Konser Reuni “Senandung Waktu” , Paduan Suara Dengan Nuansa Jazz

Reuni adalah saat yang ditunggu setiap alumni sekolah untuk kembali bersama teman – teman sejawat, mengenang masa muda yang penuh warna. Banyak hal yang terjadi sepanjang kita berpisah dan kini saatnya untuk berkumpul sejenak, melepas kepenatan rutinitas keseharian, melupakan sebentar bahwa kita telah dewasa, kembali ke masa lalu, dan menjelma menjadi remaja. Dalam sebuah reuni, selalu ada hal yang tak pernah disangka–sangka. Bisa saja dalam reuni itu kita bertemu orang yang pernah kita benci, orang yang pernah menjadi teman, sahabat, atau seseorang yang pernah singgah dalam hati kita… bahkan mungkin ada di antara kita yang masih sampai saat ini menyimpan rasa ke seseorang seperti yang terjadi pada tiga sahabat dalam reuni “Senandung Waktu”, Wulan, Lintang dan Surya.
Sekitar sepuluh tahun yang lampau, mereka bersekolah bersama dan menjalin kebersamaan yang ternyata tak lekang oleh waktu. Sepuluh tahun kemudian, setelah mereka berpisah, sekolah mereka mengadakan suatu reuni akbar. Wulan yang pendiam dan pemalu telah bekerja sebagai penulis lepas di salah satu kantor surat kabar harian, Lintang yang easy going dan centil baru saja menyelesaikan studinya di New York, sedangkan Surya masih kuliah sambil bekerja freelance di suatu studio foto.
Dalam reuni “Senandung Waktu” ini mereka saling bertukar cerita seputar kehidupan yang mereka jalani selepas sekolah. Wulan yang awalnya datang bersama sang kekasih, tanpa disangka diputus di depan teman–temannya. Meski dia tidak sesupel dan sepopuler Lintang, dia menyadari bahwa dia tidak sendirian. Banyak teman yang mendukung dia untuk tetap menjalani kehidupan dengan tegar. Dalam reuni ini, tanpa disangka, Wulan mendapat suatu kejutan yang lain. Ternyata, sepuluh tahun lamanya Surya memendam cinta tanpa berani mengungkapkan kepada Wulan. Dengan dukungan seluruh peserta reuni, akhirnya terungkap cinta Surya ke Wulan gayung bersambut. Kedua sejoli itu saling memendam rasa cinta sekian lamanya tanpa saling menyatakan.kini tlah berpadu.
Itulah ringkasan cerita dari konser yang akan diselenggarakan di Theatre Hall Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta pada tanggal 30 November 2008 pada pukul 18.00 WIB. Konser ini menampilkan PSM Universitas Sanatha Dharma Yogyakarta dan lagu-lagu dari Mikael Pudjo, Adi Nugroho, Pantjasona Adji, Markus Danang dan Maria Yudhit Cithra Sagita, Aransemen dipercayakan pada pianis jazz Jogja Andy Gomez yang akan memimpin para pemusik yang tergabung dalam B Project Big Band. Konser yang benuansa jazz ini dapat ditonton dengan membeli tiket seharga Rp. 25.000,- untuk VIP, Rp. 15.000,- untuk Regular dan Rp. 10.000,- untuk Festival.
Sekilas tentang PSM Cantus Firmus :
Paduan Suara Mahasiswa (PSM) “Cantus Firmus” Universitas Sanata Dharma Yogyakarta berhasil membawa pulang “oleh-oleh” dari ajang kompetisi Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Mahasiswa ke-10 yang diadakan di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga pada anggal 26 Oktober-2 November 2008. Dari tiga kategori yang dilombakan di sana, Cantus Firmus berhasil memperoleh 2 emas dan 1 perak; yakni: perak pada kategori Musica Sacra, emas pada kategori Gospel Spiritual, dan emas pada kategori Folklore. Hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa mengingat Pesparawi merupakan salah satu ajang kompetisi paduan suara yang paling bergengsi di tingkat nasional saat ini.
Ajang Pesparawi mahasiswa yang diadakan 2 tahun sekali ini terasa sangat meriah karena diramaikan oleh 39 kontingen yang siap berkompetisi dari segala penjuru tanah air Indonesia. Persainganpun diperketat oleh penilaian tim dewan juri yang berisikan deretan tokoh-tokoh ternama Internasional dan nasional di bidang musik dan paduan suara. Dewan juri Pesparawi mahasiswa kali ini terdiri dari: Cristian Grases, Aida Swenson, Janet Kirkley, Andreas Sugeng, dan Henry Susanto.
Prestasi yang dicapai pada ajang Pesparawi mahasiswa tahun ini menambah deretan prestasi yang telah dicapai oleh Cantus Firmus selama ini setelah pada tahun 2007 paduan suara yang diasuh dan dilatih oleh Pancasona Adji, S.Sn. berhasil menempati peringkat IV Nasional pada Kompetisi Paduan Suara (KPS) kategori Folklore yang diselenggarakan oleh Universitas Parahyangan Bandung dan 10 besar Nasional Golden Voices “Christmas Choir Competition” yang diselenggarakan oleh stasiun televisi RCTI. Semoga karya dan prestasi Cantus Firmus tidak berhenti sampai di sini saja dan mampu mengukir leih banyak prestasi di ajang bergengsi nasional bahkan internasional.