News

Penyanyi Jazz Denise Jannah dari Suriname kembali hadir di Jakarta

denisejannah
Denise Jannah

Jika anda pernah datang dalam sebuah konser di Erasmus Huis tahun 2003 dan 2005, tentu pernah mengenal sosok wanita asal Suriname yang cukup fasih menyanyikan lagu berbahasa Indonesia. Penyanyi lahir di Suriname namun bersama keluarga pindah ke Belanda sejak pertengahan 70-an ini sempat belajar hukum di University of Utrecht selama kurang lebih 4,5 tahun, namun kecintaannya pada musik merubah arah karirnya. Ia memutuskan belajar di Konservatori di Hilversum dan menamatkan kuliahnya sebagai pengajar vokal.

Kehadiran Denise Jannah di Indonesia akan mengambil bagian dalam Salihara Festival tepatnya dalam pertunjukan pada tanggal 24 dan 25 Juli 2009 dalam tajuk acara Jazz Musikalisasi Puisi, tema yang memang menjadi menu tetapnya. Seperti yang pernah ditunjukannya 4 tahun silam, saat membawakan karya Puisi Sitok Srengenge dihadapan para penikmat musik Jazz.

Selain itu ia akan tampil pula di Erasmushuis Jakarta pada 26 Juli dan selanjutnya akan singgah ke kota gudeg, Yogyakarta pada keesokan harinya, 27 Juli 2009.

***

Pada CD, Gedicht Gezongen [Musikalisasi Puisi] (2004), dia membawakan puisi Belanda, Suriname, Afrika-Selatan, Antilla dan bahkan Indonesia. Pada pementasannya di Erasmus Huis tahun 2005, Denise Jannah memperdengarkan beberapa pilihan puisi.

Tahun 1989 ia mendapat anugerah ketiga di Internationales Liederfestival “Menschen und Meer” di Rostock.Ia juga ambil bagian dalam pertunjukan musikal penting “A Night at the Cotton Club” yang kemudian mencatatkan dirinya sebagai bintang di 347 penampilan di Belanda, Jerman dan Belgia.

Denise Jannah memiliki banyak minat. Sebagai seorang vocalist, aktris, pendidik, pengarah vokal teater, komposer hingga pencipta lirik menempatkan namanya tak hanya dalam dunia jazz, tapi juga gaya yang lain seperti Latin, Fusion or World music. Ia mengklaim memiliki kebebasan dan dapat menggabungkan berbagai gaya termasuk kekayaan budaya dari kampungnya, Suriname.

Album perdananya, “Take It From The Top” direkam tahun 1991 dibawah perusahaan rekaman Timeless Records (Wageningen, Holland ). Ditahun yang sama ia memperoleh “Golden Microphone” pada National Jazz Vocal Contest di Breda, Holland. Prestasi ini disusul kemudian pada tahun 1992, saat Jannah memenangkan first prize pada Iinternational Golden Orpheus Festival di Burgas, Bulgaria.

Album keduanya, lahir tahun 1993 masih dari label yang sama bertitel “A Heart Full Of Music”. Albumnya sendiri direkam di New York. Untuk album ini sebuah penghargaan kembali diperolehnya, Edison Jazz Vocal Award (semacam Grammy Award untuk Belanda).

Menyusul setelahnya album “I Was Born In Love With You” (1995), “Different Colours” (1996), “The Madness Of Our Love” (1999) dan setahun kemudian “Thirst!” (2000) yang digarap bersama sebuah kelompok musik terkenal asal Belanda Willem Breuker Kollektief (WBK). Album ini memunculkan bahasa-bahasa musik yang tampak riang gembira dan sedih dari masing-masing komposisi terlihat masih menonjol, misalnya “Thirst 2” dengan “Thirst 3” dimainkan dalam kondisi emosional yang berlawanan dan “Thirst 1” berada di tengah-tengahnya, jikalau secara kasar diberi skema dan peralihan ini cukup memikat. Atau dalam “Lonely Woman” penampilan Jannah menjadi begitu dramatis ketika didukung oleh harmonisasi kelompok WBK. Terakhir, Denise Jannah muncul dalam album milik pianis asal Azerbaidjan, Amina Figarova bertitel “Night Train”.

Denise juga sempat muncul dalam sebuah film dokumenter di tahun 1996 “Denise Jannah, New Lady In Jazz”, dimana bertindak selaku sutradara, Hans Hylkemawas, nama yang terkenal karena karya-karya dokumenter musiknya di Belanda.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker