BassGroove100: Sajian Jazz dari Negeri Tetangga
Jika Anda mencermati daftar penampil Jak Jazz 2008, mungkin akan timbul pertanyaan, “Kemana kelompok-kelompok musik pengusung berbagai aliran jazz (seperti tag line Jak Jazz kali ini ‘A Whole Lotta Jazz’) dari negara-negara tetangga dekat kita?” ya, karena selain grup BassGroove100 dari Malaysia, pesta jazz di Jakarta kali ini tidak banyak menghadirkan grup jazz dari seputaran ASEAN. Dari Piliphina hanya ada satu nama penyanyi, Enrique Marcos, dan dari Singapura juga hanya satu penyanyi, Marina Xavier. Tidak ada grup musisi jazz dari kedua negara itu, juga dari Thailand, Vietnam, dan negara ASEAN lain. Maka, keinginan untuk menyaksikan perkembangan musik jazz di ASEAN sepertinya belum dapat dipenuhi di festival kali ini. Mungkin di penyelenggaraan tahun berikut akan tampil lebih banyak grup jazz dari negeri tetanga.
Lepas dari itu, jika Anda menyempatkan mampir ke panggung dimana grup dari Malaysia ini tampil di dua hari festival Jak Jazz 2008 akan mendapat sebuah pembelajaran. BassGroove100 akan menunjukkan ada grup pengusung jazz dari negara serumpun yang bangga memainkan lagu karya mereka sendiri. Mereka juga membuktikan sikap profesionalisme ‘show must go on’ meski panggung mereka tidak didatangi banyak penonton.
BassGroove100 yang terdiri dari Albert Yap (bass), Tom Anuar (drums), Leornard Yeap (keys), Ihzwan Omar (guitar), Eddie Kismilardy (alto sax) adalah sekelompok musisi yang masing-masing telah lama berkarir di scene jazz Kualalumpur. Seperti Albert yap dan Eddie Kismilardy sebelumnya lama bermain dalam grup Eye2Eye JazzMix. Nama ini cukup familiar di kancah festival negeri kita. Uniknya, justru baru di sebuah festival jazz di Riau, Indonesia, mereka pertama kali mengibarkan bendera BassGroove100.
Kelompok yang mengabungkan berbagai aliran jazz ini; dari fusion, jazz rock, funk sampai etnik ini memiliki kekuatan pada seksi rhythm. Dari lagu ke lagu, ritme lagu dijaga dengan bagus oleh paduan permainan bass dan drums. Sebagai penyanyi diisi bergantian oleh saksofon dan gitar. Beberapa lagu memberikan porsi solo panjang kepada pemain keyboard, selebihnya alat ini lebih pada pengisi ruang.
Panggung hari pertama BassGroove100 dibuka dengan sebuah komposisi Wheather Reports, Joe Zawinul-Wayne Shorter, Palladium. BassGroove100 menampilkan permainan tertata rapih hasil dari rutinitas latihan. Nuansa funk kemudian berturut-turut dilanjutkan melalui High Five Funk (karya Albert Yap) dan Jump Stones (Ihzwan Omar). Di lagu terakhir gitaris Ihzwan Omar kental memainkan instrumennya dengan petikan teknik Gambale. Tempo pertunjukkan diturunkan saat War is Over, yang juga ditulis Ihzwan, dimainkan BassGroove100. Setelah lagu slow tadi, tempo kembali di-gas melalui Ronggeng For Mother (Leonard Yeap) dan Kelam Kabut (Eddie Kismilardy). Daftar lagu pentas BassGroove100 diakhiri dengan satu lagi karya Alberd Yap, Wise is Nice.
Hampir semua lagu yang ditampilkan BassGroove100 adalah materi dari album perdana mereka. Rekaman yang rencananya bertajuk “…Blend to Groove!!” ini rencana akan dirilis bulan Desember 2008 di Malaysia. Penggalan kata “blend” dijudul album mereka benar-benar dapat menunjukkan bagaimana musik BassGroove100 adanya sebagai hasil blending dari pengalaman musikal dan beragam inspirasi menulis lagu dari setiap personelnya.
ada ngak pemain bass jak jazz yang namanya adolf hendri