“Umbul Donga” Untuk Singgih Sanjaya di “Jazz Mben Senen” Bentara Budaya Yogyakarta

“Jazz Mben Senen” adalah acara rutin tiap senin yang diadakan oleh komunitas jazz jogja, mereka bertemu, berkum[ul, berdiskusi dan tentu saja ber”jam session” bersama, acara ini diadakan mulai jam 19.00 – selesai dan terbuka untuk umum baik yang menonton maupun yang ingin ber jam session. Ada yang istimewa untuk acara “Jazz Mben Senen” tanggal 5 April 2010 , teman-teman komunitas jazz jogja akan sekalian menggelar doa bersama untuk kesembuhan musisi senior Jogja yaitu Singgih Sanjaya yang saat ini sedang tertimpa musibah sakit stroke. Acara ini terselenggara dari inisiatif para teman-teman dan pihak-pihak yang sering terlibat di “Jazz Mben Senen” antara lain, Djaduk Ferianto, Eko Widagdo, Hari Budiono (Bentara Budaya), seluruh teman komunitas jazz Jogja dan teman-teman di Wartajazz.
Rencana yang akan bergulir ini rupanya juga mendapat sambutan dari teman-teman musisi di luar Jogja, beberapa musisi yang rencana akan ikut dalam “Umbul Donga” atau memanjatkan doa bersama ini antara lain Dwiki Dharmawan, Iga Mawarni, Waljinah, Oni Saunine, Trie Utami, Farah Di & Big band yang dipimpin Agung Prasetyo dan juga teman-teman dari komunitas jazz Surabaya, Solo dan tentunya musisi-musisi Jogja, beberapa MC juga akan ikut ambil bagian antara lain Lusi laksita dan Dewo PLO. Sepertinya juga akan semakin bertambah teman-teman yang akan terlibat, Doa rencana akan dipandu oleh seorang musisi sekaligus ustadz, Ananta. Acara ini sebagai bentuk solidaritas para musisi dan tentunya diharapkan solidaritas ini akan terjalin dan berlangsung terus.
Sekelumit Tentang Singgih Sanjaya

Lulus Jurusan Musik – Institut Seni Indonesia Yogyakarta tahun 1988. Lulus Pengkajian Seni Pertunjukan, UGM th 2003. Sekarang menempuh S3, Penciptaan di ISI Yogyakarta. Sejak th 1990 menjadi staf pengajar Jurusan Musik ISI Yogyakarta. Lebih dari 200 aransemen dan beberapa komposisi telah dimainkan oleh banyak orkestra di Indonesia seperti ; Twilite Orchestra, Nusantara Symphony Orchestra, Jakarta Philharmonic Orchestra, Orkes ISI Jogjakarta Orkestra, Simponi Jakarta, Jakarta Chamber Orchestra, Amadeus Ansambel, Singgih Sanjaya Orchestra, dll. Beberapa karya juga dimainkan oleh orchestra luar negeri yaitu: Symphonie Vienna, The Bluescope Still Youth Orchestra (Wollongong-Australia), The Wind Ensemble of Malaysian Philharmonic Orchestra, Italian Symphony Orchestra, National University of Singapure, Singapore Wind Ensemble, dll.
Beberapa karya antara lain; Arransemen “Bagimu Negri” ciptaan: Kusbini, yang menjadi lagu penutup siaran berita RRI yang kita dengar setiap hari, aransemen “Tanah Airku”, ciptaan Ibu Sud, yang menjadi lagu penutup siaran Trans TV, komposisi “Kidung Mahardika” yang dimainkan solo piano oleh Ananda Soekarlan dan Twilite Orchestra, dan “Nyanyian Negriku” telah dimainkan oleh: Orkes Simfoni ISI Yogyakarta, Twilite Orchestra, Orkes Simfoni Sekolah Menengah Musik Yogyakarta, Orkestra Gita Bahana Nusantara (dalam Festival Budaya Internasional di Changchun, Cina), dan dalam versi harpa solo, telah dimainkan oleh Symphonie Vienna, Januari 2009.
Nyanyian Negeriku dalam versi choir, violin, piano, dan musik etnis, telah dibawakan oleh PSM UGM, yang mendapat “Gold Medal = Diploma” dalam event Asian Choir Games. Pada tahun ini Nyanyian Negeriku , Yamko Rambe Yamko, dan beberapa karya yang lain telah direkam oleh salah satu orkestra di Beijing, direncanakan akan direkam juga oleh Singapore, Symphony Orchestra, untuk proyek album CD oleh salah satu orkestra di Eropa.
Sebagai conductor, telah memimpin beberapa orkestra yaitu: Orkes Simfoni ISI Yogyakarta, Singgih Sanjaya Orchestra, Cisya Kencana Orchestra, The Bluescope Steel Youth Orchestra [Wollongong-Australia], Dwiki Dharmawan Orchestra, Light Keroncong Orchestra, dsb