FestivalNews

Bengawan Solo terdengar di hari pertama Miri International Jazz Festival 2009

Bagian belakang ParkCity Everly Hotel tempat berlangsungnya Miri International Jazz Festival 2009 yang tahun ini masuk dalam usia penyelenggaraan keempat mulai terlihat bergeliat selepas magrib. Meski kurang dari seribuan penonton yang mengisi The Pavilion, sebuah gedung yang terletak disebelah kanan hotel, gong festival dibuka lewat penampilan duet gitar dan vokal Double Take saat jarum jam tepat menunjukan angka pukul tujuh malam waktu setempat.

Double Take - Miri Jazz Festival 2009
Double Take at Miri International Jazz Festival 2009

Mia Palencia (vocal) yang kini menetap di Kuala Lumpur dan Roger Wang(gitar) yang berasal dari Kota Kinabalu merupakan satu-satunya kelompok asal Malaysia yang tampil di festival yang menawarkan suasana intim ini. Mereka membawakan lagu-lagu And I Love Her, Monalisa, Tea for Two hingga Bila larut malam.

Duet ini mengkombinasikan jazz, blues dan pop dalam sajian reportoar mereka. Yang menarik saat membawakan Four yang populer lewat lantunan George Benson, Mia memasukkan potongan lagu Dindi yang merupakan karya komposer besar asal Brasil, Antonio Carlos Jobim. Saat Wartajazz mewawancarainya, Mia tak membantah kalau ia dan Roger sangat menyukai brazillian jazz.

mia-palencia
Mia Palencia at Miri International Jazz Festival 2009

Paduan sound finger-style dari gitar Roger Wang dengan vokal berat yang dimiliki Mia Palencia membuat duet yang telah merilis sebuah album delapan tahun lalu ini, terdengar bak band dengan formasi lengkap. Finger-style artinya permainan jari kanan pada gitar dimana bass, chords dan melodi dimainkan pada saat yang bersamaan. Salah satu tokoh jazz yang dikenal master memainkan teknik finger-style adalah West Montgomery.

roger-wang
Roger Wang at Miri International Jazz Festival 2009

Setelah Black Coffee yang berwarna blues, meluncur lagu Moondance yang merupakan lagu milik Van Morrison, namun dibawakan oleh Mia merujuk pada versi Michael Buble, sebagian penonton yang berada di samping dan depan FOH terdengar melantunkan lagu tersebut mengikuti irama permainan gitar. Mereka menutup penampilan dengan ‘If You Love Somebody’ dan sebuah encore ‘Man in the mirror’.

BollyJazz dan Bengawan Solo

Setelah jeda kurang lebih lima belas menit dan diisi oleh permainan DJ Kate yang berasal dari Melbourne Austrlia, Bombay Baja Brass Band dari UK menjadi performer kedua yang tampil. Kelompok yang tampil dengan dua pemain trombone, dua trumpet, satu saxophone, drummer dan dua penabuh dhol, instrumen yang kerap dimainkan di daerah Punjabi ini merupakan brass band yang memiliki keunikan tersendiri dengan menggabungkan melodi India yang populer dengan elemen jazz.

miri-jazz-festival-2009-bombay-baja-01
Bombay Baja Brass Band at Miri International Jazz Festival 2009

Penampilan mereka terdengar ‘berisik’ dalam ruangan The Pavilion yang tak seberapa besar. Dengan kostum yang menarik, kelompok yang telah bermain diberbagai festival jazz di seluruh dunia termasuk memukau Ratu Inggris, memainkan gabungan lagu-lagu top Bollywood, Bhangra dan Punjabi dan menciptakan suasana karnival yang meriah. Kelompok ini mengawali pertunjukan dengan berjalan dari arena pameran diluar The Pavilion yang terletak di sebelah kanan panggung sambil satu-persatu naik ke panggung dan disusul drummer dari arah sebelah kiri panggung.

Sebelum pertunjukan Bombay Baja Brass Band, MC mengajarkan pada para penonton bagaimana cara menari Bhangra, yakni dengan memutar tangan kanan keatas dan menggerakkan tangan kiri di bawah seolah-olah seperti ekor kuda yang melenggok-kesana-kemari.

Persis seperti penampilan mereka dalam acara Preview Concert yang digelar sehari sebelumnya di Al Fresco, downtown Miri, Bombay Baja Brass Band membawakan lagu ‘Soni’, K3G, Yaar AAj Mere Yaar Ki SumDi, Darken, dan Narae Na Na Na Na. Mereka juga membawakan salaam E Ishq, yang termuat dalam film Bollywood yang dibintangi Salman Khan dan Priyanka Chopra.

Dhol Player dan pemaint rumpet Bombay Baja Brass Band
Dhol Player dan pemain trumpet Bombay Baja Brass Band

Namun kejutan terjadi saat ‘Bengawan Solo’ milik Gesang dimainkan. Lagu keroncong yang telah mendunia ini dibawakan dalam format brass band nan asyik, meski mereka mengaku baru saja mempelajari lagu tersebut. Sayang lagu ini seperti salah alamat lantaran sebagian besar penonton sepertinya tidak terlalu memperhatikan. Puncak penampilan Bombay Baja bisa dikatakan pada lagu Captain Bhangra dan Ishq Gur Nalo Ish Mita – karya Malkit Singh, seorang penyanyi Bhangra kenamaan – yang pernah merajai tangga lagu pop dan menjadi nomor wajib dalam kompilasi dance kira-kira lima belas tahun yang lalu. Bombay Baja Brass Band, berhasil merubah ruangan The Pavilion seolah menjadi lantai dansa. Usai penampilan mereka, penonton berhamburan keluar mencari minuman pelepas dahaga karena malam semakin panas.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

One Comment

  1. Hey Buddy, your article looks really good.wish i could read it though but my Bahasa not so good 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker