Java Jazz FestivalNews

Dzikir 7/8 Bersama Malaka Ensemble

jjf0901-as-malaka-jazz-0013Kelompok yang dimotori musisi serba bisa dari Pontianak ini pernah tampil di Malacca Strait Jazz Festival di tahun 2008.  Menurut nara sumber dari  wartajazz.com, kala itu mereka seperti masih dalam tahap mencari bentuk yang pas. Kini, dalam kesempatan hari perdana Axis Java Jazz Festival 2009 mereka tampil kembali dengan konsep sedikit lebih maju dan tertata.

Pertunjukan mereka dibuka dengan tembang qasida Indonesia “klasik”, ‘Perdamaian’. Gaya permainannya sendiri cenderung melodius dan tidak banyak mengambil inisiatif untuk berimprovisasi dengan panjang. Meskipun demikian, para pendukungnya yang terdiri dari instrumen flute, perkusi, keyboard, gitar, bass, drum dan akordion sangat membantu dalam membentuk keutuhan sebuah komposisi yang warna – warni. Ada nuansa Melayu, musik Timur Tengah, rock, jazz dan funk. Musik juga bisa membawa kita untuk sarana spritual. Seperti yang diungkapkan Hendry Lamiri, “irama 7/8 buat dzikir itu enak”.

Secara keseluruhan penampilan mereka cukup atraktif dan menarik. Tetapi “di atas langit masih ada langit”, maksudnya penjelajahan mereka memang masih di awal perjalanan dan perjalanan itu sendiri masih panjang.

Ceto Mundiarso

Pencinta buku yang banyak menelisik filosofi. Pernah menghadiri Konferensi Ekonomi Kreatif di Inggris. Merupakan bagian penting pada riset di WartaJazz

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker