan acara yang tanpa gap ini. Mereka, baik penduduk Desa Tembi dan sekitarnya maupun yang datang bersama keluarga (bahkan dari Jakarta!), tampak menikmati sajian pembukaan ini sambil ditemani kacang godok dan pisang rebus yang disediakan gratis. Selain itu sebagian wartawan dan pengunjung tampak sibuk mengakses internet karena Desa ini dilengkapi dengan sarana internet wireless gratis.
Sajian berikutnya di Panggung Ting Clebung yang dipandu MC Lusy Laksita dan Dibyo Primus, mengetengahkan Gejog Lesung dari ibu-ibu PKK Desa Tembi yang dirangkai penampilan tiga pemain bass yaitu Yoga, Victro dan Indra dengan seorang penabuh drum, Andri dalam Yovia Project. Mereka membawakan 4 buah lagu yaitu Get Down on It (Kool and the Gang), Allegra el Corazon (Tribal), Come Together (The Beatles) dan Yamko Rambe Yamko, sebuah lagu dari Papua.
Zefanya Hartaniputra atau yang akrab disapa Zefa, pianis muda asal kota kembang Bandung, menjadi pamungkas penampilan di stage Ting Clebung pada pukul 17.00 dengan menyajikan beberapa buah lagu diantaranya Someday, dan Bubuy Bulan, yang dibawakan oleh Mika, adik kandung Zefa. Pianis yang belajar musik klasik sejak usia 6 tahun dan mulai nge-jazz sejak 9 tahun ditemani oleh Mahesa (drum) dan Yoyok (bass) serta Erwin (gitaris) dari Alldint Community, sebuah komunitas jazz di Jogja.
Pengunjung yang memadati panggung yang memiliki setting dibawah sebuah pohon besar ini kemudian mulai bergerak menuju panggung Sak Munine yang menghadirkan kesenian tradisional Cokekan. Sebagian yang lain ada yang berhenti karena sepanjang jalan banyak warung dadakan dari masyarakat desa Tembi yang menyajikan beragam sajian kuliner.