“Namaku Andien. Andini Aisyah.
Aku lahirnya di Jakarta, 25 Agustus 85. Jadi bintangku virgo.
Aku suka nyanyi, baca, nulis.
kadang-kadang aku bisa jadi manja. Kadang-kadang aku juga bisa mandiri banget.
Kadang-kadang suka marah-marah. Kadang-kadang seharian nggak pernah marah.
Mungkin aku moody banget kali orangnya”
(Narasi di “Introduction”, Album Kinanti)
Mungkin terlalu dini jika menyebut siklus penyanyi Andien telah melewati puncaknya. Bila menyimak Kinanti (2002), rekaman itu adalah satu titik puncak karirnya baik dari sisi variasi olah vokal dan progresi musik yang digarap oleh Indra Lesmana dan Aksan Sjuman. Proyek Kinanti juga sukses dibawa tur ke berbagai kota. Andien kala itu dikawal oleh grup pengiringnya, Sahabat Setia Band, yang terdiri dari musisi-musisi muda (al Nikita Dompas, Adra Karim) dipimpin Idham Noorsaid.
Setelah Kinanti, Andien kembali dengan Gemintang (2005). Rekaman ini digarap oleh komposer/gitaris Tohpati. Beberapa lagu juga melibatkan Ali Akbar The Groove dan Lawrence Aswin sebagai produser musik. Tohpati sebenarnya telah terlibat sejak album kedua. Dia menulis serta mengaransir “Kinasih” dan “Akankah Mungkin”. Warna kedua lagu itulah yang berbayang di album Gemintang.
Pintu sukses Andien masuk ke panggung musik Indonesia adalah album perdananya, Bisikan Hati (2000), yang dipersembahkan oleh musisi senior Elfa Secioria. Andien kala itu berusia 14 tahun diposisikan sebagai “artis Indonesia generasi baru yang akan melengkapi spektrum Jazzy Vocalist”. Elfa Secioria menyebutkan dalam linier note Bisikan Hati, “… saya persembahkan vokalis muda belia dengan materi dan colour vocal yang unique serta feeling dan interprestasi yang baik…”
Popularitas Andien terus meroket. Selain membukukan tiga album, Andien juga mencatat prestasi tiga kali berturut-turut juara Festival Asia Bagus 1999 di Bali dan meraih Copper Prize di Shanghai Music festival New Singer Competition 2001. Namun setelah itu sudah hampir empat tahun Andien belum menelurkan karya album.
Beberapa tahun terakhir ini, dia lebih sering bernyanyi off air berkolaborasi dengan banyak musisi. Sebut saja nama kelompok 5Wanita dimana Andien berbaku vokal dengan Rieka Roslan, Iga Mawarni, Yuni Shara dan Nina Tamam. Bersama 5Wanita itu, ia merekam suaranya di album Rieka Roslan Triangle of Life (2008). Andien juga terlibat di album saksofonis Devian Zikri, Freedom of a Dream (2008). Namanya bahkan pernah tercatat membantu Discuss, garda depan progrock Indonesia sebagai vokal tamu.