Jazz diatas ketinggian 2000 meter siap digelar
Kua Etnika dengan Djaduk Ferianto plus penyanyi Trie Utami dan Butet Kartaredjasa dipastikan akan menjadi bintang pergelaran jazz yang pertama di Indonesia dari ketinggian 2000 meter diatas permukaan laut. Konser dengan mengambil setting halaman Java Banana yang terletak di Bromo, Probolinggo Jawa Timur pada Sabtu 25 Juli 2009 ini akan menjadi pembuka kegiatan yang dijadwalkan digelar dua kali dalam setahun. Komunitas jazz dari kota Surabaya, C-twosix juga dijadwalkan akan memeriahkan acara ini.
Sigit Pramono, penggagas acara yang ditemui WartaJazz.com beberapa waktu di lobby hotel Nikko Jakarta mengungkapkan, “Saya ingin berbuat sesuatu. Insya Allah ini akan menjadi bagian dari 3B yang akan kembali bangkit pasca krisis yang lumayan panjang akibat bom”. Tentu saja pertemuan ini sebelum terjadinya bom di JW Marriot pada hari Jumat 18 Juli 2009 lalu. Sehingga acara ini makin mengukuhkan niat tersebut. “Sebelumnya orang-orang mengenal Bali, Borobudur dan Bromo. Bali dan Borobudur relatif sudah membaik, namun Bromo masih agak tertinggal. Saya ingin Jazz Gunung menjadi agenda tambahan dan alasan lain bagi para pengunjung selain menikmati Sunrise atau matahari terbit“, tambahnya lagi.
Kegiatan ini menargetkan pengunjung atau pecinta musik, khususnya jazz dari Jakarta, Surabaya, Malang dan sekitarnya, termasuk juga turis domestik dan asing yang tengah berlibur di kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru. Dan rupanya ia tak salah, seluruh kamar di Java Banana dan beberapa hotel lain diseputar tempat pertunjukan ludes diserbu para peminat pertunjukan sekitar dua minggu sebelum pelaksanaan acara. “Tapi masih ada beberapa penginapan dan rumah warga yang siap untuk disewa”, ujar Ica asisten Sigit Pramono menambahkan. Alternatif lain adalah menginap di Probolinggo atau di Malang yang dapat ditempuh sekitar dua setengah jam dari lokasi.
Anda yang mungkin tertarik menonton, dapat segera memesan tiket masuk sebesar Rp 100.000,- atau Rp 250.000,- jika ingin sekalian menikmati dinner. Seluruh pengunjung akan mendapatkan alas duduk dari bahan Tyvek yang disupport oleh Paperina. Selain itu pengunjung juga bisa mendapatkan Newsletter WartaJazz yang dibagikan khusus untuk pengunjung Jazz Gunung.
Untuk pengunjung maupun mereka yang tidak dapat hadir, bisa membeli merchandise Jazz Gunung yang terdiri dari Kaos dan Topi. Prosedur pemesanan bisa dibaca di halaman WartaJazz Merchandise.
Bagi anda yang telah memesan tiket atau berniat datang, disarankan untuk membawa baju hangat, karena suhu ditempat pertunjukan berkisar antara 14–18°C pada siang hari dan sekitar 6–10°C pada malam hari.
Selamat berakhir pekan dan menikmati Jazz Gunung!.