Java Jazz FestivalNews

Menu Tanpa Roy Hargrove Berarti Belum Nikmati Hari Pembuka

Roy Hargrove (photo by Aji Wartono/WJ)

Bak traktiran all you can eat, Roy Hargrove adalah penjamu paling mengenyangkan pada hari pembuka Axis Java Jazz Festival 2010. Bagaimana tidak, menu eklektik yang bergantian keluar dari dapur quintet Hargrove terkomposisi matang, tetapi menyisakan peluang untuk jadi “well done” tepat saat dicicipi. Semangat album “Earfood “(Groovin’ High – 2008) mewarnai seleksi menu, yang menurutnya adalah “rekaman yang menapaki tajamnya tradisi dan kerumitan sembari mempertahankan kesederhanaan melodik”. Dari rekaman tersebut, meluncurlah ensambel cool “Brown” dalam dinamika lembut yang juga dengan segera mewakili prioritas permainan kolektif Roy Hargrove Quintet. Tema ini kemudian direproduksi lagi pada “Soulful Melody” di akhir pertunjukkan.

Berganti-ganti antara terompet dan flugelhorn sebagai tim, Hargrove tetap bersolo memukau dalam balada standar “You Are My Everything” dan “Speak Low”. Solo solid lainnya juga tampil dari pianis Joel Holmes dalam kualitas lirikal yang mencengangkan. Pembetot upright bass Ameen Saleem pun cukup mampu membuat kita menahan nafas, baik saat unjuk solo, maupun saat menekuni ulangan intensif groove yang dalam. Juru masak yang melengkapi seksi ritme adalah Montez Coleman yang banyak berlembut-lembut mengesankan kehati-hatian, tetapi berapi-api pada klimaks solo. Lawan duet koki utama di seksi tiup adalah saksofonis Justin Robinson yang ide improvisasi altonya tak kenal lelah mengukur putaran panjang.

Di antara nomer-nomer berorientasi moderen, cita rasa R&B “Strasbourg St. Dennis” terbilang favorit dan dijamin

Roy Hargrove Quintet (photo by Aji Wartono/WJ)

mengundang penonton live ini untuk goyang ringan ikuti irama. Pilihan latin “Nothing Serious”, karya gitaris Leo Quintero, akan lebih serius lagi efeknya. Kira-kira setipe riuh Kopi Dangdut (Moliendo Cafe) yang sudah akrab di kuping. Judul tersebut merupakan juga judul rilis quintet ini di Verve pada 2006. Dengan ikatan yang telah dibangun seperti itu, penonton yang masih panas pun tetap setia mengakses “The Theme” (Miles Davis) yang dibawa ngebut balik ke bebop.

***

Roy Hargrove muncul di pentas jazz sebagai salah satu dari “young lions” yang mewarnai awal 1990-an. Cara yang kini dijalaninya telah mendekatkan musik kepada siapapun dia, yang datang dari manapun, untuk mendengarnya. Itulah bagaimana musik menjadi intelektual. Ini mungkin cocok dengan profil tampilannya yang mengombinasikan dasi kupu-kupu, jas (bukan tuxedo), dan sepasang Nike Air Jordan kulit klasik di kakinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker