Jazz di Batam & BintanNews

Asean Jazz Festival 2009 kembali digelar di Coastarina Batam

Nama Indonesia jika dikaitkan dengan Jazz memang punya sejarah panjang. Meskipun sempat mendapat julukan stereotif – mulai dari Jazz itu rumit, untuk orang tua dan hal-hal lain yang sebenarnya tidak sepenuhnya benar – stigma itu kelihatannya makin memudar.

Artis Pendukung Asean Jazz Festival 2009
Artis Pendukung Asean Jazz Festival 2009

Meminjam ucapan Benny Likumahua, “Meskipun orang mungkin tidak faham benar apa arti jazz, tapi yang penting perkataan jazz itu, sekarang menjadi populer”. Dan itu terbukti dengan banyaknya komunitas jazz yang tumbuh dan berkembang setidaknya dalam sembilan tahun terakhir yang dipantau oleh Wartajazz.com

Salah satu pilar dari suksesnya Jazz di Indonesia adalah konsistensi program. Barangkali hal inilah yang menjadi alasan mengapa Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia kembali mengagas diadakannya Asean Jazz Festival 2009 yang sudah diawali sejak tahun lalu.

Namun belajar dari tahun lalu yang sempat diguyur hujan lebat, acara tahun ini dipindahkan ke bulan Agustus yang relatif lebih ‘aman’. Tepatnya pada  Jumat dan Sabtu, 7-8 Agustus 2009 mulai pukul 16:00 – selesai dan kembali mengambil tempat di Coastarina – Ocarina, Batam.

Ada hal lain yang menjadi kekuatan festival ini, yaitu unsur Asean dimana musisi-musisi muda dari negara tetangga diundang dan difasilitasi untuk tampil mempertunjukkan kepiawaian mereka masing-masing, yang pada gilirannya diharapkan ikut mendukung timbulnya rasa persaudaraan dan persahabatan diantara negara-negara ASEAN melalui musik Jazz, demikian yang terungkap dari pressconference yang digelar di hari Kamis 9 Juli 2009 bertempat di ruang rapat Direktorat Jendral Pemasaran lantai 17 Gedung Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia.

Lokasi Coastarina sendiri dipilih karena merupakan lokasi yang terus dikembangkan menjadi tempat wisata bahari dan tempat rekreasi di Pulau Batam. Sementara Pulau Batam kembali dipilih sebagai tempat penyelenggaraan, karena Pulau Batam adalah pintu gerbang wisatawan manca-negara nomor urut 3 setelah Jakarta (Bandara Soekarno Hatta) dan Bali (Bandara Ngurah Rai). Disamping itu, Pulau Batam relative mudah dijangkau oleh wisatawan mancanegara (wisman) melalui Singapore, khususnya bagi penggemar musik Jazz dari negara-negara ASEAN.

Pergelaran ini mempergelarkan musisi-musisi muda jazz dari dalam negeri dan beberapa negara ASEAN. Artis dan musisi pendukung yang sudah memberikan konfirmasi untuk tampi antara lain RAN, Notturno, Tohpati, Sketsa, Devian, Baim Trio, Imel Rosalin dan Arina Mocca, Alien Loves Earth (Baron ‘Soulmates’ – Krishna ‘ex Ada Band’ – Budi Haryono ‘Tiket’ – Rindra ‘Padi’ – Once ‘Dewa’), Mangrove (Grup lokal Batam), Chepy ‘n Friends (Grup lokal Batam)

Sementara dari negara anggota ASEAN antara lain Tze (Singapore), Lewis Pragasam Trio (Malaysia), Aya Yuson (Philippines)  dan The Intersect 3+1 (Thailand).

Kesempatan bagi musisi muda Jazz, baik dari dalam negeri, dari negara ASEAN maupun musisi dunia yang bersedia dan ingin tampil di ASEAN Jazz Festival tetap terbuka. Direncanakan, dimasa mendatang kegiatan ini akan menjadi kegiatan rutin tahunan.

Acara ini tidak dipungut biaya. Namun anda harus membayar tiket masuk Coastarina sebesar Rp 25.000,-

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker